KOMPAS.com - Erina Gudono resmi menjadi isteri Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Joko widodo.
Hal itu usai prosesi akad nikah yang berlangsung di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Yogyakarta pada Sabtu (10/12/2022).
Dalam prosesi akad nikah itu, Erina tampil anggun mengenakan kebaya berwarna putih dan riasan paes ageng.
"Di sini, Erina memakai paes ageng," kata Pegiat sanggar budaya Dewi Sasongko dalam wawancara bersama KompasTV.
Dia menambahkan bahwa riasan tersebut terdiri dari 5 aksesori, mulai dari gunungan hingga kembang goyang.
Lantas, apa makna dari paes ageng yang digunakan oleh Erina?
Baca juga: Mengenal Pendopo Agung Royal Ambarrukmo, Lokasi Akad Nikah Kaesang dan Erina Hari Ini
Makna riasan Paes Ageng
Pakar kebudayaan Jawa asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Supardjo Dwijo Hadinagoro menjelaskan bahwa paes ageng merupakan riasan yang cukup populer di Jawa, khususnya di daerah Yogyakarta.
Mulanya, paes ageng hanya diperuntukkan sebagai riasan pengantin untuk putri raja dan saudara-saudaranya saja.
Namun, kini riasan tersebut diperbolehkan digunakan untuk masyarakat umum.
"Sejak Sultan Hamengku Buwono IX diperbolehkan bagi masyarakat umum sebagai upaya pelestarian budaya jawa yang adi luhung," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (10/12/2022).
Rias paes ageng ini memiliki makna dan filosofi tersendiri.
"Tata busana dan tata rias pengantin bukan hanya memancarkan keanggungan adiluhung, tetapi juga sarat akan makna, yakni membuang jauh perbuatan buruk atau negatif," imbuh Supardjo.
Supardjo merinci, paes ageng ini memiliki bentuk yang lebih runcing seta pipih dengan warna emas mengikuti alur paes. Sementara pola sunggingannya atau hiasannya terdiri dari penunggul, pengapit, penitis, dan godheg.
Masing-masing aksesori memiliki makna simbolik tersendiri.
"Penunggul tepat di tengah dahi bermakna paling tinggi, paling besar, dan paling baik. Pengapit pada sisi kiri dan kanan penunggul bermakna keseimbangan pendamping kiri dan kanan serta menjaga hati dari pengaruh buruk yang mungkin terjadi," terang Supardjo.
Lalu ada penitis dan godheg di bagian pelipis. Penitis melambangkan kearifan sementara godheg yang menyerupai cambang berbentuk seperti kudhup turi bermakna bahwa manusia harus mengetahui asal-usulnya dan melepas hal-hal duniawi.
Sehingga kelak dapat kembali ke Tuhan Yang Maha Esa dengan sempurna.
"Akan semakin cantik bila ditambah hiasan mahkota, cunduk mentul sebanyak 5 buah, dan aksesori rambut khas Jawa seperti, centung, pethat gunungan, dan bunga jebehan," tandas Supardjo.
Baca juga: Jadi Menantu Presiden Jokowi Siang Ini, Siapa Erina Gudono?
Unsur tata rias wajah Paes Ageng
Dikutip dari Jurnal yang diterbitkan oleh Universitas Negeri Surabaya tentang , terdapat beberapa unsur yang melengkapi rias paes ageng.
Berikut sejumlah unsur di riasan paes ageng:
1. PenunggulMakna simbol: penunggul berasal dari kata
unggul yang berarti paling utama, ada kekuatan besar di dalam dunia ini yakni Tuhan YME.
Makna simbol: keseimbangan dunia. Dalam kepercayaan masyarakat Jawa mengenal adanya "Kakang kawah Adik Ari-ari" yakni sebagai penjaga diri.
3. PenitisMakna simbol: pikiran yang titis/cermat. Sehingga letaknya di dahi.
4. GodegMakna simbol: bagaimana seseorang harus tahu diri bahwa manusia akan kembali keasalnya.
5. Alis menjangan ranggahMakna lambang: kewaspadaan untuk menghadapi dan mengatasi serangan buruk dari berbagai arah.
6. Jahitan mataMakna simbol: memperjelas penglihatan agar berfungsi sebagai penyaring agar dapat melihat secara jelas.
7. CithakMakna simbol: memagari kelemahan manusia yang terletak pada panca indra agar tidak mudah diperdaya oleh kekuatan jahat.
8. Prada dan ketepMakna simbol: memberikan penonjolan bentuk yang menarik perhatian.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.