KOMPAS.com - Kini, banyak pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah setelah terinfeksi virus corona.
Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit diutamakan yang mengalami gejala berat.
Pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah juga harus disiplin memantau kondisi tubuhnya dan mengetahui kapan saatnya harus meminta bantuan medis.
Lalu, apa saja yang bisa dikonsumsi dan harus dihindari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah?
Baca juga: Isoman, Berapa Batas Aman Saturasi Oksigen dan Kapan Butuh Bantuan Medis?
Anjuran WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merinci obat apa saja yang bisa diminum dan kapan obat itu diminum.
Obat yang diminum
Dilansir dari akun resmi Instagram WHO Indonesia, @whoindonesia, disebutkan apa saja obat yang bisa dikonsumsi dan obat apa yang harus dihindari pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri.
Obat yang diminum jika mengalami demam, nyeri otot, atau sakit kepala, yakni:
- Minum parasetamol
- Minta petunjuk tenaga kesehatan terkait dosisnya
- Dosis orang dewasa umumnya 1 atau 2 tablet 500 mg atau 1 tablet 650 mg, maksimal 4 kali dalam 24 jam
- Jarak antardosis minimal 4 jam
- Untuk usia di bawah 18 tahun atau berat badan di bawah 50 kg, tanyakan dosis maksimum kepada tenaga kesehatan
- Jika demam berlanjut, tempelkan kain basah dingin di dahi
Yang perlu diperhatikan, Covid-19 dengan gejala berat dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder dan infeksi jamur.
Jika hal ini terjadi, biasanya tenaga kesehatan menyarankan antibiotik atau antijamur. Ikuti instruksi tersebut dengan ketat.
Pasien Covid-19 yang menjalani isoman diimbau untuk tak melakukan pengobatan sendiri, tanpa pengawasan tenaga kesehatan.
Yang perlu dihindari
Di sisi lain, ada beberapa hal yang harus dihindari oleh pasien Covid-19 agar pengobatan dapat berjalan lancar dan efektif.
- Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan antibiotik. Covid-19 disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak berdampak pada virus.
- Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid. Sebab, penggunaan berlebih steroid dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam).
- Jangan melalukan pengobatan sendiri dengan obat lain tanpa anjuran dari tenaga kesehatan.
- WHO tidak merekomendasikan penggunaan hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir.
- WHO saat ini berlum merekomendasikan penggunaan remdesivir pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, apa pun tingkat keparahan penyakitnya, karena belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa penggunaannya bermanfaat.
- WHO menyarankan agar pengobatan Covid-19 ivermectin hanya dilakukan dalam uji klinis.
Baca juga: Khusus untuk DKI Jakarta, Ini Cara Dapatkan Obat Gratis bagi Pasien Isoman Covid-19
Paket obat gejala ringan
Sementara itu, Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, dr Alexander Ginting mengatakan, obat-obat yang disarankan untuk diminum oleh pasien Covid-19 yang menjalani isoman adalah paket obat Covid-19 untuk gejala ringan.
"Obat-obat paket Covid (gejala) ringan," ujar Alex saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), telah disediakan obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 secara gratis melalui telemedicine.
"Program Telemedicine dan pemberian paket obat isolasi mandiri. Program tersebut bertujuan membantu mempermudah pasien Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumah yang memadai untuk isoman," ujar Alex.
Obat ini diberikan setelah pasien berkonsultasi dengan dokter dan mendapatkan resep.
Adapun pasien Covid-19 dengan gejala ringan diberikan pengobatan paket B, berupa:
- Multivitamin (C, D, E, dan Zinc) dengan dosis 1x1 sejumlah 10
- Azltromisin 500 mg dengan dosis 1x1 sejumlah 5
- Oseltamivir 75 mg dengan dosis 2x1 sejumlah 14
- Parasetamol tablet 500 mg sejumlah 10, dikonsumsi hanya jika diperlukan
Alex mengatakan, pada prinsipnya pasien isoman tetap harus didampingi tim medis atau dokter yang bisa dihubungi melalui telepon atau telemedicine.
"Pasien harus pro aktif melihat keluhan dan gejala apakah membaik atau perburukan," lanjut dia.
Namun, perlu diketahui, layanan telemedicine dengan pengiriman obat Covid-19 gratis hanya berlaku di DKI Jakarta, dan masih bertahap dilakukan di luar DKI Jakarta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.