KOMPAS.com - Pohon kersen sudah tidak asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Biasanya, pohon kersen dijumpai di tepi jalan atau taman.
Batang kersen terdiri dari cabang-cabang mendatar yang membentuk naungan rindang. Kehadiran pohon membuat suasana sekitar menjadi lebih sejuk.
Meski menyejukkan, tak banyak yang tahu bahwa kersen terutama bagian daun memiliki segudang manfaat bagi kesehatan. Bahkan, masih sedikit yang tidak mengira daun kersen dapat dikonsumsi.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kenikir, Cegah Diabetes dan Hipertensi
Lalu, apa saja manfaat daun kersen bagi kesehatan?
Manfaat daun kersen
Berikut merupakan manfaat daun kersen bagi kesehatan, seperti dihimpun berbagai sumber:
1. Obat diabetesDaun kersen atau Muntingia calabura memiliki khasiat sebagai obat diabetes. Diabetes adalah penyakit yang ditandai tingginya kadar gula darah.
Dilansir dari laman Universitas Airlangga, daun kersen bisa dimanfaatkan sebagai obat diabetes maupun pencegah diabetes.
Manfaat daun kersen ini karena kandungan senyawa aktif, antara lain alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin.
Flavonoid berperan dalam menangkap radikal bebas atau berfungsi sebagai antioksidan alami.
Aktivitas antioksidan ini memungkinkan flavonoid untuk menangkap dan menetralkan radikal bebas, dan memperbaiki keadaan jaringan yang rusak.
Sementara alkaloid, membantu meningkatkan kemampuan regenerasi sel beta pankreas yang rusak. Sel beta pankreas berfungsi menghasilkan hormon Insulin atau hormon pengontrol gula darah.
Senyawa aktif lain pada daun kersen, saponin, membantu menghambat penyerapan glukosa dan mencegah naiknya glukosa atau gula dalam darah.
Tanin sendiri memacu metabolisme glukosa dan lemak, sehingga timbunan keduanya dalam darah dapat dihindari.
Senyawa ini juga memiliki aktivitas hipoglikemik atau penurunan gula darah, yaitu dengan meningkatkan glikogenesis atau pembentukan glikogen dari glukosa.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Suji, Obati Jerawat dan Turunkan Kolesterol
2. Mengobati penyakit asam uratDikutip dari laman Kementerian Kesehatan, penyakit asam urat atau gout adalah jenis radang sendi yang terjadi karena penumpukan asam urat.
Kadar asam urat tinggi dalam tubuh berisiko pada kerusakan sendi. Hal ini lantaran asam urat akan menumpuk dan mengendap di sela-sela sendi.
Penyakit ini biasanya dipicu oleh konsumsi zat purin berlebih, termasuk makanan laut, daging binatang berkaki empat, serta makanan kaya protein dan lemak.
Kandungan flavanoid dalam daun kersen membuat daun ini menjadi alternatif terapi bagi penderita asam urat, seperti dikutip Kontan.
Flavanoid bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat dengan cara menghambat enzim xantin oksidase.
Bukan hanya itu, daun kersen juga memiliki sifat antiinflamasi atau anti-peradangan.
Sifat ini bisa menghambat terjadinya peradangan di persendian, sehingga mampu mengurangi rasa nyeri akibat gout.
Baca juga: 6 Manfaat Daun Alpukat, Ampuh Turunkan Asam Urat dan Hipertensi
3. Mengatasi sakit kepalaManfaat daun kersen selanjutnya, yakni membantu meringankan sakit kepala. Bahkan, seperti dilansir laman E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, masyarakat Peru memanfaatkan daun kersen sebagai obat herbal sakit kepala.
Khasiat daun kersen ini berasal dari kandungan senyawa kimia seperti tannin, saponin, flavonoid, dan polifenol.
Senyawa tersebut bertindak sebagai antioksidatif dan antimikroba yang berfungsi meringankan sakit kepala.
Cara mengonsumsi daun kersen
Untuk mendapatkan manfaat daun kersen, bisa dengan mengonsumsi air rebusannya. Dikutip dari Kompas TV, berikut cara mengolah daun kersen:
Bahan:
- 100 gram daun kersen
- 1 liter air
Bahan tersebut dapat disesuaikan dengan perbandingan serupa.
Cara mengolah daun kersen:
- Cuci bersih daun kersen segar
- Nyalakan kompor, kemudian rebus daun kersen dengan 1 liter air
- Rebus hingga menyisakan 500 ml atau setengahnya
- Saring air rebusan, lalu dinginkan.
Rebusan daun kersen ini dapat dikonsumsi dua kali dalam sehari setiap pagi dan malam hari. Untuk hasil yang lebih baik, imbangi pula dengan menerapkan pola hidup sehat.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Sungkai untuk Kesehatan, Apa Saja?