KOMPAS.com - Salah satu putra ulama KH Arrazy Hasyim atau yang kerap disapa Buya Arrazy meninggal dunia pada Rabu (22/6/2022) sekitar pukul 13.30 WIB.
Korban yang masih berusia 3 tahun itu tewas dengan luka tembak yang berasal senjata api milik polisi yang mengawalnya.
"Telah terjadi kelalaian sehingga terjadi kecelakaan seorang anak laki-laki kecil putra salah satu ulama yang terjadi Kecamatan Palang, Tuban," ujar Kapolres Tuban AKBP Darman, dikutip dari Kompas.com (22/6/2022).
Saat ini, korban telah dimakamkan oleh keluarga di Makam Islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Kronologi Lengkap Ditemukannya Eril di Bendungan Engehalde Swiss
Kronologi kejadian
Peristiwa bermula ketika Buya Arrazy dan keluarganya tengah mengunjungi rumah mertua di Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur pada Rabu (22/6/2022).
Saat itu, keluarganya ditemani oleh pihak kepolisian yang bertugas mengawalnya.
Ketika hendak menunaikan salat zuhur, anggota Polri berinisial M yang merupakan pengawal pribadi Buya Arrazy meletakkan senjata api yang dibawanya di tempat aman.
Baca juga: Penyebab Rendahnya Kesadaran Warga Membayar Pajak, Ini Kata Ekonom
Kendati demikian, ketika M sedang shalat, anak pertama Buya Arrazy berinisial H (5), mengambil senjata api tersebut.
H (5) kemudian menggunakan senjata api tersebut untuk bermain bersama dengan adiknya, Hushaim Shah Wali Arrazy (3) yang menjadi korban.
"Senjata sudah ditaruh di tempat yang aman. Tapi, namanya musibah dimanapun bisa terjadi," tutur Darman.
Baca juga: Kronologi Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar
Penyebab kejadian
Tak lama kemudian, terdengar suara letusan yang berasal dari senjata api tersebut.
Bersamaan dengan itu, sebuah peluru milik senjata api tersebut mengenai tubuh Hushaim Shah Wali Arrazy (3) yang seketika tewas di lokasi kejadian.
Hushaim tewas dengan luka tembak di bagian dagu dekat lehernya.
Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh
Menurut Darman, peristiwa nahas ini terjadi murni karena kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan yang mengakibatkan letusan senjata.
Kendati demikian, polisi masih mendalami peristiwa tersebut.
"Kami sudah berkoordinasi untuk saudara M ini nanti akan ditindaklanjuti oleh satuan tugas mereka," ungkapnya.
Sementara itu, korban langsung dimakamkan pada hari itu juga di Makam Islam Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Kebakaran Pasar Gembrong Jakarta Timur
(Sumber: Kompas.com/Hamim | Editor Dheri Agriesta).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.