KOMPAS.com - Kasus harian Covid-19 semakin melonjak dengan rekor kasus per Selasa (13/7/2021) bertambah 47.899 kasus.
Kondisi ini juga membuat kapasitas bed occupation rate (BOR) atau keterisian tempat tidur di rumah sakit penuh.
Bahkan sejumlah rumah sakit terpaksa hanya menerima pasien yang bergejala sedang-berat untuk dirawat.
Sementara untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala diminta untuk isolasi mandiri (isoman).
Baca juga: Naik Tajam, Berikut Update Daftar 129 Zona Merah Covid-19 di Indonesia
Lantas, kapan pasien Covid-19 isoman bisa dikatakan sembuh dan bebas isolasi?
Pasien gejala ringan-sedang
Dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir mengatakan, pasien Covid-19 bisa melepas masa isoman atau dikatakan sembuh jika sudah 10 hari ditambah tiga hari bebas gejala.
"Untuk gejala ringan hingga sedang, itu biasanya kita mengevaluasi mereka selama isoman itu 10 hari, dan ditambah lagi 3 hari bebas gejala," ujar Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/7/2021) siang.
Setelah itu, lanjut Andi, baru boleh melakukan aktivitasnya kembali, namun dengan memperhatikan kekuatan dan kesanggupannya.
Pasien gejala berat-kritis
Lalu, untuk pasien Covid-19 dengan gejala berat hingga kritis juga sama, hanya saja perlu ditambah tes PCR untuk lebih memastikannya lagi.
Memastikan lagi dalam artian apakah badan pasien Covid-19 telah berhasil menaklukkan virus tersebut atau belum.
"Untuk yang berat hingga kritis, itu selain dia kita minta untuk 3 hari bebas gejala, itu juga ada tambahan tes PCR," terang Andi.
Baca juga: Ramai soal Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut karena Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes
Bila Sebelum 13 hari gejala sudah hilang dan tes PCR negatif?
Praktisi klinik, edukator pengamat kesehatan dan relawan Covid-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i juga menuturkan hal yang sama.
Dia mengatakan, apabila pasien Covid-19 sebelum waktunya isolasi selesai sudah tidak merasakan gejala dan tes PCR negatif, yang bersangkutan tetap harus melakukan isolasi.
"Dia tetap harus nunggu sampai 10 terus ditambah 3 hari, baru hari ke-14 dia baru boleh selesai isolasi, walaupun enggak pakai tes PCR lagi," ujar dr. Fajri dikutip dari Antara, 10 Juli 2021.
Baca juga: Luhut Klaim Covid-19 di Indonesia Terkendali, Epidemiolog: Wajar, Bukan Ahli Kesehatan