KOMPAS.com - Banjir bandang menerjang Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jumat (6/1/2023).
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang Adhy Yulianto mengatakan, seorang warga meninggal dunia terdampak banjir bandang tersebut.
Ia menyampaikan, korban laki-laki berusia 60 tahun itu sempat dievakuasi oleh tim penyelamat, namun kemudian nyawanya tidak tertolong.
"Laki-laki usia 60 tahun. Ditemukan di kamarnya. Sempat diselamatkan namun kemudian meninggal," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (7/1/2023).
Baca juga: Update dan Penyebab Banjir di Perumahan Dinar Semarang
Penyebab banjir di Perum Dinar Indah Semarang
Adhy menuturkan, banjir bandang yang menerjang Perumahan Dinar Indah terjadi akibat kerusakan tanggul Sungai Pengkol.
Tanggul kehilangan kemampuan menahan debit air yang terus meningkat akibat curah hujan tinggi dari wilayah hulu yang berada di Ungaran.
"Tanggulnya jebol karena Sungai Pengkol meluap, limpasan air dari atas. Dari Ungaran," ungkap Adhy.
Baca juga: Viral, Video Knalpot Dipasang Selang agar Motornya Tidak Mogok Saat Banjir, Berbahayakah?
Lokasi merupakan cekungan, langganan banjirLebih lanjut, ditambahkan, wilayah perumahan yang terdampak banjir juga merupakan daerah cekungan yang kerap menjadi langganan banjir.
Fenomena banjir bandang sebelumnya juga pernah terjadi di lokasi tersebut.
"Itu kan daerah cekungan. Sudah langganan banjir," ungkap Adhy.
Baca juga: Banjir di Kudus, Bagaimana Kondisinya Saat Ini dan Apa Penyebabnya?
Kondisi saat ini
Adapun kondisi saat ini, banjir telah surut dan menyisakan puing, sampah, dan lumpur yang terbawa oleh arus.
Tim BPBD Kota Semarang akan berkoordinasi dengan unsur terkait dan mulai melakukan perbaikan tanggul yang rusak.
Selain itu, tim BPBD Kota Semarang bersama unsur forkopimda terkait saat ini terus melakukan asesmen dan kaji cepat.
Baca juga: Semarang Banjir Jelang Pergantian Tahun, Ganjar: Saya Sedang Keliling
Data sementara ada 147 warga yang terdampak banjir tersebut.
Beberapa warga dievakuasi dan mengungsi ke masjid yang letaknya tak jauh dari perumahan dan lebih aman.
Cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan dapat disertai angin masih berpotensi di wilayah Kota Semarang hingga Minggu (8/1/2023).
Hal itu sebagaimana menurut informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: BMKG Ungkap 10.000 Lebih Gempa Selama 2022, Ada 22 Gempa Merusak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.