KOMPAS.com - Ratusan perusahaan di Inggris telah mengatur program kerja empat hari kerja dalam seminggu untuk semua karyawan.
Menariknya, kebijakan ini akan berlaku secara permanen dan tidak memotong gaji karyawannya sama sekali.
Lalu, apa pemicu kebijakan transformatif ini?
Alasan perusahaan Inggris terapkan 4 hari kerja/minggu
Dikutip dari The Guardian, Minggu (27/11/2022), sebuah kelompok "Kampanye 4 Hari/Minggu" berpendapat bahwa kerja 4 hari dalam seminggu bisa meningkatkan produktivitas karyawan.
Artinya, para karyawan dapat menciptakan hasil yang sama dengan menggunakan jam kerja yang lebih sedikit.
Bagi beberapa pengadopsi awal, kebijakan tersebut juga telah terbukti sebagai cara yang berguna untuk menarik dan mempertahankan karyawan.
Menurut mereka, pola 5 hari kerja dalam seminggu termasuk era ekonomi lama.
Sebagai informasi, kelompok tersebut berharap 100 perusahaan yang mempekerjakan 2.600 karyawan mau mendukung gerakan tersebut.
Baca juga: 33 Provinsi Sudah Tetapkan UMP 2023, Sumatera Barat Alami Kenaikan Paling Tinggi
Perusahaan yang sudah terapkan sistem 4 hari kerja
Dua perusahaan besar yang telah menerapkan sistem 4 hari kerja/minggu adalah Atom Bank dan perusahaan pemasaran global Awin.
Mereka telah diakreditasi oleh "Kampanye 4 Hari/Minggu", yang berarti mereka telah menunjukkan bahwa mereka benar-benar mengurangi jam kerja para pekerja.
Dilansir dari Daily Mail, Minggu (27/11/2022), Chief Executive Awin, Adam Ross mengatakan bahwa dengan menerapkan sistem 4 hari kerja dalam seminggu adalah salah satu inisiatif paling transformatif yang pernah dilakoni sepanjang sejarah perusahaan mereka.
“Selama satu setengah tahun terakhir, kami tidak hanya melihat peningkatan yang luar biasa dalam kesehatan dan kesejahteraan karyawan tetapi secara bersamaan, layanan dan hubungan pelanggan kami, serta hubungan dan retensi bakat juga mendapat manfaat,” ujar Ross.
Baca juga: Daftar UMP 2023 Jawa Bali, Mana yang Paling Tinggi?
Pengaruh sistem 4 hari kerja
Pada bulan September 2022, sebanyak 88 persen dari 70 perusahaan yang mempekerjakan sekitar 3.300 orang melakukan uji coba sistem 4 hari kerja.
Hasilnya, sistem 4 hari kerja disebut sebagai langkah yang baik untuk bisnis mereka pada tahap uji coba tersebut.
Bahkan, sekitar 95 persen perusahaan yang disurvei mengatakan produktivitas tetap sama atau justru malah meningkat sejak sistem kerja itu diperkenalkan.
Direktur kampanye Inggris, Jpy Ryle mengatakan ada peningkatan momentum dalam penerapan sistem kerja 4 hari seminggu, bahkan saat perusahaan bersiap menghadapi resesi yang panjang.
“Kami ingin melihat empat hari seminggu tanpa kehilangan gaji menjadi cara normal bekerja di negara ini pada akhir dekade ini, jadi kami bertujuan untuk mendaftarkan lebih banyak perusahaan selama beberapa tahun ke depan,” ujar Ryle.
Baca juga: Berapa Besaran Biaya Rapat Menteri di Luar Kantor? Ini Estimasinya
“Dengan banyak bisnis yang berjuang untuk membayar 10 persen kenaikan gaji inflasi, kami mulai melihat semakin banyak bukti bahwa kerja 4 hari seminggu tanpa kehilangan gaji karyawan ditawarkan sebagai solusi alternatif,” lanjut dia.
Sebagian besar perusahaan yang secara resmi mengadopsi sistem kerja ini berada di sektor jasa seperti perusahaan teknologi, acara, atau pemasaran.
Namun, kampanye tersebut mengatakan bahwa beberapa pengusaha manufaktur dan konstruksi juga ikut mendaftar.
Di samping itu, beberapa sejarawan mengatakan, ada perdebatan tentang pengenalan sistem 4 hari kerja dalam seminggu yang memiliki banyak kesamaan dengan kampanye abad ke-19 untuk akhir pekan dua hari.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.