KOMPAS.com - Unggahan video yang menyebut kedipan perlahan atau lambat kepada kucing bisa diartikan sebagai rasa sayang, ramai di media sosial TikTok.
Video berdurasi 15 detik tersebut diunggah oleh akun ini pada Kamis (29/9/2022).
Dalam video tersebut tampak kucing kecil dalam kandang yang ketakutan dan menjauhi manusia.
Namun, setelah seseorang berbaju biru mengedipkan matanya secara perlahan ke arah kucing, hewan ini pun menjadi lebih jinak.
"Slow blinking means I love you in cat (berkedip lambat artinya aku mencintaimu pada kucing)," tulis pengunggah dalam video.
Baca juga: Mengapa Kucing Tak Boleh Diberi Minum Susu? Ini Penjelasannya
Komentar warganet
Melalui kolom komentar, beberapa warganet pun menyetujui pernyataan dalam video.
"Tipsku juga gitu kalau sama kucing susah dipegang," ujar warganet.
"Ah aku suka gitu nyontohin tidur, ternyata artinya I love u :' pantes nempel kucing," tulis warganet lain.
Namun, ada pula warganet yang menyangsikan hal tersebut.
"Kucingku, kukedipin gitu malah langsung pergi," ujar salah satu warganet.
Lantas, benarkah mengedipkan mata perlahan pada kucing dimaknai hewan ini sebagai rasa sayang atau ungkapan I love you?
Penjelasan ahli
Dosen Parasitologi Veteriner di Universias Nusa Cendana (Undana), drh Aji Winarso menjelaskan, kedipan mata perlahan tidak selalu dimaknai kucing sebagai rasa sayang.
"Tidak bisa selalu diartikan demikian," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/11/2022).
Menurut Aji, kedipan mata perlahan tidak langsung mengubah perilaku kucing secara drastis, pengecualian bagi petugas yang memiliki kemampuan hipnoterapi.
Aji menjelaskan, pada awal video yang kemungkinan berada di klinik tersebut, kucing terlihat asing dan takut dengan perawat.
"Apalagi kucing juga waspada kepada orang asing. Jadi posisinya tadi (pada awal video) waspada sekali," terang dia.
Kucing dan anjing, menurut Aji, mampu mendeteksi sinyal emosi manusia di sekitarnya.
Sinyal tersebut umumnya didapat melalui nada suara maupun petunjuk lain seperti mimik wajah manusia.
Oleh karena itu, kucing dalam video kemungkinan lebih tenang setelah perawat bersikap lebih ramah dan mencoba membujuknya.
Baca juga: Mengenal Pulau Aoshima di Jepang yang Lebih Banyak Dihuni Kucing daripada Manusia
Kucing mengerti emosi manusia
Lebih lanjut, kucing yang terbiasa berada di dekat manusia belajar mengerti suasana hati pemilik.
Bahkan menurut Riset, tutur Aji, kucing mampu membedakan panggilan namanya dari ucapan atau panggilan lain yang dilontarkan pemilik.
"Jadi ada social skills yang berkembang pada kucing," jelas Aji.
Untuk itu, saat ingin melakukan pendekatan pada kucing asing, dari jarak jauh harus terlebih dahulu menyiapkan emosi.
Tak hanya itu, manusia juga perlu bergerak dan bersuara lembut agar tidak mengagetkan kucing.
"Karena kucing di tempat baru, bukan di rumahnya, juga akan berperilaku waspada," kata dia.
Belum lagi saat berada dalam ruangan yang membuat dia harus mempertahankan diri, seperti satu ruangan dengan anjing.
Lantaran dalam posisi defensif, kucing akan waspada pada anjing dan dampaknya akan berperilaku galak pada manusia.
Oleh karenanya, selain ruangan kondusif, sebagai orang baru atau asing bagi kucing, manusia harus berperilaku ramah.
Adapun, salah satu ungkapan rasa sayang yang bisa dilontarkan pada kucing adalah memanggil namanya dengan suara lembut.
"Kita bisa bersuara lembut memanggil namanya," ungkap Aji.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.