Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: 320 Tahanan Terbakar di Penjara Ohio

Baca di App
Lihat Foto
PREEFIX
Ilustrasi kebakaran
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Insiden kebakaran yang terjadi di Lembaga Pemasyarakan Negara Bagian Ohio/penjara Ohio, Amerika Serikat, menewaskan 320 tahanan pada 21 April 1930.

Dilansir dari History, kebakaran tersebut merupakan bencana penjara terburuk sepanjang sepanjang sejarah Amerika Serikat.

Banyaknya korban jiwa pada insiden kebakaran diakibatkan oleh para penjaga yang menolak membuka kunci sel para tahanan, akibatnya banyak narapidana yang terkurung dalam bangunan yang tengah dilahap api.

Tragedi tersebut langsung mendapat kecaman dari pers Amerika Serikat dan membuat lebih dari 2.300 tahanan penjara Ohio bebas bersyarat pada 1932.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Korea Dipaksa Mendarat Jet Uni Soviet hingga Tewaskan 2 Penumpang, Apa Penyebabnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjara Ohio

Reputasi penjara Ohio memang terkenal buruk. Pada 1894 pernah terjadi epidemi kolera yang melanda penjara tersebut hingga menewaskan 121 orang tahanan.

Penjara Ohio dibangun di Columbus pada 1834, dan memiliki daya tampung tahanan sebanyak 1.500 orang.

Pada 1930, penjara Ohio mengalami kelebihan kapasitas dengan jumlah tahanan sebanyak 4.300 orang.

Kelebihan kapasitas tahanan membuat penjara Ohio penuh sesak, apalagi ditambah kondisi penjara yang buruk.

Di tahun yang sama penjara Ohio sedang melakukan pengerjaan perluasan bangunan dengan perancah yang sudah didirikan di sepanjang salah satu sisi bangunan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Mematikan San Francisco 7,9 SR Menewaskan 3.000 Orang

Kerusuhan dalam kebakaran

Pada 21 April 1930, perancah yang digunakan untuk perluasan bangunan tersebut terbakar.

Para tahanan yang berjumlah 800 orang di dalam blok sel yang berdekatan dengan perancah tersebut memohon untuk dikeluarkan dari sel mereka karena asap sudah memenuhi blok sel.

Namun, terdapat laporan bahwa para penjaga yang bertugas di blok tersebut menolak untuk membukakan sel.

Api kemudian menjalar ke atap gedung, hal tersebut membuat para tahanan yang berada di lantai atas terancam akan bahaya.

Akhirnya, ada dua tahanan yang berhasil mendapatkan kunci dari seorang penjaga secara paksa dan mencoba melakukan penyelamatan diri.

Sekitar 50 orang tahanan berhasil keluar dari sel mereka. Namun, evakuasi tersebut terhenti akibat atap di atas sel-sel runtuh dan membuat 160 tahanan terbakar sampai mati.

Meskipun terdapat beberapa penjaga yang juga turut menyelamatkan nyawa para tahanan, namun ketidakpedulian para penjaga yang lain memicu terjadinya kerusuhan.

Petugas pemadam yang datang di lokasi juga kesulitan untuk mendapatkan akses masuk penjara akibat para tahanan yang marah dengan melempari batu para penjaga.

Saat api sudah padam, teridentifikasi korban yang tewas akibat kebakaran tersebut berjumlah 320 orang dan 130 orang lainnya mengalami luka parah.

Baca juga: Sejarah Hari Ini dan Kesaksian Warga Saat Letusan Dahsyat Tambora 1815

Ribuan tahanan bebas bersyarat

Insiden kebakaran yang menelan 320 korban jiwa tersebut mendapat kecaman dari pihak pers, karena banyaknya korban jiwa yang berjatuhan, yang semestinya dapat dicegah.

Akibat kejadian ini, pemerintah negara bagian melahirkan Undang-undang tentang hukuman minimum yang dapat membuat kepadatan di penjara terkurangi.

Pada 1931, berdirilah Dewan Pembebasan Bersyarat Ohio dan setahun kemudian dewan tersebut membuat lebih dari 2.300 tahanan dari penjara Ohio dibebaskan dengan pembebasan bersyarat.

Baca juga: Dirgahayu Kopassus, Ini Sejarah Berdirinya Korps Baret Merah

Berbagai penyebab kebakaran

Meskipun sebagian besar tahanan yang meninggal karena terbakar api, namun ada juga yang tewas akibat menghirup asap beracun yang dihasilkan dari beberapa kayu yang terbakar.

Dikutip dari Ohio History Central, penyebab kebakaran tersebut masih terus diperdebatkan.

Terdapat klaim dari penjaga penjara bahwa kebakaran terjadi karena ada tiga orang tahanan yang menyalakan api dengan sengaja, hal tersebut dilakukan sebagai pengalihan agar mereka dapat melarikan diri.

Dua dari tiga tahanan yang dituduh kemudian meninggal karena bunuh diri beberapa bulan setelah kebakaran, tampaknya hal itu memperkuat klaim penjaga penjara.

Pengamat lain percaya bahwa kebakaran itu merupakan kecelakaan tragis. Mereka merasa bahwa petugas penjara telah menuduh para tahanan sebagai sarana untuk mengalihkan perhatian dari penanganan darurat yang buruk oleh pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi