KOMPAS.com - Banyak negara kini mulai menghapus aturan pembatasan terkait virus corona.
Ini dilakukan setelah mereka mengeklaim kesuksesan mengendalikan pandemi setelah melewati lonjakan akibat varian Omicron.
Kendati demikian, masih ada banyak negara yang melaporkan tingginya kasus Covid-19, termasuk Indonesia.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Berdasarkan catatan Worldometers, kasus virus corona secara global hingga Selasa (1/3/2022) adalah sebagai berikut:
- Kasus positif: 436.819.734
- Meninggal: 5.973.787
- Sembuh: 367.718.395
Selain itu, ada 63.127.552 kasus aktif, dengan rincian 63.052.605 (99,9 persen) dalam kondisi sedang dan 74.947 (0,1 persen) kondisi kritis.
Baca juga: Penjelasan Kemenkes soal Wacana Vaksin Booster Dosis Keempat
Kasus Covid-19 di Indonesia
Pada Senin (28/2/2022), Indonesia melaporkan 25.054 kasus Covid-19 dengan 262 kematian.
Meski angka kasus terus menurun, kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih cenderung tinggi dibandingkan negara lain.
Pemerintah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang meninggal belum mendapatkan vaksin lengkap dan memiliki komorbid.
Baca juga: Wamenkes Munculkan Wacana Vaksin Booster Dosis Keempat, Bagaimana dengan Negara Lain?
Berikut rincian total seluruh kasus yang sudah dilaporkan hingga Senin:
- Kasus positif: 5.564.448
- Meninggal: 148.335
- Sembuh: 4.861.415
Selain itu, Indonesia saat ini juga mencatatkan 554.698 kasus aktif Covid-19 yang tersebar di seluruh daerah.
Baca juga: Saat Australia Mencoba Alternatif Pelacakan Virus Corona Melalui Selokan...
27.000 anak di Singapura terinfeksi sejak ada Omicron
Sekitar 27.000 anak berusia 5-11 tahun di Singapura terinfeksi Covid-19 sejak Omicron dilaporkan pertama kali di negara itu.
Kendati demikian, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan bahwa mayoritas kondisi mereka cukup sehat dan bisa dipulangkan dalam tiga hari.
Diyakini, sebagian besar infeksi yang menyerang anak-anak tersebut disebabkan oleh varian Omicron, dikutip dari Straits Times.
Dua rumah sakit umum yang mampu memberikan perawatan khusus untuk anak-anak mengatakan penerimaan pasien Covid-19 telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: Melihat Cara Singapura Mengatasi Wabah DBD...
Di Rumah Sakit Wanita dan Anak KK (KKH), jumlah pasien muda yang dirawat karena Covid-19 meningkat dua kali lipat sejak varian Omicron menyerang.
Tren serupa terlihat di National University Hospital.
Kedua rumah sakit mengatakan sebagian besar anak yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19 tidak divaksinasi, seringkali karena mereka terlalu muda untuk mendapatkan suntikan.
Baca juga: Wacana Indonesia Bebas Karantina bagi Turis Asing, Berikut Negara yang Telah Melakukannya
Lonjakan kematian akibat Covid-19 di Hong Kong
Penumpukan mayat terjadi di Hong Kong, ketika jumlah kasus Covid-19 melonjak.
Dengan populasi 7,4 juta jiwa, Hong Kong telah melaporkan lebih dari 205.000 kasus, hampir dua kali lipat kasus Covid-19 di China.
Pada Senin (28/2/2022), pejabat kesehatan melaporkan 34.466 kasus baru, semuanya kecuali empat di antaranya ditularkan secara lokal.
Dikutip dari Financial Times, Hong Kong telah dipaksa untuk mematuhi kebijakan nol Covid-19 Beijing dan sebelumnya telah lama tidak mencatat kasus apa pun.
Baca juga: Berikut Gejala Omicron dan Pengobatannya
Akan tetapi, mereka gagal untuk memvaksinasi banyak penduduk lanjut usia yang sekarang sekarat.
Lebih dari 80 persen dari semua orang dewasa telah menerima setidaknya satu dosis vaksin BioNTech atau Sinovac, tetapi angka itu turun menjadi hanya 47 persen di antara mereka yang berusia 80 tahun atau lebih.
Sekitar 630 dari lebih dari 840 kematian terkait Covid di wilayah itu telah dicatat sejak "gelombang kelima" dimulai pada tahun baru, termasuk 124 kematian yang dilaporkan pada Senin.
Baca juga: Vaksin Covid-19, Respons Kekebalan Tubuh, dan Penularan Virus Corona