KOMPAS.com - Ada banyak perasaan was-was di benak orangtua yang akan mengajak anak yang masih berusia kecil untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran nanti.
Anak dikhawatirkan akan rewel di jalan, kelelahan, tak terjaga makan dan tidurnya, perlengkapan anak dan mabuk perjalanan.
Ketika mabuk perjalanan, seseorang bisa mengalami pusing, enek, muntah, hingga lemas.
Dikutip dari Mayoclinic, mabuk perjalanan adalah kondisi ketika otak menerima informasi dari bagian dalam telinga, mata, dan saraf di persendian juga otot yang satu sama lain saling konflik atau tidak singkron.
Bayangkan, seorang anak kecil duduk di kursi mobil yang rendah dan tidak bisa melihat pemandangan di luar melalui kaca jendela.
Bagian dalam telinga anak ini akan merasakan gerakan, tapi mata dan tubuhnya tidak merasakan hal yang sama.
Kondisi ini mengakibatkan perut terasa tidak nyaman, muncul keringat dingin, lemas, hilang napsu makan, hingga muntah.
Baca juga: Cara Mengatasi Anak yang Tantrum Saat Perjalanan Mudik Lebaran
Tips mencegah anak mabuk perjalanan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko anak mengalami mabuk perjalanan. Berikut di antaranya:
1. Lihat ke luar jendelaMintalah anak untuk lebih banyak melihat ke arah luar jendela daripada fokus pada benda di dalam mobil seperti buku dongeng, games, atau layar gadget.
Kondisi akan jauh lebih baik ketika anak tertidur ketika ada di tengah perjalanan.
2. Rencanakan jam makan sebelum perjalananKondisi perut saat melakukan perjalanan juga cukup berperan pada anak, apakah ia akan rawan mabuk atau tidak.
jangan beri anak makanan berat sesaat sebelum melakukan perjalanan atau ketika di tengah perjalanan.
Jika memang dibutuhkan, sebelum berangkat berikan ia makanan kecil sebagai gantinya, misalnya keripik, minuman, dan sebagainya.
3. Ventilasi udaraJika mobil memiliki sirkulasi udara yang baik dapat meminimalisasi terjadinya mabuk perjalanan.
4. Alihkan perhatianKetika anak nampak mengalami mabuk perjalanan, coba alihkan perhatian dengan mengajaknya mengobrol, mendengarkan musik, atau menyanyikan lagu.
Baca juga: Tips Menjaga Kesehatan Anak Saat Belajar Berpuasa
Di pasaran, tersedia banyak obat-obatan yang berfungsi untuk mencegah mabuk perjalanan.
Namun, sebelum menggunakannya, alangkah lebih baik jika Anda menanyakannya terlebih dahulu kepada dokter anak yang menangani anak Anda.
Obat-obatan pencegah mabuk perjalanan, biasanya harus dikonsumsi beberapa saat sebelum memulai perjalanan, misalnya satu jam sebelumnya, agar bisa bekerja optimal.
Ingat, baca dosis obat dengan baik, sesuaikan dengan umur anak yang akan mengonsumsinya.
6. Pilih posisi duduk yang nyamanDikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indinesia (IDAI), posisi duduk ternyata memengaruhi potensi terjadinya mabuk perjalanan.
Posisi yang dinilai baik untuk mengurangi risiko mabuk perjalanan adalah di barisan paling depan dan tengah, karena di titik itu seseorang masih bisa mendapatkan jendela yang cukup luas sehingga bisa leluasa melihat ke arah luar.
7. Kendarai mobil dengan baikTerakhir adalah kendarai mobil dengam baik, artinya melaju dengan kecepatan stabil, tidak banyak mengerem atau menginjak gas secara mendadak.
Hal lain, pastikan juga mobil melaju tanoa banyak terjadi guncangan karena tidak berhati-hati dan menyebabkan ban mobil melewati lubang di aspal yang cukup dalam.
Baca juga: Manfaat Puasa bagi Anak, Apa Saja?
Tips menangani anak mabuk perjalanan
Jika anak mulai menunjukkan tanda-tanda mabuk perjalanan, selain memberikan distraksi untuk mengalihkan fokusnya, pertimbangkan pula untuk menepi dan menghentikan kendaraan sesegera mungkin.
Biarkan si kecil keluar dari dalam mobil untuk beberapa saat, berjalan-jalan di sekitar mobil atau berbaring dengan posisi telentang selama beberapa menit dengan mata terpejam.
Cara lain, letakkan kain yang dingin di kening anak juga bisa membantu meredakan bibit-bibit mabuk perjalanan yang mulai muncul.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.