Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tristan da Cunha, Pulau Berpenghuni Paling Terpencil di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Tristan da Cunha, pulau berpenghuni paling terpencil di dunia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tristan da Cunha, sekelompok pulau vulkanik di Atlantik Selatan, menjadi pulau berpenghuni paling terpencil di dunia.

Daratan terdekat dari pulau itu adalah Afrika Selatan yang berjarak 2.816 kilometer di timur dan 3.218 kilometer dari Amerika Selatan di barat.

Sulit diakses

Karena tidak memiliki bandara, Tristan da Cunha hanya dapat diakses menggunakan kapal dengan perjalanan sekitar satu minggu dari pulau terdekat, St Helena.

Dikutip dari Today, Edinburgh of the Seven Seas menjadi permukiman utama pulau Tristan da Cunha.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam satu tahun, hanya ada sembilan kapal yang melakukan kunjungan ke wilayah itu.

Ditemukan pada tahun 1506 oleh seorang laksamana Portugis, pulau itu mulanya tidak dijadikan sebagai pemukiman permanen.

Hingga pada 1816, garnisun Inggris mengambil alih komando pulau di bawah Raja George III.

Baca juga: Mengenal Just Enough Room Island, Pulau Berpenghuni Terkecil di Dunia

The New York Times mencatat, saat garnisun itu disingkirkan, seorang kopral bernama William Glas dan rekan-rekannya tetap tinggal di Tristan.

Mereka mengimpor istri dari Cape Colony (sekarang Afrika Selatan), membangun rumah dan perahu dari kayu apung yang diselamatkan.

Selain itu, mereka juga menyusun konstitusi yang menetapkan komunitas baru berdasarkan kesetaraan dan kerja sama.

Selama bertahun-tahun, penduduk pulau mengasimilasi orang buangan dan pembelot dari berbagai negara.

Dihuni 250 warga

Kini Tristan merupakan rumah bagi sekitar 250 warga negara Inggris yang keturunannya beragam, mulai dari tentara Skotlandia, pelaut Belanda, orang-orang buangan Italia, hingga Amerika.

Ternak sapi dan domba menjadi kegiatan sehari-hari penduduk pulau tersebut.

Baca juga: Mengenal Tamborasi, Sungai Terpendek di Dunia di Sulawesi Tenggara

Sementara layanan internet lambat tersedia, tidak ada jaringan telepon atau surat kabar lokal di Tristan da Cunha.

Pulau itu memiliki dua gereja dan satu fasilitas medis dengan beberapa dokter tetap, serta seorang dokter gigi tamu.

Para pendeta dan beberapa profesional medis yang lebih khusus hanya boleh berkunjung selama beberapa minggu atau bulan pada satu waktu.

Bagi mereka yang membesarkan anak-anak di pulau itu, tersedia sekolah lima kelas untuk menangani pendidikan bagi siswa berusia 3-16 tahun.

Salah satu pemandangan terbaik pulau ini dapat dilihat dengan menyelesaikan pendakian yang menantang ke Queen Mary's Peak.

Itu berada di puncak gunung berapi yang meletus pada 1961 dan menyebabkan seluruh warga mengungsi ke Inggris selama dua tahun.

Meskipun masih aktif, gunung berapi ini memiliki jalur menuju puncak menakjubkan yang dianggap banyak orang sebagai item daftar keinginan teratas bagi para pelancong dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi