KOMPAS.com - Sebuah terowongan atau jembatan akan dibangun di antara Indonesia dan Malaysia.
Jika dibangun, jalur tersebut akan melintasi selat, jalur pelayaran utama yang memisahkan kedua negara.
Diberitakan The Rakyat Post, 8 September 2022, sebuah rute sejauh 120 km akan dikembangkan dengan kerjasama di sektor swasta.
Rute tersebut akan menghubungkan Telok Gong di Masjid Tanah, Melaka, dengan Dumai di Sumatera.
Ketua Komite Investasi, Industri, Pengembangan Pengusaha, dan Koperasi Melaka, Datuk Seri Ab Rauf Yusoh, mengatakan bahwa pembangunan yang diusulkan akan mencakup pembangunan terowongan atau jembatan dan akan memakan waktu total 20 tahun untuk menyelesaikannya.
"Sektor swasta telah mempresentasikan ide tersebut, dan kedua negara pada prinsipnya telah sepakat untuk melakukan studi tentang topik tersebut," kata Ab Rauf.
Baca juga: Dewa 19 Konser di Malaysia, Ahmad Dhani Menangis Ingat Momen Tahun 2019
Atas nama pemerintah negara bagian, mereka telah memimpin instansi pemerintah ke lokasi di mana usulan rute baru tersebut akan dibangun.
Menurut Ab Rauf proyek tersebut juga akan mencakup kawasan sebaran lalu lintas dan kompleks imigrasi, bea cukai, karantina, dan keamanan (ICQS).
Dengan dibangunnya jembatan atau terowongan tersebut maka diharapkan akan berdampak besar pada perkembangan ekonomi kedua negara.
“Dari pihak pemerintah negara bagian, kami telah membawa semua instansi pemerintah untuk mengunjungi daerah di mana rute baru yang diusulkan akan dibangun kemarin,” kata Ab Rauf, dilansir Channel News Asia, 9 September 2022.
Ab Rauf mengatakan proyek yang akan dibangun dengan konsep “One Belt, One Road” ini akan menjadi ikon baru bagi Malaysia dan Indonesia.
Dia mengatakan proyek ini juga akan melibatkan pembangunan infrastruktur lainnya, seperti area penyebaran lalu lintas dan kompleks imigrasi, bea cukai, karantina dan keamanan.
Selain itu kawasan industri baru akan dikembangkan secara bertahap di Masjid Tanah seluas sekitar 2.023 ha.
Ab Rauf menambahkan, pengembangan kawasan itu akan dilakukan oleh Melaka Corporation dan diharapkan juga berkontribusi pada pembukaan kota baru di Masjid Tanah.
Baca juga: 5 WNA Malaysia Dideportasi Usai Memancing di Perairan Pulau Sebatik
Menuai protes warga Malaysia
Sementara itu dilansir Mothership, 9 September 2022, anggota Parlemen Kota Melaka Khoo Poay Tiong mengecam gagasan itu. Dia mempertanyakan tentang kelayakannya.
Khoo berharap pemerintah negara bagian bisa memberikan rincian lengkap.
Warganet Malaysia juga merespons rencana pembangunan tersebut. Ada yang setuju ada pula yang tidak.
"Why do we need this tunnel? For what purpose? Just so some people can make money? Our roads are full of pot holes, highways maintenance poor and it floods all the time. The Rakyat don’t need this tunnel, better use the RMbillions on the Rakyat of Malaysia.
(Mengapa kita membutuhkan terowongan ini? Untuk tujuan apa? Hanya agar beberapa orang dapat menghasilkan uang? Jalan kami penuh dengan lubang, pemeliharaan jalan raya yang buruk dan banjir sepanjang waktu. Rakyat tidak membutuhkan terowongan ini, lebih baik gunakan RMbillions pada Rakyat Malaysia.)"
"Why need tunnel and bridge when the melaka airport can accommodate such need! Can please do something to the airport, it just being there without any function, maybe just about 20% of your budget use at melaka airport can accommodate the needs already from melaka to indon!
(Mengapa perlu terowongan dan jembatan ketika bandara melaka dapat mengakomodasi kebutuhan seperti itu! Tolong lakukan sesuatu ke bandara, itu hanya berada di sana tanpa fungsi apa pun, mungkin hanya sekitar 20% dari penggunaan anggaran Anda di bandara melaka dapat mengakomodasi kebutuhan yang sudah dari melaka ke indon!)"
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.