KOMPAS.com - Media lokal Israel, i24NEWS, menyebut bahwa seorang pejabat senior Indonesia tengah melakukan kunjungan rahasia ke negaranya.
i24NEWS memberitakan pada Senin (19/9/2022), kunjungan tersebut dalam rangka normalisasi hubungan antara Indonesia dan Israel.
Pasalnya selama ini, Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik.
Pada awal 2022, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim, kedua negara bekerja di belakang layar menuju normalisasi hubungan.
Bahkan, Amerika Serikat dikabarkan akan menjadi mediator bagi Indonesia dan Israel.
Lantas, benarkah kabar tersebut? Berikut penjelasan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu):
Baca juga: PM Israel Yair Lapid Dukung Solusi Damai Israel-Palestina
Tanggapan Kemlu
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) Teuku Faizasyah membantah kabar normalisasi hubungan Indonesia dan Israel.
Menurut dia, Kemlu sebagai pemangku kebijakan luar negeri Indonesia tidak melakukan aktivitas apapun terkait hubungan tersebut.
"Kemlu sebagai pemangku kebijakan luar negeri Indonesia tidak melakukan aktivitas apapun terkait isu dan pemberitaan normalisasi tersebut," ujar Teuku, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (23/9/2022).
Ia melanjutkan, saat ini pemerintah Indonesia lebih mementingkan solusi dua negara, yakni Israel dan Palestina.
Solusi dua negara atau two state solutions tersebut ditandai dengan diselenggarakannya perundingan yang berarti dan kredibel.
"Intinya tercapainya two state solutions yang ditandai dengan diselenggarakannya perundingan yang berarti dan kredibel, dengan dukungan dunia internasional, berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional," kata dia.
Baca juga: Erdogan Bertemu Lapid, Pertemuan Pertama Pemimpin Turkiye-Israel dalam 10 Tahun
Negara Arab mulai normalisasi hubungan
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, (5/3/2022), Israel sudah mulai melakukan normalisasi hubungan dengan negara Arab.
Dimulai dari Uni Emirat Arab (UEA) pada 13 Agustus 2020 dan disusul Bahrain pada 15 September 2020.
Menurut Pangeran UEA Muhammd bin Zayed, perjanjian dengan Israel akan menjadi mercusuar bagi pencinta perdamaian.
Normalisasi hubungan juga memungkinkan unuk mendukung kemerdekaan Palestina.
Di sisi lain, Bahrain mengaku memiliki alasan tersendiri untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel.
Masih pada 2020, tepatnya pada Desember, Maroko menjadi negara Arab selanjutnya yang sepakat menormalisasi hubungan dengan Israel.
Normalisasi tersebut terjadi setelah Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump mengakui kedaulatan Maroko di wilayah sengketa Sahara Barat.
Sebagai bukti normalisasi hubungan, pemimpin Israel telah melakukan lawatan pertama kali dalam sejarah ke negara-negara tersebut.
Selain itu, Sudan secara resmi juga telah menandatangani normalisasi hubungan dengan Israel pada Januari 2021.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.