Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Napak Tilas Oliver Cromwell

Baca di App
Lihat Foto
NATIONAL LIBRARY OF WALES via WAR HISTORY ONLINE
Oliver Cromwell sekitar tahun 1650 dalam Welsh Portrait Collection di Museum Nasional Wales.
Editor: Sandro Gatra

PADA tahun 2002, BBC memaklumatkan hasil jajak pendapat tentang 10 tokoh Inggris yang dianggap paling penting di dalam sejarah Inggris.

Ternyata satu di antaranya adalah Oliver Cromwell yang dilahirkan pada 25 April 1599 di Huntington, Inggris.

Oliver Cromwell adalah negarawan merangkap Panglima Tentara Parlemen Inggris melawan Raja Charles 1 dalam Perang Saudara Inggris 1642-1651.

Kemudian Cromwell berkuasa sebagai satu-satunya Lord Protector yang berjaya mengambil alih kekuasaan monarki dalam sejarah Inggris mulai 1653 sampai 1658.

Tidak semua pihak suka hasil jajak pendapat BBC tersebut sebab Oliver Cromwell merupakan tokoh sangat kontroversial di dalam lembaran sejarah Inggris yang di satu sisi sangat dihormati, namun di sisi lain juga sangat dibenci.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oliver Cromwell sangat dihormati sebagai pahlawan demokrasi oleh John Milton dan Thomas Carlyle maupun sebagai borjuis revolusioner oleh Leo Trotsky.

Namun di sisi lain dianggap sebagai diktator militer oleh Winston Churchill serta tiran yang bengis oleh sejarawan David Sharp.

Di Irlandia, Cromwell dihujat sebagai penjahat perang yang membantai ratusan ribu rakyat Irlandia ketika pulau tetangga di sisi Barat Inggris mulai memberontak demi melepaskan dari cengkeram kekuasaan Inggris.

Karier militer Cromwell memang berlumuran darah para musuh kerajaan Inggris bukan hanya di Irlandia dan Skotlandia, namun juga termasuk di Inggris sendiri.

Oliver Cromwell juga tersohor sebagai seorang umat Protestan yang sangat saleh, namun sangat intoleran terhadap penguasa Katolik.

Dan tentu saja Cromwell sangat dibenci oleh keluarga besar dinasti Stuart akibat menyeret raja
Charles I ke panggung pemenggalan kepala di pelataran Istana Whitehall, London Inggris.

Setelah Oliver Cromwell wafat pafa tahun 1658, putra mahkota Charles I kembali ke Inggris dari pengasingan di Perancis untuk bertahta sebagai Charles II langsung memerintahkan agar jenazah Cromwell untuk digali dari liang kubur lalu digantung dengan rantai untuk dipenggal kepalanya.

Dendam kesumat terhadap Oliver Cromwell sedemikian dahsyat sehingga bahkan juga ditimpakan kepada jenazahnya.

Terlepas apa pun pendapat para sejarawan tentang Oliver Cromwell, tidak terbantahkan adalah fakta sejarah membuktikan bahwa Oliver Cromwell yang memprakarasi demokrasi parlementer yang membatasi kekuasaan absolut para raja dan ratu Inggris yang masih berlaku sampai masa kini di kerajaan Inggris.

Semangat demokratisasi monarki Inggris yang dipaksakan oleh Oliver Cromwell kemudian menginspirasi Revolusi Kemerdekaan Amerika Serikat disusul Revolusi Perancis yang juga mengilhami Revolusi Bolshewik di Rusia serta Revolusi Komunis di Republik Rakyat China mau pun di Korea Utara dan Kuba.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi