Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menanam Kelengkeng dari Bijinya agar Cepat Berbuah di Rumah

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/LAM HUYNH VU
Ilustrasi buah kelengkeng di pohon.
Penulis: Mela Arnani
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah sebenarnya tidaklah terlalu sulit.

Hal itu bisa dilakukan apabila kita telah mengetahui tahapan dan tata caranya. 

Sebab pohon buah kelengkeng dapat tumbuh dengan baik di suhu tropis, dengan media tanam di lahan atau pot, yang dikenal dengan sistem tanam tabulampot.

Budidaya kelengkeng dapat menjadi pilihan bisnis yang menggiurkan, karena harga buah ini termasuk tinggi dan penggemarnya sangat banyak.

Baca juga: Cara Menurunkan Tekanan Darah Tinggi Secara Alami Tanpa Obat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Manfaat buah kelengkeng

Selain rasanya yang manis dan segar, buah kelengkeng memiliki sejumlah manfaat kesehatan. 

Manfaat kelengkeng di antaranya kaya akan vitamin C. Dikutip dari WebMD, satu buah kelengkeng, bahkan cukup untuk menyediakan kebutuhan vitamin C dalam satu hari.

Vitamin C diketahui bermanfaat untuk mengurangi peradangan. Sehingga, buah kelengkeng yang mengandung vitamin C cocok dikonsumsi untuk mereka yang sedang menderita sariawan dan sakit pada gusi.

Vitamin C juga berperan penting dalam pembentukan kolagen, senyawa yang merupakan pembentuk otot, tulang rawan, tulang, dan bagian penting dalam tubuh lainnya.

Dalam beberapa penelitian, vitamin C sangat berperan penting sebagai antioksidan, terutama yang berkaitan dengan kesehatan jantung.

Selain itu, kelengkeng juga merupakan buah yang kaya akan kalium dan potasium. Dua zat penting dalam mengontrol tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan faktor penyebab penyakit seperti stroke.

Mereka yang memiliki asupan kalium yang cukup memiliki risiko stroke yang lebih rendah.

Baca juga: 14 Makanan dan Minuman Penurun Gejala Asam Lambung

Cara menanam kelengkeng di rumah

1. Pemilihan bibit

Dikutip dari Dinas Pertanian Buleleng, Langkah pertama yang harus dilakukan apabila ingin mendapatkan hasil kelengkeng yang berkualitas, yaitu memilih bibit terbaik.

Terdapat berbagai jenis bibit kelengkeng yang dapat dipilih, baik bibit stek, cangkok, ataupun biji.

Bibit dari biji kelengkeng lebih mudah didapatkan, tapi kelemahannya memiliki pertumbuhan yang tergolong lambat.

Apabila menggunakan bibit cangkok, pilih yang berasal dari indukan produktif, begitu juga jika memilih bitik stek. Perlu diketahui, batang yang baik untuk bibit stek berukurang sekitar 15-20 cm.

Baca juga: Cara Menanam Anggur dari Bijinya, Mudah Dilakukan di Rumah

 

2. Lahan

Setelah memilih bibit, persiapkan media tanam yang sesuai agar proses pertumbuhan dan perkembangan selama budidaya berjalan maksimal.

Kelengkeng akan berbuah lebat jika ditanam di lahan yang terkena sinar matahari penuh.

Sementara untuk mencukupi kebutuhan hara, lahan dapat ditambahkan pupuk dasar sebelum penamaman bibit dilakukan.

3. Pengairan dan pemupukan

  • Proses penyiraman dapat dilakukan dua kali sehari pada pagi dan sore hari, terlebih saat musim kemarau.
  • Saat musim hujan tidak perlu melakukan penyiraman dua kali sehari, cukup memastikan tanah tidak tergenang air.
  • Dalam hal pemupukan, berikan pupuk dasar di awal-awal masa penanaman dan setelah tanaman cukup besar, dapat diberikan pupuk susulan.
  • Jenis pupuk yang bisa diberikan yaitu pupuk kandang dengan jangka waktu pemberian sekitar satu bulan sekali.

Baca juga: Tidak Sulit, Begini Cara Menanam Buah Alpukat dari Bijinya

4. Perawatan

Agar dapat berbuah lebat, lakukan perawatan rutin seperi penggemburan tanah, pemangkasan, penyiangan, serta pemberantasan hama.

