Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Penyebab Gusi Bengkak dan Cara Mencegahnya

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi gusi berdarah
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Gusi berperan penting dalam sistem pencernaan karena makanan yang akan masuk ke perut harus dilumat dulu di mulut.

Jika gusi Anda mengalami bengkak, biasanya ditandai dengan gusi yang menonjol atau membesar.

Gusi yang bengkak akan tampak merah. Warnanya merah dan bukan merah muda seperti warna gusi pada umumnya. Kondisi ini juga menyebabkan rasa sensitif dan nyeri.

Lalu, apa saja penyebab gusi bengkak?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Mengatasi Gusi Berdarah Saat Menyikat Gigi

1. Sikat gigi terlalu keras

Dilansir dari WebMD, (22/4/2022), menyikat gigi terlalu keras merupakan salah satu penyebab gusi menjadi bengkak, karena gusi terbuat dari jaringan halus.

Saat menyikat, pastikan menggunakan gerakan melingkar yang lembut untuk memijat dan membersihkan gigi dan gusi.

Kerap ditemui, banyak orang menggunakan gerakan maju mundur, padahal gerakan ini dapat mengiritasi dan merusak gusi Anda, membuatnya sakit dan lebih mungkin berdarah.

2. Teknik gusi dan flossing

Penyebab lain yang bisa membuat gusi bengkak adalah teknik flossing atau membersihkan gigi menggunakan benang.

Flossing memang difungsikan untuk membantu menghilangkan plak dari tempat-tempat yang sulit dijangkau sikat gigi Anda.

Namun, berhati-hatilah ketika flossing atau menggunakan benang gigi agar tidak menyebabkan gusi bengkak atau berdarah.

Baca juga: 6 Cara Menjaga Gusi Tetap Sehat yang Baik Dilakukan

3. Periodontitis

Menurut CDC, 47,2 persen orang Amerika berusia 30 tahun ke atas memiliki beberapa bentuk penyakit periodontal (gusi), termasuk periodontitis.

Periodontitis adalah penyakit gusi serius yang merusak gusi dan menghancurkan tulang rahang.

Kondisi ini dipicu karena kurangnya seseorang menjaga kebersihan mulut.

Jika tidak diobati, periodontitis dapat menyebabkan kehilangan gigi.

4. Gingivitis atau radang gusi

Selain itu, kebanyakan orang dengan penyakit gusi memiliki bentuk yang kurang parah yang disebut gingivitis.

Jika Anda terkena radang gusi lebih awal, maka itu masih bisa disembuhkan dengan menjaga kebersihan mulut dengan tepat.

Namun jika tidak diobati, gingivitis dapat memburuk dan akhirnya menyebabkan kehilangan gigi.

Baca juga: Mengapa Penderita Leukimia Mengalami Gusi Berdarah?

5. Sariawan

Penyebab umum di balik gusi yang sakit adalah sariawan.

Luka yang menyakitkan ini dapat berkembang di mana saja di dalam mulut, termasuk pada gusi, dan seringkali memiliki bagian tengah berwarna keputihan dengan tepi merah.

Orang dengan penyakit autoimun tertentu juga lebih mungkin mengalami masalah gusi yang disebabkan oleh sariawan

6. Memasang kawat gigi

Dikutip dari Kompas.com, (31/12/2019), ada risiko setelah seseorang memasang behel asal-asalan, biasanya hal ini dilakukan oleh orang yang tidak kompeten pada ilmu kedokteran gigi.

Salah satu risikonya yakni terjadi peradangan gusi yang menyebabkan gusi bengkak.

Ketika karang gigi tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum pemasangan behel, seseorang bisa mengidap penyakit radang gusi.

Radang gusi biasanya ditandai dengan darah keluar dari gusi saat menggosok gigi.

Baca juga: 8 Penyebab Gingivitis (Radang Gusi) yang Perlu Diwaspadai

7. Merokok

Merokok bisa merusak gigi Anda.

Orang yang merokok jauh lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit gusi.

Anda mungkin menemukan bahwa kebiasaan merokok bisa memberi sejumlah masalah gusi, dari gusi sensitif dan berdarah, hingga luka yang menyakitkan.

8. Perubahan hormon

Dilansir dari Kompas.com, (20/2/2017), beberapa wanita menemukan bahwa perubahan kadar hormon dapat menyebabkan gusi bengkak.

Hal ini biasanya bersifat sementara dan biasanya terjadi selama masa pubertas, menstruasi, dan menopause.

Peningkatan hormon selama masa pubertas dapat meningkatkan aliran darah ke gusi, membuatnya merah, bengkak, dan sensitif.

Baca juga: Gejala Kanker Gusi yang Perlu Diwaspadai

9. Infeksi

Infeksi dapat terjadi di mulut dan menyebabkan masalah seperti pembengkakan pada gusi.

Misalnya, infeksi kronis seperti herpes dapat menyebabkan komplikasi yang menyebabkan gusi bengkak. Ini termasuk sariawan yang dapat menyebabkan gejala pembengkakan.

Komplikasi dari gigi yang terinfeksi, seperti abses, juga dapat menyebabkan pembengkakan, terutama di satu area gusi.

10. Iritasi

Reaksi alergi terhadap bahan yang terkandung dalam pasta gigi, makanan, obat-obatan atau bahkan kawat gigi, dapat menyebabkan iritasi dengan gejala kemerahan dan pembengkakan pada jaringan gusi.

Banyak orang baru menyadari bahwa mereka mengalami gusi bengkak setelah mengganti pasta gigi jenis yang berbeda dari biasanya.

Baca juga: Radang Gusi

11. Efek obat kemoterapi

Kemoterapi dapat memiliki sejumlah efek samping yang tidak menyenangkan, termasuk gusi yang nyeri, bengkak, dan berdarah.

Banyak orang yang menjalani pengobatan untuk kanker menghadapi stomatitis, yang menyebabkan perkembangan luka dan bisul yang menyakitkan pada gusi dan seluruh mulut.

12. Kehamilan

Tidak hanya masa pubertas, wanita yang hamil juga bisa mengalami masalah gusi.

Masalah-masalah ini biasanya mereda setelah periode dimulai.

Gingivitis kehamilan biasanya dimulai pada bulan kedua atau ketiga kehamilan dan berlanjut hingga bulan kedelapan, menyebabkan gusi yang sakit, bengkak, dan berdarah.

13. Partikel makanan menempel di gigi

Makanan yang masuk masuk ke bawah gusi atau melekat di sela-sela gigi seringkali sulit untuk dibersihkan.

Salah satu contoh makanan yang sering terjebak di bawah gusi adalah popcorn dan serat daging.

Satu atau dua hari sesudah sisa makanan terselip, terjadilah pembengkakan yang baru akan mereda setelah sisa-sisa popcorn dibersihkan atau keluar dengan sendirinya.

Baca juga: Gusi Hitam

14. Perbaikan gigi dengan cara yang salah

Gigi yang merenggang karena usia dan diperbaiki dengan cara yang salah, dapat memudahkan sisa-sisa makanan terjebak di sela-sela gigi.

Seringkali, sisa-sisa makanan yang sudah terjebak itu sulit dibersihkan sehingga lama-kelamaan dapat menyebabkan infeksi.

Gigi palsu yang tidak pas juga dapat mengiritasi jaringan gusi, menyebabkannya luka atau bengkak.

(Sumber: Kompas.com/Irawan Sapto Adhi, Lily Turangan | Editor: Mahardini Nur Afifah, Bestari Kumala Dewi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi