KOMPAS.com - Menentukan material lantai yang pas dan sesuai selera merupakan salah satu cara agar rumah yang akan Anda huni bisa terasa nyaman.
Apalagi lantai merupakan komponen penting dalam rumah yang bisa menimbulkan kesan estetik atau keindahan dalam jangka panjang.
Saat ini, material lantai yang banyak digandrungi yakni keramik, granit, atau tegel.
Namun, tiap material lantai ini memiliki perbedaan dan fungsi tersendiri. Berikut ini perbedaan keramik, granit, dan tegel untuk rumah.
Baca juga: Lantai Rumah Menggelembung: Penyebab, Cara Mencegah, dan Memperbaiki
Perbedaan keramik, granit, dan tegel
Dosen Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ashar Saputra, PhD, mengatakan, alasan utama perbedaan ketiga material lantai karena fungsi, mutu, dan selera.
"Alasan utamanya adalah fungsi, mutu, dan selera," ujar Ashar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2022).
Keunggulan keramikUntuk material keramik, Ashar menjelaskan bahwa keramik dipilih karena fungsi sesuai seperti permukaann rata, ada glazur, mudah dirawat, dan awet.
"Keramik berasal dari campuran tanah liat dilapisi glazur yang dibakar pada suhu sekitar 500 sampai 700 derajat celsius. Jadi, keramik adalah material buatan," ujar Ashar.
Selain itu, secara fungsi keramik juga memenuhi standar keamanan dan kesehatan.
Keunggulan granitBerbeda dengan keramik, Ashar mengatakan, material lantai granit adalah material alami.
Dengan kelebihan itu, harga granit dan biaya perawatannya jauh lebih tinggi ketimbang keramik.
"Granit punya corak yang natural menjadi pilihan estetika yang tinggi," kata dia.
Ashar mengungkapkan, granit memiliki beragam kelas kualitas atau istilah sederhananya granit tua atau muda.
Menurut Ashar, granit muda lebih mudah rusak, sehingga perawatannya lebih untuk menjaga agar tidak mudah retak atau tekikis atau erosi.
Sedangkan, untuk granit tua umumnya membutuhkan perawatan lebih untuk menjaga kilap dan menjaga corak naturalnya.
"Biasanya ada cairan khusus dan alat poles khusus untuk menjaga kerataan permukaan dan menampilkan corak secara maksimal," ujar Ashar.
Baca juga: Plus Minus Keramik dan Granit, Mana yang Lebih Baik?
Keunggulan lantai tegel
Sementara, tegel adalah material penutup lantai yang terbuat dari campuran semen pasir, dan pada bagian atas ada bahan semen khusus untuk menampilkan warna atau corak.
Ashar menjelaskan, tegel saat ini dipilih untuk bangunan yang ingin menampilkan kesan klasik.
"Kualitasnya sangat beragam, standarnya biasanya di bawah keramik, namun pilihan nuansa klasik kadang menjadi penentu," pungkasnya.
Secara fungsi, Ashar mengungkapkan, tegel memiliki lapisan yang keras dan rata, cukup mudah untuk dibersihkan, namun sensitif dengan cairan asam dan teh.
Baca juga: Cara Efektif Bersihkan Lantai Ubin di Rumah Anda
Perbandingan harga
Dalam segi harga, keramik lebih unggul dibandingkan granit dan tegel karena harga pasarannya lebih murah.
Namun, jika berbicara soal kualitas tegel dan keramik bisa bersaing, sedangkan granit secara umum akan lebih mahal.
Teknik pemasangan keramik dan granit
Untuk teknik pemasangan, Ashar menjelaskan, tegel dan keramik hampir mirip, kecuali untuk keramik dengan ukuran extra besar (lebih besar dari 60 cm x 60 cm).
"Untuk granit, biasanya granik urkurannya lebih besar untuk memaksimalkan corak (minimal 60 cm x 60 cm)," ujar Ashar.
Dengan ukuran yang besar, granit perlu lebih hati-hati, dan terkadang perlu alat bantu khusus, semacam rubber cup kedap udara untuk membantu mengangkat.
Baca juga: Coba Lima Cara Ini, Lantai Marmer dan Granit Makin Mengilap
Lantai menggelembung atau popping
Salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah penyakit material keramik yang menggelembung atau popping.
Ashar mengatakan, popping biasanya terjadi pada lantai keramik saja.
Ia menambahkan, ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebabnya seperti material keramil yang relatif tipis dan berbahan dasar dari tanah liat, di mana ada sifat kembang susut (pemuaian).
"Kemungkinan lain terjadinya popping adalah adanya udara di bawah lantai yang terjebak, yang volumenya meningkat karena ada reaksi dari bahan semacam kapur (atau bersifat kapur) di bawa lantai sehingga lapisan keramik menjadi terangkat (popping)," kata Ashar.
Meski begitu, popping memang jarang terjadi pada granit dan tegel, kemungkinan karena bahan kedua material ini relatif tebal.
Dari penjelasan di atas, mana kira-kira material lantai yang cocok untuk mempercantik rumah Anda?
Baca juga: Ubin Popping, Bagaimana Cara Memperbaikinya? Simak Panduan Berikut
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.