KOMPAS.com – Penyebaran virus corona penyebab Covid-19 masih terjadi di banyak negara di dunia.
Melansir data Worldometers, jumlah kasus virus corona di dunia mencapai 372.822.246.
Jumlah mereka yang meninggal dunia tercatat sebanyak 5.675.114.
Sementara, mereka yang dilaporkan sembuh ada sebanyak 294.453.256.
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia:
- Amerika Serikat: 75.478.859 kasus, 906.852 meninggal dunia, 45.879.872 sembuh
- India: 41.087.817 kasus, 494.110 meninggal dunia, dan 38.697.860 sembuh
- Brasil: 25.214.622 kasus, 626.524 meninggal dunia, dan 22.162.914 sembuh
- Perancis: 18.808.625 kasus, 130.456 meninggal dunia, dan 11.980.940 sembuh
- Inggris: 16.406.123 kasus, 155.613 meninggal dunia, dan 13.266.849 sembuh
- Rusia: 11.615.779 kasus, 330.111 meninggal dunia, dan 10.189.207 sembuh
- Turki: 11.438.480 kasus, 87.045 meninggal dunia, dan 10.736.191 sembuh
- Italia: 10.821.375 kasus, 145.914 meninggal dunia, dan 8.010.813 sembuh
- Spanyol: 9.779.130 kasus, 92.966 meninggal dunia, dan 5.839.859 sembuh
- Jerman: 9.667.619 kasus, 118.335 meninggal dunia, dan 7.532.600 sembuh.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Berikut update corona global 30 Januari 2022
1. Update virus corona di Indonesia
Subvarian Omicron BA.2 atau yang sering disebut dengan Son of Omicron telah terdeteksi di Indonesia pada Jumat (28/1/2022).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut ada 10 kasus terkait Omicron varian BA.2.
Hal tersebut juga dikonfirmasi oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
"Betul (subvarian BA.2 Omicron sudah terdeteksi di Indonesia)," ujar Nadia, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (29/1/2022).
Nadia menyebut, kasus sub varian tersebut ada sebanyak 55 kasus.
Subvarian Omicron ini merupakan subvarian yang lebih sulit terdeteksi memakai tes PCR S Gene Target Failure atau SGTF.
Baca juga: Analisis Epidemiolog soal Penyebaran Varian Omicron di Indonesia
2. Update virus corona di China
Infeksi Covid-19 harian di antara para atlet dan tim ofisial di Olimpiade Musim Dingin Beijing meningkat menjadi 19 pada Jumat (28/1/2022).
Pihak penyelenggara sebelumnya telah memperingatkan akan ada banyak kasus dalam beberapa hari mendatang.
36 petugas terkait Olimpiade juga ditemukan terinfeksi, di mana 29 adalah mereka yang baru tiba di bandara dan 7 yang lain sudah dikarantina.
"Kami sekarang baru saja melewati periode puncak orang yang tiba di China dan oleh karena itu kami berharap melihat jumlah tertinggi pada tahap ini," kata kepala medis Olimpiade, Brian McCloskey dikutip dari Reuters.
Kasus yang ditemukan di antara atlet dan tim ofisial saat ini merupakan yang tertinggi dibanding kasus yang terdeteksi pada orang-orang di bagian yang lain yang sama-sama berkaitan dengan Olimpiade.
“Sangat menjengkelkan sebenarnya setiap hari harus bangun awal khusus untuk mendapat tes PCR,” ujar Pemain Hoki Rusia Anton Slepyshev.
Olimpiade Beijing akan mulai 20 Februari 2022 mendatang.
Baca juga: Olimpiade Tokyo 2020 dan Kreasi Seniman Jepang atas Karakter Samurai dari Beragam Bendera di Dunia
3. Update virus corona di Rusia
Kasus virus corona di Rusia juga mengalami peningkatan.
Untuk pertama kalinya pada Sabtu (29/1/2022), kasus harian Covid-19 di Rusia melebihi 100.000 kasus.
Pada Sabtu, Rusia tepatnya mengonfirmasi adanya 113.122 kasus harian baru, dan ini adalah hari ke sembilan negara itu mengalami peningkatan kasus yang tinggi.
Pihak berwenang menyalahkan mengenai adanya penyebaran varian Omicron.
Adapun jumlah kematian baru ada sebanyak 668.
Baca juga: Hubungan AS-Rusia Memanas, Begini Perbandingan Militer Keduanya
4. Update virus corona di Turki
Jumlah kasus Covid-19 di Turki juga mengalami peningkatan.
Tercatat ada sebanyak 94.783 kasus harian baru.
Angka ini juga merupakan angka harian tertinggi selama pandemi terjadi.
Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca mengatakan, kasus melonjak karena varian Omicron.
Namun ia mengatakan varian ini akan mengurangi dampak pandemi karena penyakit yang ditimbulkannya tak terlalu parah.
"Peningkatan yang kita lihat dalam kasus jumlah tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang mengecewakan. Virus ini tidak pada kekuatan lamanya. Bagian yang mengkhawatirkan dari pandemi ini telah berakhir," kata Koca.
Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...
5. Update virus corona di Jerman
Jerman memiliki gelombang infeksi yang tinggi.
Hal ini terjadi karena varian Omicron menyebar dengan cepat.
Namun penyebaran disebut cukup terkendali dan saat ini negara itu tengah mempertimbangkan mencabut sejumlah pembatasan yang diterapkan.
Pada Jumat (28/1/2022), negara itu melaporkan adanya 190.148 kasus harian baru.
Jumlah tersebut tiga kali lipat lebih tinggi dari minggu sebelumnya yang melaporkan 49.988 lebih kasus.
Adapun pada Jumat negara itu mencatat adanya 170 kematian baru.
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Standar WHO di PeduliLindungi