KOMPAS.com - Gempa Cianjur bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) siang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, terdapat 62 orang korban meninggal akibat gempa Cianjur.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (22/11/2022) pagi.
"Data BNPB belum berubah, (korban meninggal dunia) masih 62 orang," kata dia.
Baca juga: Update Gempa Cianjur: BNPB Sebut Korban Meninggal Masih 62 Orang, Mayoritas Tertimpa Bangunan
Lantas, mengapa gempa Cianjur bisa sebabkan banyak korban?
Penjelasan BNPB dan BMKG
Muhari menuturkan, ada dua faktor mengapa gempa Cianjur bisa menimbulkan banyak korban.
Pertama, faktor kondisi rumah masyarakat.
"Kondisi rumah masyarakat dan bangunan lain yang dibangun tidak memperhatikan standar bangunan tahan gempa," ujar dia.
Kedua, faktor karakteristik gempa Cianjur.
Gempa Cianjur merupakan sesar darat dengan kedalaman dangkal.
"Sehingga meski kekuatannya 'hanya' M 5,6, berdampak signifikan pada kerusakan bangunan," lanjutnya.
Baca juga: Update Gempa Cianjur, Sesar Cimandiri, dan Rekomendasi BMKG...
Pentingnya membangun rumah tahan gempa
Terpisah, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan, dampak gempa yang sangat merusak di Cianjur diakibatkan beberapa hal.
Berikut selengkapnya:
- Kedalaman gempa yang dangkal
- Struktur bangunan yang tidak memenuhi standar aman gempa
- Lokasi permukiman yang berada pada tanah lunak dan perbukitan.
Ia menekankan, pentingnya membangun rumah yang aman terhadap gempa.
"Rumah tahan gempa atau aman gempa adalah satu-satunya solusi dalam mitigasi gempa," ujar Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Baca juga: Apa Itu Sesar Cimandiri? Diduga Penyebab Gempa Cianjur M 5,6 Hari Ini