KOMPAS.com - Kasus yang diduga pembunuhan berantai keluarga di Bekasi baru-baru ini menghebohkan publik.
Sementara diketahui, korban pembunuhan berantai berjumlah 9 orang, yakni 3 korban di Bekasi, 4 korban di Cianjur, 1 korban di Garut, dan 1 korban lain masih dalam pencarian.
Polda Metro Jaya telah mengamankan 3 tersangka kasus pembunuhan berantai Bekasi, yakni Wowon Erawan, Solihin, dan Muhammad Dede Solehudin.
Ini bukan kali pertama terjadi kasus pembunuhan berantai di tanah air.
Baca juga: Perincian Tuntutan 5 Terdakwa Pembunuhan Brigadir J, Sambo Seumur Hidup, Putri 8 Tahun
Berikut 5 kasus pembunuhan berantai yang pernah terjadi di Indonesia:
1. Pembunuhan berantai di Sumatera Selatan
Diberitakan Kompas.TV (27/1/2022), kasus pembunuhan berantai terjadi di Desa Bunglai, Kedaton Peninjauan Raya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan (26/11/2021).
Hanya dalam waktu satu hari, pelaku berinisial OT melakukan pembunuhan terhadap lima korban yang merupakan tetangganya sendiri.
Kasi Humas Polres OKU AKP Mardi Nursal menjelaskan, motif pembunuhan berantai tersebut karena pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Namun setelah dilakukan pemeriksaan terhadap kondisi kejiwaannya menyatakan bahwa pelaku tidak gila," kata Nursal.
OT kemudian dijerat pasal 338 dan 340 KUHP pidana dengan ancaman hukuman minimal 15 tahun dan maksimal seumur hidup.
Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Dunia yang Belum Terpecahkan
2. Pembunuhan berantai gelandangan Baekuni
Baekuni atau Babeh adalah merupakan gelandangan yang terlibat dalam kasus pembunuhan berantai tujuh pengamen jalanan.
Diberitakan Kompas.com (12/3/2021), Baekuni diketahui hidup menggelandang di Lapangan Banteng dan pernah disodomi paksa oleh seorang preman. Hal itu yang diduga membuat Babeh mengidap pedofilia dan nekrofilia situasional.
Selain membunuh, Baekuni juga memutilasi korbannya yang masih berusia 9 sampai 12 tahun tersebut.
Babeh kemudian divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta Timur pada 2010.
Baca juga: 5 Fakta Pembunuhan Mahasiswa Unpad di Bandung
3. Kasus pembunuhan berantai Ryan Jombang
Kasus pembunuhan berantai oleh Ryan Jombang menjadi salah satu kasus yang cukup populer.
Kasus pembunuhan berantai Ryan ini terungkap terungkap setelah polisi menemukan potongan mayat salah satu korban bernama Hery Santoso pada 2008.
Selain Hery Santoso, Ryan ternyata telah melakukan pembunuhan berantai dalam kurun waktu 2006 hingga 2008.
Ia diketahui membunuh 10 orang lainnya dan dikubur di belakang rumah orangtuanya di Jatiwates, Jombang, Jawa Timur.
Ryan Jombang melakukan aksi tersebut didasari atas motif ekonomi.
Ia kemudian divonis hukuman mati oleh Pengadilan Negeri Depok pada 6 April 2009.
Baca juga: Viral, Video Rekaman CCTV Diduga Pelaku Pembunuhan Wanita di Kolong Tol Becakayu, Ini Kata Polisi
4. Pembunuhan berantai Dukun Asep
Tubagus Yusuf Maulana atau Dukun Asep adalah terpidana mati kasus pembunuhan terhadap delapan orang.
Ia dikenal sebagai seorang dukun yang mampu menggandakan uang.
Pembunuhan berantai oleh Asep dilakukan sebanyak dua kali, yakni pada 17 Mei 2007 sebanyak lima orang, dan tiga orang lain dilakukan pada 19 Juli 2007.
Asep meminta uang sebanyak Rp20 juta sebagai syarat agar bisa digandakan. Namun, Asep dengan sadis membunuh kliennya melalui upacara ritual dan memberikan minuman beracun.
Tujuannya adalah demi bisa mendapatkan uang yang menjadi persyaratan tersebut.
Dukun Asep kemudian divonis mati oleh Pengadilan Negeri Rangkasbitung pada 10 Maret 2008 dan di tahun yang sama ia dieksekusi mati.
5. Pembunuhan berantai Rio Martil
Rio Alex Bullo atau dikenal dengan sebutan Rio Martil adalah terpidana mati kasus pembunuhan berantai yang terjadi dalam kurun waktu 1997-2001.
Kasus pembunuhan berantai Rio terungkap setelah dia membunuh seorang pengacara Jeje Suraji, di sebuah Hotel di Purwokerto (21/1/2001).
Selama 1997 hingga 2001, Rio Martil juga telah membunuh sedikitnya empat orang pemilik atau pengelola rental mobil.
Bahkan saat mendekam di LP Nusakambangan, Rio juga membunuh teman satu penjaranya. Rio kemudian dieksekusi mati pada 2008.
Baca juga: 7 Fakta Pembunuhan Dini Nurdiani, Motifnya Cemburu dan Cinta Segitiga
(Sumber: Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela | Editor: Rindi Nuris Velarosdela)