  • Penggemburan tanah: Ketika tanaman sudah cukup besar, tanah yang berada di sekitar kelengkeng cenderung mengeras. Sehingga harus dilakukan penggemburan tanah secara rutin di area sekitar pohon, agar akarnya dapat bergerak lebih leluasa dan dapat menyerap nutrisi dengan mudah.
  • Pemangkasan: Dengan melakukan pemangkasan secara rutin, maka nutrisi yang diserap oleh akar akan sepenuhnya mengalir ke bagian buah sehingga buah dapat berbuah dengan lebat.
  • Penyiangan gulma: Saat gulma sudah banyak tumbuh di sekitar tanaman, maka harus segera melakukan penyiangan. Jika dibiarkan terlalu lama, gulma akan mengambil banyak nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.
  • Pemberantasan hama: Untuk mengatasi serangan hama ini, harus langsung memangkas atau memotong ranting yang terinfeksi agar tidak menyebar ke bagian tanaman lain.

5. Panen

Agar tidak rusak, proses pemanenan dilakukan saat matahari tidak terik, pada pagi ataupun sore hari.

Selain itu, proses pemanen juga harus dilakukan satu kali untuk satu pohon.

Sebelum melakukan proses pemanenan, perlu diketahui ciri-ciri kelengkeng yang sudah bisa dipanen, seperti:

  • Berumur sekitar 4-6 bulan setelah berbunga
  • Buah berwarna coklat tua
  • Memiliki rasa yang manis

Baca juga: Simak, Cara Menanam Cabai Rawit di Polybag agar Cepat Berbuah

 

Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/LADDA TONGLO
Ilustrasi buah kelengkeng di pohon.

Menanam kelengkeng dalam pot

Saat melakukan penanaman kelengkeng dalam pot, perlu memperhatikan sejumlah hal, seperti:

1. Pemilihan pot

Pemilihan pot untuk kelengkeng harus diperhatikan dari segi jangka panjang karena pohon akan bertumbuh besar.

Pilih pot yang mempunyai kedalaman cukup dan diameter yang lebih besar.

2. Media tanam

Media tanam yang dipakai terdiri dari campuran tanah, pasir, sekam, dan pupuk kandang, dengan perbandingan 1:1:1:2.

Pupuk kandang dianjurkan yang mengandung fosfor lebih banyak, seperti dalam kotoran kambing dan domba.

Dapat menggunakan styrofoam atau pecahan genteng yang diletakkan di dasar pot setinggi 4 hingga 5 cm untuk menghindari media tanah yang basah.

3. Penyiraman

Hindari penyiraman berlebih jika musim hujan, dan jangan sampai kekurangan air saat musim kemarau.

Usahakan tanaman terpapar sinar matahari selama 5 jam sehari.

Baca juga: Lomba Desain Livery Lokomotif dan Kereta PT KAI, Hadiah Rp 7,6 Juta!

4. Pemangkasan

Pemangkasan dapat dilakukan pada tanaman dengan pola 1-3-9.

Cabang utama yang dipertahankan satu saja dengan panjang 75-100 cm, sedangkan cabang primer dan cabang sekunder 3 dan 9 buah.

Agar pot kelengkeng memiliki bentuk kanopi yang kokoh, cabang primer dan sekunder sebaiknya memiliki panjang 30-50 cm.

Pemangkasan pada cabang sekunder akan menghasilkan tunas-tunas baru sebagai cabang tersier yang diiringi bunga-bunga majemuk yang akan menjadi buah.

5. Perundukan

Lakukan perundukan dengan menarik salah satu cabang sekunder yang sehat ke bawah dengan menggunakan kawat.

Tambahkan sabut kelapa di antara cabang dan kawat yang digunakan untuk menghindari luka akibat goresan dari kawat.

Bakal bunga akan muncul beberapa minggu setelah melakukan perundukan.

6. Penggantian media tanam

Media tanam pada kelengkeng harus diganti, tujuannya supaya media tanah tidak keras. Untuk penggantian ini biasanya dilakukan sekitar enam bulan sekali.

7. Pencangkokan

Jika tanaman kelengkeng berbuah, artinya tanaman kelengkeng cukup tua dan siap untuk dicangkok yang bertujuan untuk menghasilkan bibit baru untuk kembali ditanam agar lebih banyak.

8. Panen

Setelah kelengkeng berbuah, dapat dipanen dengan cara memotong tangkainya, hindari memetik buahnya agar dapat mempertahankan buah tetap banyak.

Baca juga: Update Corona 19 September: Kasus Harian Singapura Lewati 1.000, Tertinggi Sejak April 2020

Nah demikian cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah lengkap dengan tahapan dan tata caranya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi