Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apresiasi Warganet Terkait Sujud Massal Permintaan Maaf Polresta Malang

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Humas Polresta Malang Kota
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto bersama anggota lainnya tiba-tiba bersimpuh dan bersujud massal untuk menghormati para korban dari tragedi Kanjuruhan.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com – Kapolresta Malang Kota Kombes Budi Hermanto bersama dengan anggotanya, tiba-tiba bersimpuh dan bersujud massal untuk meminta maaf kepada korban tragedi Kanjuruhan.

Permintaan maaf dengan cara bersujud tersebut dilakukan ketika kegiatan apel pagi di halaman Mapolresta Malang Kota pada Senin (10/10/2022) pagi.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (10/10/2022), aksi tersebut dilakukan untuk meminta maaf kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kepada para korban tragedi Kanjuruhan beserta keluarganya.

Ia juga berharap situasi kembali kondusif dan peristiwa serupa tak terjadi lagi.

"Kami juga berharap agar situasi kembali kondusif dan persoalan tragedi Kanjuruhan segera terselesaikan," ujar Budi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Eko Novianto menyebut aksi tersebut dilakukan secara spontan.

"Sujud permohonan maaf serta memanjatkan doa itu diarahkan oleh Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto secara spontan pada saat apel," kata Eko dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/10/2022).

Menurutnya ada sekitar 100 orang anggota Polresta Malang Kota yang mengikuti aksi sujud massal saat kegiatan apel ini.

Baca juga: Saat Kapolresta Malang Kota dan Anggotanya Sujud Massal, Minta Maaf kepada Para Korban Tragedi Kanjuruhan

Respons warganet

Terkait sujud massal permohonan maaf yang dilakukan Kapolresta Malang ini, tak sedikit warganet yang mengapresiasi tindakan tersebut di berbagai media sosial seperti Twitter dan TikTok.

Di TikTok, bahkan beberapa akun membandingkan aksi ini dengan aksi tokoh anime Admiral Fujitora dalam serial anime One Piece, yang melakukan permintaan maaf kepada raja dan rakyat Negeri Dresserosa atas kelalaian pemerintah dan angkatan laut yang menyebabkan terjadinya kekacauan di negeri mereka.

Salah satu akun yang mengunggah hal ini adalah akun TikTok berikut.

“Polisi malang keren sekali njirrr,” ujar akun tersebut mengapresiasi.

Hingga kini postingan tersebut disukai lebih dari 72 ribu pengguna, mendapat lebih dari 2.476 komentar dan telah dilihat lebih dari 730.300 kali.

Apresiasi warganet juga banyak disampaikan melalui media sosial Twitter.

“INI BARU JENTEL GAEZ! Sujud Massal Mengharukan Polisi Malang, Minta Maaf kpd Korban Tragedi Kanjuruhan,” ujar salah satu akun.

“Sujud anggota Polresta Malang itu melegakan. Semoga itu bentuk penyesalan. Selama ini saya gemes dgn sikap defensif polisi yg berkesan tak ada penyesalan....” tulis akun yang lain.

Baca juga: Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan Kedaluwarsa, Apa Dampaknya?

Meski demikian tak sedikit warganet yang menyayangkan, di saat Polresta Malang melakukan aksi sujud meminta maaf, Polri justru mengeluarkan pernyataan mengenai korban yang tewas di Kanjuruhan bukan karena gas air mata namun akibat kekurangan oksigen.

“Klo kekurangan oksigen gak mungkin korban itu matanya merah2 gtu, dikira orng indo ini pada gak paham apa yaa, media luar negeri aja udh terang2an knp2 nya mnding yg bner tuh minta maaf memang kesalahan instasi kami dan kami akan berbenah, kayak polisi malang sujud bersama,” ungkap salah satu akun.

“Masih aja cuci tangan lu min @DivHumas_Polri. Polresta Malang aja sudah sujud minta maaf koq ada lagi model cuci tangan kaya gini masih cari pembenaran,” ungkap akun yang lain.

Tak lama, warganet yang lain juga mempertanyakan mengenai hilangnya akun Polresta Malang usai mengunggah aksi sujud massal.

"Pak Pol @polrestamakota kenapa hilang twit nya ? Kena hack ? Colek : @AremafcOfficial @HumasPoldaJatim Cuitan Sujud Massal Polresta Malang Hilang, Padahal Tuai Simpati Publik," ujar salah satu akun.

Baca juga: Update Kanjuruhan: 12 Temuan Awal Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil soal Pelanggaran HAM di Stadion Kanjuruhan

Pandangan pengamat

Pakar psikologi forensik dan pemerhati kepolisian Reza Indragiri Amriel memberikan pendapatnya terkait aksi sujud massal Polresta Malang Kota tersebut.

"Ketika polisi di Polresta Malang Kota bersujud sedemikian rupa, semoga ini bisa meyakinkan publik bahwa polisi sungguh-sungguh ingin memberikan penawar atas luka itu," kata dia dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Menurut Reza, sikap para polisi di Polresta Malang Kota mirip seperti aksi simpatik yang dilakukan para petugas kepolisian di Amerika Serikat yang berlutut sebagai gestur permintaan maaf usai kematian seorang warga minoritas kulit hitam, George Floyd pada 25 Mei 2020.

Sebagai informasi, Kematian George Floyd saat itu turut memicu demonstrasi hingga kerusuhan di sejumlah kota di Amerika Serikat.

Masyarakat mendesak kepolisian di AS meninggalkan kultur kekerasan dan sikap brutal dalam menghadapi masyarakat.

Reza menilai, sikap permintaan maaf dan penyesalan itu sangat penting sebagai wujud penyesalan terhadap masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dalam kejadian itu.

"Berbeda dengan urusan pidana dan etik yang barangkali akan selesai beberapa pekan atau beberapa bulan, luka batin masyarakat pasti akan menganga dalam waktu yang sangat lama," ucap Reza.

Meski demikian, Reza berharap Polri tak hanya meminta maaf, namun juga membenahi diri untuk serius menjalankan reformasi di internal.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi