KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang menampilkan foto gapura bertuliskan "Selamat Datang Dikota Bandung", ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.
Tulisan tersebut ramai dibahas warganet karena tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) atau kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Kenapa 'dikota' sih," tulis akun ini pada Sabtu (17/12/2022).
Hingga Minggu (18/12/2022) unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 1.796 kali dan disukai oleh 27.800 warganet.
Baca juga: Penggunaan Kata Depan Di, Ke, dan Dari
Dalam kolom komentar, seorang warganet mengaku telah meresahkan tulisan tersebut sejak 2020 dan 2021.
Penjelasan Pemkot Bandung
Kepala Keterbukaan Informasi Publik Diskominfo Kota Bandung, Yusuf Cahyadi membenarkan adanya gapura dengan tulisan tersebut.
Menurut Yusuf, gapura tersebut berlokasi di Jalan Tol Pasteur, Kota Bandung.
Namun soal kesalahan penulisan di gapura tersebut, pihaknya beralasan bukan wewenang Pemkot Bandung.
Karena itu, pihaknya tidak memiliki wewenang atas gapura tersebut, termasuk memberi atau mengganti tulisan.
"Itu bukan wewenang kami, tapi Jasa Marga," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2022).
Baca juga: Viral, Video Detik-detik Pejalan Kaki Nyaris Tertabrak Kereta di Bandung karena Terobos Perlintasan
Penggunaan "di" dipisah
Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, penggunaan "di" dipisah apabila berkedudukan sebagai kata depan atau preposisi.
Rishe Purnama Dewi dalam Bijak Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi (2020) menyebut, kata depan "di", "ke", dan "dari" yang menunjukkan tempat atau waktu, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Berikut contohnya:
- Ibu membeli sayur di pasar
- Padi di sawah terlihat sangat hijau
Dalam konteks tulisan gapura tersebut, maka penggunaan "di" yang tepat adalah dipisah. Sebab, "Kota Bandung" merujuk pada sebuah daerah di Jawa Barat.
Dengan demikian, penulisan yang benar adalah "Selamat Datang di Kota Bandung".
Penggunaan "di" digabung
Sementara penggunaan "di" digabung apabila berkedudukan sebagai imbuhan atau prefiks.
Penulisan atau penggunaan imbuhan "di" yang digabung biasanya merupakan kata kerja, misalnya dimakan, didorong, dan dilihat.
Berikut contohnya:
- Roti tawar dimakan adik untuk sarapan
- Tugas kelompok dikerjakan secara bersama-sama
Penggunaan imbuhan "di" yang diikuti dengan kata kerja akan membentuk kalimat pasif dan bisa berubah menjadi kalimat aktif jika imbuhan "di" diubah menjadi "me".
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.