Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Omicron di Indonesia: Jumlah Kasus dan Apa yang Sudah Diketahui

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Naeblys
Ilustrasi varian Omicron. Studi menemukan masa inkubasi varian Omicron hanya 3 hari.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Varian Omicron atau B.1.1.529 diumumkan telah terdeteksi di Indonesia pada 16 Desember 2021.

Satu kasus varian Omicron terdeteksi di Jakarta, tepatnya pada seorang petugas kebersihan yang bertugas di RS Wisma Atlet.

Perkembangan Omicron pun terus dipantau. Kini bahkan sudah diketahui adanya transmisi lokal varian ini.

Berikut update Omicron di Indonesia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?

Jumlah kasus Omicron di Indonesia

Melansir Kompas.com, Jumat (31/12/2021), kini total kasus Omicron di Indonesia ada 68 kasus. Namun yang sudah dilaporkan ke GISAID baru 67 kasus.

Jumlah tersebut dikarenakan per 29 Desember 2021, terdapat penambahan 21 kasus dari perjalanan luar negeri.

Dari jumlah tersebut, satu diantaranya adalah transmisi lokal yang pertama kali terdeteksi di Jakarta.

Mayoritas kasus Covid-19 varian Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri dari Turki dan Arab Saudi.

"Dari Turki itu kebanyakan wisatawan, tapi kalau dari negara Arab Saudi dan beberapa negara lainnya kebanyakan PMI," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, Kamis (30/12/2021).

Selain Turki dan Arab Saudi, kasus konfirmasi Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri Inggris, UEA, Jepang, Malaysia, Malawi, Republik Kongo, Spanyol, USA, Kenya, Korea, Mesir, dan Nigeria.

Baca juga: WHO: Risiko Omicron Tinggi, Kasus Global Naik 11 Persen

Mayoritas pasien Omicron telah divaksinasi

Menurut Kasubdit Pelayanan Kegawatdaruratan Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Asral Hasan, mayoritas pasien yang terinfeksi varian Omicron sudah divaksinasi lengkap.

Berikut data vaksin yang digunakan para pasien:

  1. Pfizer: 30 persen
  2. Sinovac: 33 persen
  3. AstraZeneca: 17 persen
  4. Sinopharm: 7 persen
  5. Johnson and Johnson: 5 persen
  6. Moderna: 3 persen
  7. lainnya: 5 persen.

Namun, menurut Nadia, ada 5 orang pasien yang belum divaksinasi lengkap dari total 68 pasien tersebut. Selain itu, satu pasien baru disuntik dosis vaksin pertama.

"Hanya 6 orang yang belum divaksin, 5 orang itu belum sama sekali divaksin dan 1 orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis satu," kata dia.

Baca juga: Satu Kasus Omicron Transmisi Lokal, Bagaimana Transmisi Lokal Covid-19 Terjadi?

Usia pasien 40-49 tahun

Kemenkes menyebutkan mayoritas pasien terinfeksi varian Omicron ditemukan pada usia 40-49 tahun.

Selain itu, hampir semua pasien yang tengah dirawat berjenis kelamin laki-laki.

Gejala Omicron

Nadia mengatakan, 52 orang pasien Covid-19 dari varian Omicron tidak mengalami gejala dan pasien lainnya mengalami gejala ringan.

Ketua Pokja Pinere Rumah Sakit Infeksi Paru (RSPI) Sulianti Saroso Pompini Agustina Sitompul mengungkapkan, ada tanda hiperkoagulopati pada pasien Covid-19 dengan Omicron yang dirawat di RSPI.

Melansir laman Kemenkes, Kamis (30/12/2021), dalam waktu dua minggu (hingga 26 Desember 2021), 74 persen kasus Omicron sudah divaksin lengkap, 80 persen tanpa gejala atau bergejala ringan, dan 96 persen kasus adalah WNI.

Baca juga: Temuan Satu Kasus Transmisi Lokal Omicron, Ini Langkah Antisipasi Kemenkes

Langkah pencegahan

Pemerintah mengimbau masyarakat tidak melakukan perjalanan luar negeri untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron.

Hal itu karena kasus Omicron yang saat ini ada di Indonesia kebanyakan berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

Nadia mengatakan, pihaknya mengingatkan kembali untuk menunda perjalanan ke luar negeri bagi para WNI karena resiko penularan yang besar.

"Kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M serta segera ikut vaksinasi Covid-19," kata Nadia dikutip Kompas.com, 26 Desember 2021.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi