Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet, Penyakit Apa Itu dan Bagaimana Cara Penyebarannya?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Paco Burgada
Ilustrasi cacar monyet, apa itu cacar monyet, gejala cacar monyet, penyebab cacar monyet.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Penyakit cacar monyet dilaporkan sudah menyebar ke berbagai negara di Eropa.

Dilansir dari The Guardian(20/5/2022), selama beberapa minggu terakhir, penyakit ini sudah terdeteksi di Inggris, Portugal, dan Spanyol.

Direktur Regional Eropa Badan Kesehatan Dunia (WHO) Hans Kluge mengatakan, penyebaran cacar monyet di negara-negara tersebut dinilai tidak biasa.

Pasalnya, mayoritas penderita tidak memiliki riwayat perjalanan yang relevan ke daerah rawan cacar monyet.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Muncul Wabah Penyakit Cacar Monyet, Apakah Sudah Masuk Indonesia?

Apa itu cacar monyet?

Dilansir dari WHO, cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan virus monkeypox, bagian keluarga Orthopoxvirus.

Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia.

Meski disebut cacar monyet atau monkeypox, virus ini tidak serta-merta berasal dari monyet.

Penyematan kata "monyet" lantaran pada 1958, virus ini pertama kali ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian.

Seseorang yang terinfeksi penyakit ini, biasanya akan muncul gejala klinis, seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penderita juga bisa mengalami berbagai komplikasi medis, termasuk dehidrasi, infeksi bakteri, dan infeksi paru-paru.

Namun demikian, WHO menyebut infeksi cacar monyet sebagai penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala klinis yang bertahan kurang lebih 2-4 minggu.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke 12 Negara, Lebih dari 80 Kasus Dikonfirmasi

Bagaimana cara penularan cacar monyet?

Berdasarkan penjelasan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Kamis (19/5/2022), cacar monyet adalah penyakit yang menular.

Penularan antara manusia dapat terjadi melalui kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.

Adapun antar manusia, penularan seringnya terjadi melalui droplet, yakni cairan atau lendir yang berasal dari saluran pernapasan.

Melalui droplet, cacar monyet tidak dapat ditularkan dalam jarak jauh. Sehingga, penularan via ini membutuhkan tatap muka dalam waktu yang cukup panjang.

Selain droplet, penularan juga dapat terjadi melalui cairan-cairan tubuh atau lesi luka.

ECDC mencatat, sejak 2018 ada 7 kasus cacar monyet yang dilaporkan di Inggris, yakni pada 2021, 2019, dan 2018.

Kasus tersebut terjadi pada orang dengan riwayat perjalanan ke negara-negara endemi cacar monyet, seperti negara di kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah.

Namun, Mei 2022 ini adalah pertama kali rantai penularan di Eropa dilaporkan tanpa hubungan riwayat perjalanan.

Untuk itu, ECDC menilai, ada kemungkinan penyebaran virus lebih lanjut melalui kontak dekat seperti aktivitas seksual.

Hal tersebut mengingat telah terjadi penularan di komunitas tanpa riwayat bepergian ke daerah rawan cacar monyet.

Baca juga: 5 Fakta Penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox

Dugaan transmisi melalui aktivitas seksual

WHO tengah menyelidiki penyebaran kasus infeksi cacar monyet yang diduga berkaitan dengan aktivitas seksual ini.

Hal tersebut berdasarkan laporan kasus yang muncul di beberapa negara Eropa, seperti Inggris, Spanyol, dan Portugal.

Dilansir dari Reuters (20/5/2022), Spanyol mengonfirmasi 24 kasus baru cacar monyet yang mayoritas berada di Kota Madrid.

Bersamaan dengan laporan kasus per Jumat, 20 Mei 2022 tersebut, otoritas kesehatan setempat pun menutup sauna untuk menghentikan penyebaran.

Pasalnya, mayoritas kasus konfirmasi positif cacar monyet memiliki hubungan dengan sauna tersebut.

Di sisi lain, per 18 Mei 2022, Portugal mengkonfirmasi lima kasus cacar monyet dan lebih dari 20 kasus suspek. Adapun semua kasus di atas, tercatat menimpa laki-laki muda.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi