Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 9 September: Kasus Kematian Harian Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia | Kuba Mulai Vaksinasi Anak 2 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/IRWANSYAH PUTRA
Warga mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 oleh petugas kesehatan (kanan) pada vaksinasi merdeka di halaman masjid raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, Senin (6/9/2021). Vaksinasi merdeka yang digelar secara serentak pada 6-7 September 2021 di seluruh Indonesia merupakan program sinergi staf khusus Presiden bersama Kapolri dan Panglima TNI untuk membantu pemerintah memutuskan mata rantai penyebaran serta penularan COVID-19. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/hp.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyebaran virus corona di dunia masih terus bertambah dari hari ke harinya.

Dilansir dari laman Worldometers, hingga Rabu (8/9/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 222.598.441 (222 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 199.140.938 (195 juta) pasien telah sembuh dan 4.597.239 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 18.860.264 dengan rincian 18.755.588 pasien dengan kondisi ringan dan 104.676 dalam kondisi serius.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daftar Bantuan dari Pemerintah Selama PPKM dan Cara Mengeceknya

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

  1. Amerika Serikat: 41.101.300 kasus, 668.112 orang meninggal, total sembuh 31.480.163
  2. India: 33.095.436 kasus, 584.171 orang meninggal, total sembuh 32.256.434
  3. Brasil: 20.913.578 kasus, 580.413 orang meninggal, total sembuh 19.894.660
  4. Inggris: 7.056.106 kasus, 133.483 orang meninggal, total sembuh 5.667.508
  5. Rusia: 7.047.880 kasus, 188.785 orang meninggal, total sembuh 6.302.250

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Mengapa PPKM Terus Diperpanjang Setiap Pekan? Simak Penjelasan Berikut

Indonesia

Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.

Hingga Selasa (7/9/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah 7.201 dari 158.965 orang yang diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Sehingga jumlah kasus positif Covid-19 sampai saat ini menjadi 4.140.634 orang.

Baca juga: Kenapa Penyintas Covid-19 Tetap Perlu Divaksin? Ini Penjelasan WHO

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 14.159 orang.

Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 3.864.848 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 683 orang, sehingga totalnya kini menjadi 137.156.

Tambahan 683 itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan angka penambahan kematian harian tertinggi kedua di dunia, di bawah Rusia.

Baca juga: 7 Bantuan yang Digelontorkan Selama Pandemi Covid-19

Singapura

Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (7/9/2021), Singapura melaporkan 328 kasus baru Covid-19 yang ditularkan secara lokal pada Selasa.

Kementerian Kesehatan Singapura menyebutkan, selain infeksi lokal, ada empat kasus Covid-19 impor, dua di antaranya terdeteksi saat tiba di Singapura.

Secara total, Singapura melaporkan 332 kasus baru Covid-19 pada Selasa. Ini merupkan jumlah harian tertinggi kasus Covid-19 sejak 5 Agustus tahun lalu.

Baca juga: Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Ketua Gugus Tugas COVID-19 Multi-Kementerian Singapura, Lawrence Wong mengatakan, tingkat penularan Covid-19 harus diperlambat.

Pemerintah Singapura, katanya, akan berusaha melakukan upaya tersebut tanpa perlu masuk ke fase kewaspadaan tinggi lainnya.

"Saat ini, R (tingkat reproduksi Covid-19) lebih dari satu. Kasus meningkat dua kali lipat setiap minggu. Dan, jika ini berlanjut, itu berarti Singapura bisa memiliki 1.000 kasus (harian) dalam dua minggu, atau mungkin 2.000 kasus (harian) dalam sebulan," kata dia.

Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...

Kuba

Masih dari sumber yang sama, Kuba pada Senin (6/9/2021), menjadi negara pertama di dunia yang melakukan vaksinasi Covid-19 pada anak-anak dari usia dua tahun, menggunakan vaksin buatan sendiri yang tidak diakui oleh WHO.

Hal itu bertujuan untuk menginokulasi semua anak-anak di sana sebelum membuka kembali sekolah di Kuba yang sebagian besar telah tutup sejak Maret 2020.

Tahun ajaran baru dimulai pada Senin, tetapi proses pembelajaran masih berlangsung dari rumah melalui program televisi. Sebab, sebagian besar rumah di Kuba tidak memiliki akses internet.

Setelah menyelesaikan uji klinis pada anak di bawah umur dengan vaksin Abdala dan Soberana, Kuba memulai kampanye vaksinasi untuk anak-anak pada 3 Juni 2021, dimulai dengan mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Kuba mulai mendistribusikan vaksin pada kelompok usia 2-11 di Provinsi Cienfuegos.

Baca juga: Selain PJJ, Adakah Metode Pembelajaran Lain yang Bisa Diterapkan?

Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS pada Selasa (7/9/2021), memperingatkan agar tidak bepergian ke Sri Lanka, Jamaika, dan Brunei karena meningkatnya jumlah kasus Covid-19.

CDC menaikkan imbauan perjalanannya ke "Level 4: Sangat Tinggi" bagi negara-negara itu, memberi tahu orang AS bahwa mereka harus menghindari perjalanan ke sana.

CDC juga menurunkan status untuk Belanda, Malta, Guinea-Bissau dan Uni Emirat Arab dari "Level 4: Sangat Tinggi" menjadi "Level 3: Tinggi", mendesak orang AS yang belum divaksinasi agar menghindari perjalanan ke negara tersebut.

CDC juga menaikkan Australia dari "Level 1: Low" menjadi "Level 2: Moderate".

Selain itu, CDC menaikkan status untuk Kepulauan Anguilla, Antigua dan Barbuda, Benin, Ghana, Grenada, Turks dan Caicos ke "Level 3".

Baca juga: Saat Puluhan Jenazah Diduga Pasien Covid-19 Dibuang di Sungai Gangga...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Scan QR Code PeduliLindungi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi