KOMPAS.com - Terletak di perbatasan Mesir dan Sudan, Bir Tawil merupakan tanah tak bertuan atau tidak diklaim oleh negara manapun.
Tak ada penduduk yang tinggal di sana, juga tak ada undang-undang yang mengatur wilayah itu.
Segitiga Bir Tawil adalah tanah seluas 2.060 kilometer persegi atau 795 mil persegi yang sebenarnya lebih berbentuk segi empat.
Ada dua cara untuk mengakses Bir Tawil, dikutip dari The Guardian.
Pertama, berangkat dari Khartoum, ibu kota Sudan, menggunakan mobil menuju Abu Hamed, sebuah pemukiman yang berasal dari kerajaan kuno Kush.
Hingga kini Abu Hamed berfungsi sebagai pos terdepan di kawasan itu sebelum memasuki gurun Nubia tandus yang berukuran dua kali daratan Inggris.
Selanjutnya, perjalanan harus melewati beberapa sarang geng bersenjata, sejumlah kecil unit militer, hingga sampai pada cakrawala pasir dan batuan tak berujung.
Perjalanan panjang melewati padang pasir dengan hembusan angin kering akan membawa Anda sampai pada Bir Tawil.
Baca juga: Ratusan Mumi Ditemukan Arkeolog di Pemakaman Kuno Mesir
Kedua, berangkat dari Aswan, kota paling selatan Mesir.
Selanjutnya, Anda harus melewati hamparan gersang yang terletak di antara Danau Nasser di barat dan Laut Merah di timur.
Sebagian besar telah dinyatakan sebagai zona terlarang oleh tentara Mesir. Tidak ada yang bisa mendekati perbatasan tanpa terlebih dahulu mendapatkan izin mereka.
Mengapa tak berpenghuni?
Ini adalah salah satu sengketa teritorial utama di dunia dari dua batas era Kerajaan Inggris, dikutip dari The Travel.
Pada saat itu, ada kondominium yang memungkinkan Inggris dan Mesir memiliki kedaulatan atas apa yang sekarang disebut Sudan di selatan.
Jadi pada saat itu, Sudan adalah setengah bagian dari Mesir.
Dua perbatasan didirikan. Salah satunya adalah batas politik Kondominium Anglo-Mesir 1899 yang membentang di sepanjang paralel utara.
Yang lainnya adalah batas administratif 1902 yang dilakukan Inggris.
Batas administratif tahun 1902 memberikan tanggung jawab administratif untuk wilayah tanah di utara garis ke Sudan (pada saat itu merupakan negara Anglo-Mesir).
Masalah baru muncul ketika Sudan Merdeka dari Inggris dan Mesir pada 1956. Saat itu, Sudan mengklaim kedaulatan atas wilayah tersebut dan mengelolanya.
Namun pada 1994, Mesir masuk dan mengambil alih wilayah tersebut. Sayangnya, Mesir telah menolak untuk pergi ke arbitrase internasional atau bernegosiasi atas wilayah tersebut.
Baca juga: Apakah Piramida Mesir Selalu Berisi Harta Berharga?
Status quo
Dengan kedua negara mengklaim dua batas yang berbeda, situasi yang sangat aneh akhirnya muncul.
Menurut batas politik tahun 1899, Segitiga Halaib (berpenduduk) berada di dalam wilayah Mesir, sedangkan Segitiga Bir Tawil (tidak berpenghuni) di Gurun Sahara berada di wilayah Sudan.
Akan tetapi, Sudan mengklaim sebaliknya, dengan menganggap Segitiga Halaib sebagai wilayahnya.
Dari dua segitiga ini, yang terbesar dan berpenduduk adalah Segitiga Halaib.
Hasil akhirnya adalah bahwa Segitiga Bir Tawil dibiarkan tidak diklaim karena kedua negara menganggapnya sebagai wilayah negara lain.
Baca juga: Bir Tawil, Wilayah di Dunia yang Tak Termasuk Negara Mana Pun
Ini adalah contoh yang sangat langka dari terra nullius, ungkapan bahasa Latin yang sah untuk tanah tak bertuan.
Itu dianggap sebagai bagian terbesar dari tanah layak huni di bumi yang tidak diklaim oleh siapa pun.
Alasan Inggris memasukkannya ke dalam batas administratif mereka adalah bahwa batas itu seharusnya mencerminkan penggunaan tanah yang sebenarnya oleh suku-suku di wilayah tersebut.
Bir Tawil adalah tanah penggembalaan yang digunakan oleh suku Ababda yang berbasis di dekat Aswan di Mesir.
Jadi Inggris berpikir akan lebih baik jika itu dikelola oleh Mesir.
Orang-orang di Segitiga Halaib secara budaya lebih mirip dengan orang-orang Sudan dan oleh karena itu Inggris berpikir akan lebih baik jika mereka diperintah dari Sudan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.