Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Dokter soal Video Viral Emak-emak Pakai Alat Inhalasi Hidrogen Botol

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar Twitter
Sebuah video menampilkan sekumpulan wanita memakai alat berselang dan menghirup udara dari botol yang diduga untuk inhalasi hidrogen, viral di media sosial pada Minggu (4/9/2022).
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Ramai soal penggunaan alat inhalasi hidrogen botol di media sosial.

Hal ini setelah video viral emak-emak mengenakan selang dan menghirup udara dari dalam botol yang disebut untuk alat inhalasi hidrogen. Video dapat dilihat di sini.

Menanggapi hal itu, ahli paru sekaligus Sekretaris Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dr. Erlang Samudero Sp.P(k) menjelaskan bahwa alat yang muncul pada video viral itu bukanlah alat untuk inhalasi hidrogen.

"Kayaknya bukan (alat inhalasi hidrogen), ini cuma air dipanaskan jadi uap saja atau dikompresi jadi uap," ujar Erlang, saat dihubungi Kompas.com, Senin (5/9/2022).

Erlang menambahkan, alat tersebut tidak ada manfaat atau kegunaannya bagi kesehatan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau untuk kesehatan enggak ada gunanya, kalau dilarang pakai juga enggak," lanjut dia.

Baca juga: Video Viral Rambut Siswa SD Penuh Kutu, Kok Bisa? Ini Penjelasan Dokter

Menurut Erlang, proses inhalasi hidrogen ada baiknya dilakukan di rumah sakit saja. Sebab, alat-alat di rumah sakit sudah jelas untuk kebutuhan medis.

dr. Erlang menjelaskan bahwa inhalasi hidrogen adalah proses medis untuk menghirup oksigen dalam suatu selang yang biasanya dipakai pada pasien asma.

Pada pasien asma, metode ini dipakai untuk mengurangi peradangan pada saluran napas.

"Inhalasi hidrogen pada dasarnya aman dan beberapa penelitian mengungkapkan ada manfaat sebagai anti oksidan dan anti inflamasi atau peradangan," ujar Erlang.

Selain itu, metode ini juga bisa digunakan pada orang sehat untuk mengurangi penuaan.

Baca juga: Ramai soal Pemakaian Botol untuk Alat Inhalasi Hidrogen, Ini Tanggapan Dokter

Sempat viral di media sosial

Video menampilkan sekumpulan emak-emak memakai alat berselang dari botol yang disebut untuk inhalasi hidrogen itu sempat viral di media sosial pada Minggu (4/9/2022).

Tampak mereka menghirup udara dari dalam botol melalui selang bening. Hal tersebut diklaim agar tubuh makin sehat.

Selain itu, air hidrogen yang ada dalam botol juga diklaim bisa membantu mencegah dan memulihkan tubuh dari 170 macam penyakit.

Hingga Senin (5/9/2022), video itu sudah ditonton sebanyak 849.000 kali dan disukai sebanyak lebih dari 6.300 kali oleh pengguna twitter lainnya.

Lantas, apa itu Inhalasi Hidrogen?

Baca juga: Video Viral BBM Bocor dari Mesin SPBU di Bandung, Ini Penjelasan Pertamina

Apa itu Inhalasi Hidrogen?

Sementara itu, dilansir dari situs resmi NCBI, inhalasi hidrogen atau menghirup gas hidrogen adalah salah satu metode terapi langsung pada pasien yang mengalami stres oksidatif.

Stres oksidatif yang persisten adalah salah satu penyebab utama sebagian besar penyakit terkait gaya hidup, kanker, dan proses penuaan.

Untuk prosesnya, gas hidrogen dapat dihirup dengan mengalirkan gas hidrogen melalui sirkuit ventilator, sungkup muka atau kanula hidung.

Karena gas hidrogen yang dihirup bekerja lebih cepat, mungkin cocok untuk pertahanan melawan stres oksidatif akut.

Baca juga: Viral, Unggahan soal Hiu Harimau Disebut Dijual di Aceh, Apakah Legal?

Secara khusus, menghirup gas tidak mempengaruhi tekanan darah, tekanan darah meningkat dengan infus dapat menyebabkan hambatan serius selama pengobatan infark miokard.

Gas hidrogen tidak menimbulkan risiko ledakan di udara dan oksigen murni bila hadir pada konsentrasi kurang dari 4 persen.

Namun, keamanan dapat menjadi perhatian dan konsentrasi H2 yang diinginkan harus dipantau dan dipelihara dengan alat yang disetujui dan tersedia secara komersial.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi