KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (3/9/2021), merupakan peringatan berdirinya negara republik tertua di dunia, San Marino.
San Marino dikatakan sebagai republik tertua di dunia yang masih hidup. Negara kecil ini mendeklarasikan kemerdekaannya pada 3 September 301 Masehi.
Mengutip BBC, 18 Mei 2018, San Marino adalah salah satu negara terkecil di dunia, yang dikelilingi oleh Italia. Luas negara ini hanya 61 kilometer persegi.
Menurut sejarah yang dipercayai negara tersebut, San Marino didirikan oleh Marinus, seorang tukang batu yang mencari perlindungan dari penganiayaan bangsa Romawi.
Republik San Marino masih ada hingga kini. Kini ia menjadi republik terkecil dan negara tertua yang ada di dunia.
Baca juga: Update Corona 3 September: Keterisian ICU di Malaysia Capai 90 Persen
Sejarah
Pada masa pemerintahan Kaisar Diocletian (284 - 306 M), kekaisaran Romawi melakukan kekerasan dan penganiayaan terhadap kaum minoritas agama pada masa itu.
Mengutip Office Holidays, di tengah penindasan bangsa Romawi, seorang tukang batu bernama Marinus melarikan diri dari Dalmatia (sekarang Kroasia). Dia tiba di Monte Titano, di mana dia mendirikan dan membangun kapel dan biara kecil.
Selama bertahun-tahun, biara dan daerah di sekitarnya tumbuh hingga mrmbentuk populasi yang cukup besar.
Orang-orang ini pun mendeklarasikan diri sebagai negara yang merdeka dari Kekaisaran Romawi.
Penyebutan pertama dari sebuah gereja yang dinamai Saint Marinus berasal dari tahun 530 M. Hari ini gereja tua telah digantikan di situs oleh Basilika San Marino, yang dibangun pada abad ke-19.
Baca juga: Respons KPI soal Dugaan Pelecehan Seksual dan Perundungan yang Dialami Pegawai
Perebutan wilayah
Perbatasan negara kecil yang dikelilingi Italia itu juga tidak berubah. Sampai pada tahun 1320, kota kecil tetangga Chiesanuova memutuskan untuk bergabung dengan republik.
Negara bagian terus berkembang sepanjang awal hingga pertengahan 1000-an dengan pemukiman lokal Serravalle, Faetano, Montegiardino, dan Fiorentino bergabung dengan San Marino pada tahun 1463.
Pada awal tahun 1500-an, kedaulatan negara terancam oleh Cesare Borgia, karena dalam waktu singkat enam bulan, ia mengambil alih negara teresebut.
Meskipun bukan pemimpin republik secara de facto, negara ini beberapa kali beberapa kali diminta untuk menyatukan wilayah bersama Italia sepanjang abad ke-19.
Karena kebijakannya yang netralitas, San Marino tetap merdeka bahkan setelah penyatuan Italia. Mereka berhasil tetap independen sepanjang abad ke-20 dengan tetap netral selama kedua Perang Dunia.
Negara ini juga berdiri sebagai republik tertua di dunia, yang didanai di bawah sistem ini lebih dari 1700-an tahun yang lalu, meskipun hanya menerima konstitusi tertulis pada 1600-an.
Baca juga: Daftar 20 Pecahan Uang yang Dicabut dari Peredaran per 30 Agustus 2021
Warisan dunia
Sebagai pengakuan atas statusnya sebagai salah satu republik tertua, Pusat Sejarah San Marino dan Gunung Titano dimasukkan dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2008.
Mengutip History of Yesterday, 18 September 2020, sepanjang sisa umur Kekaisaran Romawi dan setelah keruntuhannya, negara kecil itu tetap berukuran sama.
San Marino berdiri sebagai studi kasus tentang manipulasi politik yang baik dan manajemen hubungan internasional yang baik yang dapat dilakukan untuk suatu negara, tidak peduli ukurannya.
Konstitusi San Marino menerapkan gaya pemerintahan parlementer Dewan Agung dan Umum yang beranggotakan 60 orang yang dipilih setiap lima tahun sekali. Negara ini kini dipimpin oleh dua kapten-bupati, yang dipilih oleh dewan setiap enam bulan dan bertindak sebagai kepala negara untuk periode itu.
Sementara, kongres negara yang beranggotakan 10 orang dipilih oleh Dewan Agung dan Umum dan menjalankan kekuasaan eksekutif.
Negara republik terkecil dan tertua ini masih ada hingga hari ini.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.