Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ayam Geprek, Dipopulerkan Bu Rum di Yogyakarta sejak 2003

Baca di App
Lihat Foto
dok Harni
Ibu Rum yang disebut-sebut pencipta dan pelopor menu ayam geprek
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sejarah kuliner ayam geprek tak bisa dilepaskan dari sosok Bu Rum.

Pemilik warung Ayam Geprek Bu Rum ini yang pertama kali mempopulerkannya sejak 2003 atau hampir dua dekade.

Kini, warung Ayam Geprek Bu Rum di Jalan Wulung, Papringan, Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, masih tetap ramai pembeli.

Meskipun sudah banyak warung yang menjual ayam geprek, namun pionir dan pelopornya adalah Bu Rum.

Baca juga: Kisah Bu Rum, Disebut Pelopor Menu Ayam Geprek Asli Yogyakarta, Berjualan Selama 17 Tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Ayam Geprek Bu Rum

Ayam geprek termasuk kuliner yang baru dalam khazanah makanan Indonesia.

Sebelum 2017, istilah ayam geprek masih asing di telinga mayoritas masyarakat Indonesia.

Namun beda cerita jika bertanya ayam geprek ke orang Yogyakarta khususnya mahasiswa pada era tersebut.

Dari Kota Pelajar Yogyakarta ayam geprek lahir. Ayam geprek tak lepas dari pembuat pertama makanan ini.

Ia adalah Ruminah (62) pendiri WarungAyam Geprek Bu Rum di Sleman, Yogyakarta.

"Saya buat ayam geprek pertama tahun 2003. Sebelumnya saya jualan lotek, soto, dan lain," ujar Ruminah dikutip dari Kompas.com.

Ruminah mengatakan, awalnya dia mencoba-coba semua menu kuliner warungnya, termasuk ayam goreng.

"Namanya juga penjual makanan, saya iseng jualan ayam kentucky (goreng tepung) juga," cerita Ruminah.

Lantas dari ayam goreng tepung ini, munculah ayam geprek.

Baca juga: Kisah di Balik Sejarah Toyota: Mulanya Memproduksi Mesin Tenun Mekanik

 

Ide dari pelanggan

Namun Ruminah mengakui bahwa awal mulanya bukan dirinya yang memiliki ide membuat ayam geprek.

Ia ingat ada pelangganya, mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah, yang meminta ayam goreng tepungnya diberi aneka sambal lalu diulek agar teksturnya hancur.

"Terus banyak anak yang bilang ayam gejrot, ayam ulek. Akhirnya saya beri nama jadi ayam geprek," sebut perempuan yang akrab disapa Rum.

Disukai banyak orang

Mulai dari situlah hidangan ayam geprek buatan Bu Rum ternyata disukai banyak orang.

Mulai dari mahasiswa, pekerja kantoran, sampai wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta.

Sejak saat itu, Ruminah telah membuka enam cabang warung ayam geprek yang tersebar di daerah Yogyakarta.

Dibantu 23 pegawai dan anak-anaknya ia mengelola bisnis warung ayam geprek.

Di kota kelahirannya, ayam geprek juga terkenal.

Contohnya di Jalan Warung Lor, warung pertama Ayam Geprek Bu Rum, ada dua warung ayam geprek lain yang bersebelahan.

Jika menelusuri Kota Pelajar, tidak akan sulit untuk menemukan ayam geprek dengan berbagai nama dan kreasi hidangan.

Ruminah sendiri mengatakan bisnisnya lumayan terpengaruh dengan banyaknya saingan.

"Ya bertahan saja," kata Ruminah.

Sembari ia juga mulai berinovasi dengan menghadirkan aneka sambal seperti sambalado, cabai hijau, bumbu rendang, dan taburan keju.

"Kalau yang ke warung ibu ini kebanyakan memang anak lawas, yang tahu kalau ayam geprek awalnya dari sini," kata Ruminah.

Baca juga: Ini Warung Ayam Geprek yang Diklaim Pertama di Indonesia

 

Viral di Twitter

Sebelumnya uggahan soal Ayam Geprek Bu Rum kembali viral di media sosial Twitter.

Hal itu setelah komika Gilang Bhaskara mengunggah soal Ayam Geprek Bu Rum dan banyak dikomentari warganet.

Termasuk mereka yang kemudian memberikan penegasan bahwa awal mula ayam geprek adalah yang dibuat Bu Rum, sebelum populer ke banyak kota.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Ayam Geprek, Ayam Penyet, dan Ayam Gepuk

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi