KOMPAS.com - Gelombang tinggi menerjang sejumlah pantai selatan di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta pada Sabtu (16/7/2022).
Akibatnya, sejumlah bangunan dan perahu milik nelayan di sekitar pantai pun hancur.
Terjangan ombak di beberapa pantai di Yogyakarta ini sempat terekam kamera warga dan tersebar di media sosial.
Salah satunya, diunggah oleh akun Instagram ini yang menayangkan kondisi Pantai Sundak, Gunungkidul saat diterjang ombak.
Selain itu, ada pula unggahan oleh akun Instagram ini yang memperlihatkan keadaan bangunan di Pantai Depok, Bantul, yang hancur diterjang gelombang tinggi.
Baca juga: Gelombang Pasang, Sejumlah Warung dan Perahu di Pantai Selatan Yogya Rusak
Bangunan dan kapal rusak
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (16/7/2022), sejumlah warung di Pantai Depok hancur akibat gelombang tinggi.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah III Bantul Muhammad Arief Nugraha mengatakan, ada sekitar enam warung tepat di pinggir pantai yang rusak.
"Warung itu juga warung-warung emperan itu loh, jadi bukan warung yang warung seafood itu bukan. Sekitar enam atau berapa tadi," kata dia.
Sementara itu, Arief menyebut bahwa perahu milik nelayan tidak terdampak, karena sudah dipindahkan agak jauh dari bibir pantai.
"Jadi kami laporkan ombak Pantai Depok Parangtritis sangat besar sekali, armada kapal nelayan sudah terevakuasi di depan TPI (Tempat Pelelangan Ikan), dikondisikan oleh warga SAR dan para nelayan," kata anggota SAR Satlinmas Wilayah III Bantul, dikutip dari Antara (16/7/2022).
Baca juga: Pantai Depok Yogyakarta Dihantam Gelombang Tinggi, Waspada Masih Berpotensi 2 Hari ke Depan
Serupa, gelombang pasang di pantai selatan Gunungkidul sejak pagi juga telah menyebabkan kerusakan kapal dan lapak pedagang.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul Surisdiyanto menyampaikan, terjangan gelombang pasang di Pantai Sawal atau Indriyanti menyebabkan kerusakan kursi dan meja makan resto.
"Dagangan warung tersapu gelombang pagi tadi. Untuk Pantai Pulang Sawal ada enam warung yang terdampak," kata Suris pada Sabtu (16/7/2022).
Kerusakan lainnya, terjadi di kawasan Pantai Drini, yang menyebabkan Kapal Satlinmas Rescue Istimewa Katir (Dayungan) patah dan lambung kapal pecah.
Bukan hanya itu, sebanyak enam kapal milik nelayan di Pantai Baron, Gunungkidul juga mengalami kerusakan akibat ombak.
"Total di Pantai Baron ada enam kapal rusak ringan hingga berat," ujar Suris.
Selain Pantai Indriyanti, Drini, dan Baron, gelombang tinggi juga menerjang wilayah Pantai Sadranan, Sundak, Sepanjang, dan Kukup.
Baca juga: BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Angin Kencang dan Gelombang Tinggi di Maluku Utara
Imbauan untuk masyarakat
Diberitakan Antara (16/7/2022), Kapolsek Tanjungsari, Gunungkidul AKP Wawan Anggoro, mengimbau kepada masyarakat yang berkunjung ke pantai untuk berhati-hati.
Pasalnya, gelombang tinggi di kawasan pantai selatan dengan ketinggian 3-5 meter ini diprediksi masih akan terjadi dua sampai tiga hari ke depan.
"Kami mohon kepada wisatawan untuk berhati-hati dan selalu mematuhi imbauan dari petugas kepolisian, SAR, atau pengelola wisata," ujar dia.
Pihaknya juga mengimbau nelayan untuk tidak melaut terlebih dahulu sampai gelombang laut kembali normal.
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Akhir Pekan Ini, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang
Peringatan dini BMKG
Terkait gelombang tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini pada Jumat (15/7/2022).
Dilansir dari laman resmi, sejumlah perairan di Indonesia masih akan mengalami gelombang tinggi pada 16-17 Juli 2022.
Berikut wilayah perairan yang berpotensi mengalami gelombang tinggi antara 1,25-6 meter:
Gelombang tinggi 1,25-2,50 meter (kategori sedang)- Selat Malaka
- Perairan timur
- Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
- Laut Jawa
- Perairan utara Jawa Timur
- Laut Bali
- Selat Lombok bagian utara
- Laut Sumbawa
- Selat Makassar bagian selatan
- Perairan Kepulauan Selayar hingga Kepulauan Sabalana
- Laut Sulawesi bagian timur
- Perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud
- Perairan Bitung hingga Manado
- Perairan selatan Sulawesi Utara
- Teluk Tolo
- Laut Maluku
- Perairan utara Halmahera
- Samudra Pasifik utara Halmahera
- Laut Flores Perairan Baubau hingga Wakatobi
- Selat Sumba
- Selat Sape bagian selatan
- Laut Sawu bagian utara
- Perairan utara Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar
- Perairan utara Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru
- Laut Seram
- Perairan Fakfak hingga Kaimana
- Perairan Amamapere hingga Agats
- Perairan Jayapura hingga Sarmi
- Samudra Pasifik utara Jayapura
Baca juga: Tiket Masuk HeHa Sky View Jogja 2022
Gelombang tinggi 2,50-4 meter (kategori tinggi)- Perairan utara Sabang
- Perairan barat Aceh
- Perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai
- Samudra Hindia Barat Aceh hingga Kepulauan Nias
- Teluk Lampung
- Selat Bali-Lombok hingga Alas bagian selatan
- Perairan selatan Sumbawa
- Perairan selatan Pulau Sumba
- Perairan Pulau Sawu-Kupang hingga Pulau Rotte
- Laut Sawu bagian selatan
- Samudra Hindia Selatan NTT
- Perairan Manui hingga Kendari
- Perairan selatan Kepulauan Banggai hingga Kepulauan Sula
- Perairan Pulau Buru-Pulau Ambon hingga Pulau Seram
- Laut Banda
- Perairan selatan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Tanimbar
- Perairan selatan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru
- Laut Arafuru
- Perairan Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten hingga Lombok
- Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung
- Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," imbau BMKG.
Baca juga: Jumlah Penduduk Miskin Indonesia Turun pada Maret 2022, Berapa Pendapatan Rakyat Kategori Miskin?
(Sumber: Kompas.com/Markus Yuwono, Ellyvon Pranita | Editor: Reni Susanti; Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.