Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pertamax Hari Ini Turun, Apakah Pertalite Juga Berpeluang Ikut Turun?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Menteri BUMN Erick Thohir bersama Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati di SPBU Pertamina Jalan MT Haryono, Tebet, Jakarta, Selasa (3/1/2023).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pertamina resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax hari ini, Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB.

Kenaikan harga ini disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau salah satu SPBU Pertamina di Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan pada Selasa pagi.

Penyesuaian harga ini berlaku untuk produk gasoline (bensin) dan gasoil (diesel), salah satunya adalah Pertamax yang mengalami penurunan menjadi Rp 12.800.

"Diputuskan hari ini harga Pertamax disesuaikan dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800," kata Erick.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apakah ada peluang harga BBM subsidi (Pertalite dan Solar) juga turun?

Baca juga: Pertamax Turun Jadi Rp 12.800, Ini Update Harga BBM per 3 Januari 2023


Anggota Komite Badan Pengatur Hilir dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan, penyesuaian harga Pertalite dan Solar bergantung pada perkembangan harga crude oil (minyak mentah).

Hal ini bisa dilihat dari produk RON 90 non-Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) di badan usaha lain, seperti Vivo, BP-AKR, dan Shell.

"Misalnya produk RON 90 non-JBKP itu harganya tentunya keekonomian. Revvo 90 tanggal 1 kemarin Rp 11.800, sementara Pertalte Rp 10.000," kata Saleh kepada Kompas.com, Selasa.

Ia menuturkan, harga BBM subsidi selama ini di bawah keekonomian.

Apabila harga minyak mentah dimasukkan ke dalam formula harga, maka harga BBM subsidi akan terlihat jauh dari harga keekonomian.

"Mesti diingat bahwa fluktuasi harga crude oil sangat dinamis," jelas dia.

Baca juga: Harga Pertamax Turun Jadi Rp 12.800 per Liter, Ini Alasannya

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick menyebut harga BBM non-subsidi bersifat fluktuatif.

Dengan begitu, pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.

Pertamina juga melakukan penyesuaian harga mengikuti tren harga minyak dunia dan harga rata-rata publikasi minyak.

"Pada dasarnya, harga BBM non subsidi sudah seyogyanya harga pasar, namun untuk membuktikan bahwa pemerintah hadir, maka pada kebijakan sebelumnya ketika harga minyak dunia tinggi, pemerintah meminta Pertamina untuk tidak menaikkan harga," ujar Erick.

"Sehingga saat ini, ketika harga minyak dunia di level USD 79 per barel, saya bersama Menteri ESDM, Menteri Keuangan, dan Direktur Utama Pertamina akhirnya menggelar rapat untuk memproyeksikan dan menentukan harga BBM yang baru ke masyarakat," sambungnya.

Selain Pertamax, harga Pertamax Turbo (RON 98 juga turun dari Rp 15.200 menjadi Rp 14.050, Dexlite turun dari Rp 18.300 menjadi Rp 16.150, dan Pertamina Dex turun dari Rp 18.800 menjadi Rp 16.750.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi