Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Profesi Ini Masih Sepi Peminat tapi Banyak Dicari

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/JESHOOTS.COM
Ilustrasi mencari pekerjaan lewat virtual job fair.
|
Editor: Maya Citra Rosa

KOMPAS.com - Perkembangan dunia kerja tumbuh pesat saat ini berdampak pada munculnya beragam profesi. Namun masih ada profesi yang sepi peminat, sehingga menjadi peluang bagi para pencari kerja atau lulusan baru.

Sepinya peminat pada beberapa profesi karena di Indonesia belum banyak lulusan bidang terkait profesi tersebut.

Menurut The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF), pada Selasa (10/10/2020), ada tiga profesi yang menjanjikan dan banyak dicari, tapi masih sepi peminat.

Berikut ini 3 profesi yang masih sepi peminat, namun paling dicari dan dibutuhkan saat ini:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktuaris mungkin adalah salah satu pekerjaan yang belum banyak dikenal, bidang ini bertugas menyelesaikan masalah bisnis di perusahaan.

Contohnya, risiko yang akan dihadapi perusahaan dan dampak bencana terhadap perekonomian dan kemajuan perusahaan.

Semua perusahaan harus memperhitungkan risiko demi mengembangkan usahanya. Sebab itu, perusahaan membutuhkan seorang aktuaris.

Sayangnya, masih sedikit orang yang menggeluti bidang aktuaris.

Baca juga: Ini 3 Profesi Paling Dicari dan Dibutuhkan, Tapi Masih Sepi Peminat

Hal ini dibuktikan melalui data dari Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI) yang menyebutkan, per pertengahan 2019, baru terdapat sekitar 652 orang aktuaris di Indonesia.

Jika ingin menjadi aktuaris, Anda bisa memilih Jurusan Matematika di perguruan tinggi.

Namun, untuk lebih spesifiknya, dapat mencari kampus yang sudah memiliki Peminatan Aktuaria di Jurusan Matematika, seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pelita Harapan (UPH).

Hampir semua bidang bisnis saat ini membutuhkan peran seorang data analyst atau analis data.

Profesi ini bertanggungjawab menerjemahkan data menjadi laporan yang akan membantu proses manajemen dan pengolahan data di perusahaan.

Jika ingin menjadi analis data, Anda harus menguasai beberapa ilmu pemrograman, seperti structured query language (SQL), Python, Microsoft Excel, dan software visualisasi data lainnya.

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pernah menyebutkan, data adalah kekayaan baru yang lebih berharga dibanding minyak.

Di Indonesia, kebutuhan ahli analis data mencapai 9.000.000 orang. Jika ingin menekuni profesi analis data, seseorang dapat memilih jurusan Sains Data atau Data Science.

Beberapa universitas yang memiliki Program Studi (Prodi) Sains Data antara lain UNM, IPB, dan Universitas Airlangga (Unair). Itulah tiga profesi menjanjikan yang paling dicari di Indonesia.

  • Arsitek AI

Baca juga: Banyak Dicari Perusahaan, Mahasiswa Pertimbangkan 5 Profesi Ini

Bagi sebagian orang, profesi artificial intelligence (AI) architect atau arsitek AI mungkin sudah tidak asing lagi.

Arsitek AI adalah orang yang mengukur kinerja AI yang telah dibuatnya, dan mempertahankan keberlanjutan AI tersebut.

Profesi ini masih sangat jarang di Indonesia. Bahkan, menurut Emerging Jobs Linkedin 2020, Arsitek AI atau Spesialis AI masuk ke dalam tiga daftar teratas pekerjaan yang paling berkembang di Amerika Serikat (AS).

Hal tersebut menjadi bukti, bahwa Arsitek AI masih memiliki peluang besar karena banyak dicari perusahaan.

Di Indonesia, hanya ada satu universitas yang menyediakan Jurusan AI, yaitu Universitas Indonesia (UI).

Selain memilih Jurusan AI di UI, seseorang yang berminat menekuni dunia AI, dapat memilih jurusan kuliah bidang teknologi.

Kampus swasta terbaik Tanah Air seperti Bina Nusantara University (Binus University), Universitas Nusa Mandiri (UNM), dan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) telah menyediakan jurusan bidang teknologi, yakni Jurusan Teknik Informatika, Ilmu Komputer, dan lain-lain.

Ketiga profesi ini bisa dijadikan peluang besar bagi Anda, karena masih sepi peminat dan saingan.

(Sumber: Kompas.com Penulis Alifia Nuralita Rezqiana | Editor Mikhael Gewati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi