Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bom Bunuh Diri Mapolsek Astanaanyar, Pelaku Eks Napiter Nusakambangan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/PUTRA PRIMA PERDANA
Lokasi ledakan dugaan aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Rabu (7/12/202).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Rabu (7/12/2022) pukul 08.20 WIB.

Bom meledak ketika anggota polisi Mapolsek Astanaanyar sedang berkumpul untuk menggelar apel pagi.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, kronologi bermula dari pelaku bom bunuh diri yang merangsek masuk ke dalam Mapolsek Astanaanyar.

Pelaku bom bunuh diri yang berhasil menerobos sempat mengacung-acungkan senjata tajam dan setelahnya ledakan terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut beberapa fakta di balik ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar.

1. Pelaku bom bunuh diri eks napiter Nusakambangan

Dilansir dari Kompas.com, pelaku bom bunuh diri Mapolsek Astanaanyar adalah Agus Sujatno.

Dia sebelumnya pernah mendekam di Nusakambangan selama 4 tahun karena kasus terorisme. 

Hal tersebut diketahui setelah Kapolri Jenderal Listyo Sigit memaparkan kronologi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Rabu (7/12/2022).

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Mengaku ke Tetangga Kerja Tukang Parkir hingga Cari Modal Jualan Pukis

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan juga kita lihat dan face recognition, identik pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim," ujar Listyo.

"Yang bersangkutan pernah ditangkap atas kasus Bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun dan di bulan September-Oktober 2021 dia bebas," tambahnya.

2. Status merah Agus Muslim

Listyo menambahkan bahwa bebasnya Agus menjadi perhatian lantaran pelaku bom bunuh diri ini termasuk narapidana yang sulit dilakukan deradikalisasi.

Bahkan, lanjut Listyo, pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar berstatus merah.

Itu artinya proses deradikalisasi membutuhkan teknik dan taktik berbeda dengan alasan Agus sulit untuk diajak bicara bahkan cenderung menghindar.

Selama mendekam di Nusakambangan, Agus ditahan di Lapas Kelas II A Pasir Putih.

3. Pesan KUHP kafir di sepeda motor

Diketahui, Agus sempat menunggangi motor Suzuki Shogun berwarna biru sebelum dirinya merangsek masuk ke Mapolsek Astanaanyar dan meledakkan diri.

Dikutip dari Tribunnews, motor tersebut ditinggal begitu saja oleh Agus di sekitaran Mapolsek Astanaanyar.

Motor Suzuki Shogun yang sempat ditunggangi pelaku bom bunuh diri ini menyedot perhatian karena selembar kertas yang menempel pada plat nomor.

Di situ, tertulis kalimat "KUHP Hukum Syirik/Kafir Perangi Para Penegak Hukum Setan Qs 9:29".

Baca juga: Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung Terjadi Saat Semua Polisi Berkumpul Apel Pagi

 

4. Pelaku tinggal di Sukoharjo

Agus yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar tingal di sebuah rumah kos di RT 007/ RW 002, Siwal, Baki, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Di rumah tersebut Agus tinggal bersama istri (R) dan anaknya. Namun menurut pengakuan tetangga, pelaku dikenal jarang bergaul bahkan pendiam.

"Kita kan enggak tahu ya. Kok jauh-jauh. Terus hari itu balik sebentar terus sudah pergi. Kalau saya tanya katanya tukang parkir," kata tetangga pelaku, Endang, kepada Kompas.com pada Rabu (7/12/2022).

Kepribadian Agus yang tertutup lantas memantik rasa penasaran dari Endang sehingga ia menanyakan keberadaannya kepada R.

Tapi, R hanya menjawab bahwa Agus tengah mencari pekerjaan demi mendapatkan modal untuk berjualan pukis.

5. Korban 11 orang, 1 anggota polisi tewas

Ledakkan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar menyebabkan 11 orang mengalami luka-luka, sementara satu anggota polisi dilaporkan tewas.

Korban luka-luka terdiri dari 10 anggota kepolisian dan satu warga. Sementara, korban tewas adalah Aiptu Sofyan.

Baca juga: Pascabom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar, Polres Luwu Berlakukan One Gate System

Aiptu Sofyan gugur ketika berusaha mengadang Agus yang berusaha merangsek masuk ke dalam Mapolsek Astanaanyar.

Atas peristiwa memilukan ini, Aiptu Sofyan sudah dimakamkan oleh pihak keliuarga di pemakaman Sukahaji, Bandung pada Rabu (7/12/2022) sore.

Sementara itu, tubuh Agus yang seketika tewas setelah bom yang dibawanya meledak langsung tercecer menjadi beberapa bagian.

Hal ini dibenarkan oleh Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi oleh Kompas.com.

"Iya betul. Dugaan bunuh diri," katanya.

(Sumber: Kompas.com/Adhyasta Dirgantara | Editor: Reni Susanti, David Oliver Purba, Rachmawati, Riska Farasonalia, Editor Novianti Setuningsih)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi