KOMPAS.com – Hari ini 47 tahun lalu, tepatnya pada 25 Maret 1975, Raja Faisal yang merupakan Raja Arab Saudi dibunuh oleh keponakannya sendiri.
Pembunuh Raja Faisal ini adalah Pangeran Faisal bin Musaid, anak dari Musaid bin Abdulaziz, yang baru saja kembali dari Amerika Serikat.
Dikutip dari laman History, tidak jelas mengenai alasan pembunuhan dari Raja Faisal tersebut.
Selepas Raja Faisal meninggal, putra mahkota Khalid pun naik tahta.
Pembunuh sempat dianggap gila
Dikutip dari NYTimes, setelah peristiwa pembunuhan terhadap raja terjadi, keluarga kerajaan mengeluarkan pernyataan bahwa Pangeran Faisal menderita gangguan kejiwaan atau gila.
Namun panel ahli medis kemudian mengeluarkan putusan bahwa Pangeran Faisal tidak gila saat ia menyelinap melewati penjaga keamanan.
Selepas melewati penjaga keamanan, Pangeran Faisal melepaskan beberapa tembakan revolver ke Raja Faisal.
Ketika itu Raja Faisal tengah melakukan audiensi dengan seorang pejabat tinggi Kuwait.
Otoritas Keamanan Saudi terus melakukan penyelidikan mendalam mengenai motif yang dilakukan namun tak menemukan adanya bukti konspirasi.
Penyelidikan kemudian meluas ke kegiatan dan kenalan pribadi Pangeran Faisal saat ia menempuh pendidikan di Amerika Serikat.
Pangeran Faisal sendiri sebelumnya pernah ditahan atas tuduhan penjualan dan pengedaran narkoba jenis LSD.
Usai kembali ke Arab Saudi, Pangeran Faisal terdaftar sebagai pengajar di Universitas Riyadh.
Namun Pangeran Faisal dianggap tidak stabil secara emosional hingga pernah menjalani perawatan psikiatris di Beirut.
Spekulasi yang beredar menyatakan bahwa Pangeran Faisal kemungkinan membalas kematian saudara laki-lakinya yang dibunuh polisi 9 tahun sebelumnya ketika ia membubarkan demonstrasi menentang upaya modernisasi Arab Saudi.
Baca juga: Sejarah Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi
Pangeran Faisal dihukum
Akibat tindakan yang dilakukannya, Pangeran Faisal mendapatkan hukuman mati. Pangeran Faisal menghadapi hukuman mati di depan 10.000 orang.
Saat itu, Pangeran Faisal bin Musaid bin Abdulaziz masih berusia sangat muda, yaitu 27 tahun.
Hukuman mati kepada Pangeran Faisal dilakukan di alun-alun di depan istana Gubernur Riyadh.
Seorang saksi mengatakan bahwa pangeran diam dan tampak tenang saat dibawa ke tempat eksekusi.
Baca juga: Sejarah Jeddah, Kota Paling Kosmopolitan di Arab Saudi
Tentang Raja Faisal
Raja Faisal bin Abdulaziz Al Saud merupakan putra Raja Ibn Saud. Ia lahir pada tahun 1906 dan menjadi raja di Arab Saudi dari tahun 1964 sampai 1975.
Sebelum menjadi raja ia diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pada tahun 1926.
Pada tahun 1934, Faisal memimpin kampanye kemenangan melawan Yaman.
Selanjutnya ia mewakili Arab Saudi pada konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1945 kemudian menjadi duta besar untuk Majelis Umum PBB.
Sebagai raja, Faisal seringkali berusaha memberikan dukungan finansial dan moral untuk upaya anti Israel di Timur Tengah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.