KOMPAS.com - Saat mengonsumsi makanan sembarangan, perut bisa menjadi sakit. Sakit perut ini mudah diketahui penyebabnya, yakni makanan tak higienis.
Atau kondisi saat telat makan padahal memiliki masalah tukak lambung atau maag. Sakit perut ini juga diketahui dari mana asalnya.
Dilansir dari laman Mount Sinai Health System, hampir setiap orang pernah merasakan sakit di bagian perut.
Beberapa penyebab sakit perut yang tidak begitu mengkhawatirkan antara lain sembelit, alergi makanan, intoleransi laktosa, keracunan makanan, dan virus perut.
Namun di lain waktu, perut bisa saja sakit tanpa tahu apa penyebab pastinya. Bahkan, terkadang cukup parah dan berlangsung lama.
Tingkat rasa sakit, lokasi di area perut, dan gejala yang menyertai dapat memberikan petunjuk tentang asal mula rasa sakit di perut muncul.
Baca juga: Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Apa Penyebab dan Cara mengatasinya?
Dikutip dari Providence, berikut 9 tanda sakit perut yang tak normal dan patut diwaspadai:
1. Sakit perut parah setelah konsumsi makanan berlemak
Jika perut merasakan sakit luar biasa setelah mengonsumsi makanan berlemak, bisa jadi pertanda Anda mengalami serangan kantung empedu.
Sakit akibat serangan kantung empedu biasanya muncul mendadak di perut bagian kanan atas.
Dibanding laki-laki, wanita lebih rentan untuk merasakan serangan kantung empedu.
Menurut ahli gastroenterologi, Hardeep Singh, wanita dengan kelebihan berat badan di usia 40 tahunan berada pada risiko tertinggi.
Adapun, rasa sakit akibat serangan kantung empedu terjadi setelah makan, dan berlangsung selama 30-60 menit.
Rasa sakit bersifat datang dan pergi, bisa menjadi konstan, serta lebih parah dari waktu ke waktu.
Untuk pencegahan jangka panjang, lakukan diet kaya nutrisi dan serat serta rendah makanan berlemak.
Baca juga: 7 Obat yang Bisa Memicu Kenaikan Berat Badan
2. Kram perut disertai diare atau sembelit
Saat merasakan kram, nyeri perut, kembung, dengan buang air besar tak lancar seperti diare atau sembelit, bisa jadi pertanda terkena sindrom iritasi usus atau iritable bowel syndrom (IBS).
IBS menyerang usus besar, dan biasanya menyerang wanita usia muda.
Gejala IBS sendiri umumnya bisa dikontrol dengan mengatur pola makan, gaya hidup, dan stres.
3. Sakit perut di bagian atas antara tulang rusuk
Jika mengalami nyeri atau tekanan yang menusuk di perut bagian atas, tepat di bawah tulang rusuk, bisa jadi mengindikasikan masalah terkait jantung.
Rasa sakit ini sering disertai dengan sesak napas jika sudah berlangsung cukup lama.
Kebanyakan orang menganggap sakit jenis ini akibat gangguan pencernaan. Meski bisa saja terjadi, masih ada kemungkinan sakit di bagian perut atas dipicu oleh gangguan jantung.
Untuk itu, seseorang dengan faktor risiko seperti diabetes dan hipertensi harus waspada dan menemui dokter sesegera mungkin.
Baca juga: 7 Cara Mengecilkan Perut Buncit pada Wanita
4. Nyeri akut di perut bagian kanan bawah
Nyeri tiba-tiba di perut bagian kanan bawah kemungkinan adalah tanda adanya radang usus buntu.
Biasanya, rasa nyeri dimulai dari sekitar area pusar dan menjalar ke bagian lain. Rasa nyeri bisa juga disertai dengan demam.
Jika sakit perut dibarengi dengan muntah atau sembelit, segera pergi ke unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan penanganan.
Radang usus atau apendisitis umumnya membutuhkan pembedahan atau operasi. Adapun jika tidak diobati, usus buntu bisa pecah dan berakibat fatal.
5. Nyeri bagian atas perut disertai mual dan sendawa
Terkadang, sakit perut sulit diketahui asalnya dan disertai dengan banyak gejala.
Nyeri samar di perut bagian atas, kadang disertai dengan mual atau sendawa, bisa menjadi tanda serangan jantung. Terutama, bagi seseorang dengan usia lanjut.
Dikutip dari laman Best Life, selain sakit perut, masalah jantung juga bisa ditandai dengan muntah, nyeri punggung atau rahang, dan sesak napas.
Baca juga: Tak Tahan Nyeri Haid? Ini Posisi Tidur untuk Mengurangi Nyeri Haid
6. Sakit tiba-tiba di perut bagian tengah
Sakit luar biasa di perut bagian tengah yang datang tiba-tiba, bisa jadi tanda membutuhkan tindakan pembedahan.
Terutama, jika sakit perut jenis ini muncul pada orang dengan riwayat penyakit maag atau pada mereka yang mengonsumsi aspirin dalam jumlah berlebihan.
Adapun, aspirin adalah obat untuk meredakan nyeri, demam, dan peradangan.
7. Sakit di perut bagian bawah kanan atau kiri pada wanita
Sakit di perut kanan bawah atau kiri bawah bisa menjadi indikasi pecahnya kista ovarium pada wanita.
Nyeri semacam ini bisa menjadi tanda torsi ovarium, yaitu kondisi saat ligamen di sekitar ovarium terpelintir.
Dilansir dari Kompas.com, terpelintirnya ligamen membuat aliran darah ke ovarium dan tuba falopi (saluran penghubung ovarium dan rahim) terpotong.
Selain karena ligamen terpelintir, torsi ovarium juga bisa disebabkan ovarium yang tidak menerima cukup darah.
Jika rasa sakit jenis ini terjadi, segera hubungi medis untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Baca juga: Sehatkah Makan Telur Tiap Hari?
8. Sakit di perut bagian bawah
Rasa sakit yang menyelimuti area perut bawah, biasanya disertai dengan mual, muntah, dan kedinginan, kemungkinan merupakan tanda batu ginjal.
Batu ginjal sendiri didiagnosis dengan USG atau CT scan. Adapun tenaga medis, biasanya akan merekomendasikan nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID) untuk meredakan rasa sakit.
9. Sakit di bagian perut bawah, semakin sakit saat bergerak
Rasa sakit di area perut bawah yang semakin bertambah saat bergerak, bisa jadi pertanda divertikulitis.
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi pada divertikula, kantung-kantung kecil di usus.
Pengobatan divertikulitis termasuk mengonsumsi antibiotik dan pelunak feses, untuk mengurangi risiko pembentukan abses.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.