KOMPAS.com - Virus Corona tak hanya beredar di lingkungan manusia, tapi juga beredar pada habitat hewan.
Beberapa hewan yang sebelumnya juga diketahui pernah terinfeksi Corona antara lain adalah kucing, kuda nil, rusa, dan harimau.
Yang baru-baru ini terjadi adalah infeksi virus corona yang mengenai rusa. Bahkan infeksi pada rusa ini dikatakan akibat varian baru coronavirus.
Diberitakan USA Today, Kamis (3/3/2022), varian Corona jenis baru ditemukan pada populasi rusa berekor putih di Ontario, Kanada. Kemudian, infeksi serupa juga ditemukan pada manusia yang melakukan kontak dekat dengan rusa.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada bulan November dan Desember 2021.
Baca juga: Menurut Studi, Ini Gejala Long Covid yang Paling Banyak Dilaporkan
Kemungkinan infeksi dari rusa ke manusia
Para peneliti mengumpulkan 300 sampel dari rusa berekor putih di Kanada dan menemukan bahwa 17 rusa di barat daya Ontario dinyatakan positif SARS-CoV-2.
Studi dari Kanada itu telah diunggah ke database bioRxiv dan belum dipublikasikan dalam jurnal peer-review.
Dalam penelitian lebih lanjut, mereka juga menemukan seseorang yang terinfeksi jenis virus SARS-CoV-2 yang serupa secara genetik.
Menurut penelitian tersebut, orang tersebut tinggal di daerah yang sama dan memiliki kontak dekat dengan populasi rusa, sebelum akhirnya dinyatakan positif.
Para peneliti berteori, ada kemungkinan rusa menularkan virus ke manusia.
Saat para peneliti mengurutkan genom dari lima sampel virus, mereka mengidentifikasi garis keturunan baru yang sangat berbeda dari SARS-CoV-2.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit mendefinisikan garis keturunan sebagai sekelompok virus yang terkait erat dengan nenek moyang yang sama. SARS-CoV-2 sendiri memiliki banyak garis keturunan.
Studi ini juga menemukan garis keturunan memiliki hubungan genetik yang dekat dengan strain yang berasal dari sampel yang diambil dari manusia dan cerpelai di Michigan dua tahun lalu.
Garis keturunan ini memiliki 76 mutasi dibandingkan dengan versi asli virus yang diidentifikasi di Wuhan, Cina.
Data menunjukkan bahwa garis keturunan itu mungkin telah berevolusi pada hewan sejak akhir 2020.
Setelah meninjau penelitian tersebut, badan kesehatan masyarakat Kanada mengatakan kepada The Guardian bahwa tidak ada bukti bahwa itu telah menyebar ke manusia dan kemungkinan merupakan "kasus yang terisolasi".
“Sampai kita tahu lebih banyak, orang yang berburu, menjebak atau bekerja sama dengan atau menangani satwa liar harus mengambil tindakan pencegahan untuk mencegah potensi penyebaran virus,” kata badan tersebut di situsnya.
Dalam penelitian sebelumnya yang dilansir Nature, 2 Agustus 2021, virus corona merajalela pada rusa berekor putih di Amerika Serikat.
Sepertiga rusa berekor putih di timur laut Amerika Serikat memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2. Hal itu adalah tanda bahwa mereka telah terinfeksi virus corona.
Temuan itu diungkapkan oleh analisis sampel yang dikumpulkan setelah pandemi dimulai. Itu merupakan deteksi pertama dari paparan luas virus pada populasi hewan liar.
Hasil penelitian dilaporkan dalam pracetak yang diposting di bioRxiv pada 29 Juli 2021.
Baca juga: 4 Hewan yang Pernah Positif Covid-19, Ada yang Terpapar Omicron
Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi
Selepas penelitian demi penelitian di atas, kemudian muncul banyak laporan tentang rusa berekor putih yang terinfeksi virus corona.
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa hewan dapat menjadi reservoir untuk pengembangan varian baru atau bahkan penularan langsung dari hewan ke manusia.
Selama ini yang menginfeksi hewan kebanyakan adalah manusia, meski terkadang penyebabnya tidak diketahui.
Dikutip WebMD, 17 November 2021, para peneliti Penn State University pada bulan November 2021 menerbitkan sebuah studi pra-cetak yang menunjukkan bahwa semakin banyak rusa di Iowa yang dites positif.
Itu menunjukkan adanya kemungkinan besar penularan dari manusia ke rusa dan dari rusa ke rusa.
Menurut asisten profesor ilmu biomedis di Colorado State University di Fort Collins, Angela Bosco-Lauth, PhD, DVM, manusia diduga adalah penyebar infeksi di antara rusa. Tetapi rusa yang menginfeksi manusia, menurutnya sangat kecil kemungkinannya.
“Kemungkinan manusia tertular dari rusa yang baru saja mereka tembak sangat kecil,” kata Bosco-Lauth.
Namun tetap saja, kemungkinan itu tidak bisa sepenuhnya dikesampingkan.
Baca juga: Bisakah Hewan Peliharaan Tertular Omicron dan Menularkannya Kembali ke Manusia?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.