KOMPAS.com - Kota Batam adalah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Batam terletak di jalur pelayaran internasional dan berbatasan langsung dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura.
Dilansir dari Kompas.com (14/2/2022), Batam merupakan kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia.
Hal ini lantaran pemerintah pada sekitar 1970-an bertekad menjadikan Batam seperti Singapura.
Salah satu perwujudan tekad tersebut, yakni dengan tidak tampaknya jaringan kabel listrik semrawut di langit-langit Kota Batam.
Hal ini tampak dalam video berisi kumpulan foto langit Kota Batam oleh warganet TikTok ini.
Melalui unggahan pada Selasa (30/8/2022), tampak kondisi langit Kota Batam tanpa gangguan kabel listrik satu pun.
"Welcome to Batam :) Kabel listriknya ditanam," bunyi tulisan dalam video.
Hal serupa ditampilkan pula oleh warganet TikTok ini pada Selasa (11/10/2022).
Selain memamerkan langit Batam, pengunggah juga menunjukkan kondisi jaringan kabel listrik yang berada di dalam gorong-gorong.
"Siapa bilang di Batam nggak ada kabel. Kabelnya di got dong," tulis pengunggah.
Lantas, apa alasan jaringan kabel di Batam ditanam?
Baca juga: Ternyata, Ini Alasan Aliran Listrik Kerap Mati Saat Musim Hujan
Penjelasan PLN
Executive Vice President Komunikasi Korporat & Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN, Gregorius Adi Trianto membenarkan pemasangan kabel listrik dengan model ditanam di Batam.
Menurut dia, PLN melakukan penggantian kabel listrik menjadi saluran bawah tanah di sejumlah lokasi.
"Di sejumlah lokasi, PLN memang melakukan pemeliharaan penggantian kabel listrik yang sebelumnya dengan saluran udara menjadi saluran bawah tanah," ujar Greg saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).
Tujuannya, agar distribusi listrik lebih terlindungi dari gangguan seperti tertimpa pohon, tersambar petir langsung, maupun gangguan eksternal lain.
Selain itu, menurut Greg, pemasangan jaringan kabel di bawah tanah juga membuat kawasan terlihat lebih estetis.
"Selain itu, untuk lokasi khusus bisa menjadikan kawasan tersebut lebih estetis, misalnya di kompleks perumahan, penataan wilayah perkotaan, atau lokasi pariwisata khusus," paparnya.
Greg melanjutkan, upaya penggantian kabel listrik menjadi saluran bawah tanah tentu menyesuaikan kebutuhan dan kesiapan investasi.
Kebutuhan dan kesiapan tersebut, menjadi prioritas untuk keandalan listrik bagi peningkatan pelayanan pada para pelanggan.
95 persen jaringan sudah di bawah tanah
Sementara itu, Vice President of Public Relation PLN Batam, Bukti Panggabean menuturkan, ada sekitar 1678,48 Kilo Meter Sirkuit (kms) saluran kabel bawah tanah di kota ini.
Artinya, sekitar 95 persen jaringannya telah menggunakan kabel bawah tanah.
Adapun sisa 5 persen yang belum, berada di luar pusat kota, seperti pada daerah Tanjung Piayu, Piayu Laut, dan Batu Aji.
"Pembangunan jaringan bawah tanah ini tidak dapat langsung dilakukan sekaligus. Namun dilakukan secara bertahap dan implementasinya sudah dilaksanakan sejak tahun 1993 hingga sekarang, ujar Bukti, seperti dilansir Tribunnews (7/9/2022).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.