Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Bisa Sembarangan, Simak Aturan Konvoi agar Tidak Membahayakan

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY
Ribuan pendukunh timnas Brasil di kota Ambon, Maluku menggelar pawai kemenangan di Jalan Jenderal Sudirman Ambon, Selasa (6/12/2022) pagi.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Konvoi adalah iring-iringan kendaraan seperti sepeda motor, mobil, dan kapal yang dilakukan sekelompok orang dalam perjalanan bersama.

Terkadang konvoi kendaraan di jalan raya ada yang disertai dengan pengawalan kepolisian. 

Pengamat perkotaan dan transportasi Universitas Trisakti, Yayat Supriatna mengatakan, konvoi biasanya dilakukan oleh sekelompok orang atasnama kelompok, kepentingan, organisasi, hobi, atau ingin mendapatkan keleluasaan dalam berkendara.

Baca juga: 50 Remaja Anggota Geng Motor di Tasikmalaya Ditangkap Saat Konvoi Sambil Mabuk

Konvoi bisa dilakukan oleh rombongan dengan urgensi yang penting seperti mengantar jenazah, orang sakit, pejabat pemerintah, hingga pemadam kebakaran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kadang-kadang di kita ini ada konvoi yang membuat atasnama kelompok/segelintir orang yang memang ingin cepat, ingin mudah, ingin lancar, seperti ingin menguasai jalan," ujar Yayat saat dihubungi Kompas.com, Kamis (26/1/2023).

Oleh karena itu Yayat menyebut, saat melakukan konvoi pengendara juga harus menyesuaikan dengan dinamika budaya masyarakat dalam berlalu lintas.

"Jadi ada aturan yang dibuat untuk konvoi oleh UU memang untuk melindungi konvoi juga dan melindungi masyarakat," ujar Yayat.

Aturan konvoi di jalan raya

Dilansir dari Kompas.com, (17/2/2022), Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan, anggota konvoi harus memperhatikan faktor keamanan, kenyamanan, dan keselamatan para pengguna jalan dan juga anggota-anggotanya.

Apabila dinilai akan menimbulkan gesekan dan ketidaknyamanan, maka sebaiknya penyelenggara konvoi harus mengajukan atau melapor kepada polisi agar ada pengawalan.

"Sehingga, para peserta konvoi dan masyarakat tetap aman dan lancar, walaupun dengan keberadaan beberapa kendaraan yang melakukan konvoi," jelas Jusri.

Jusri memaparkan, saat anggota konvoi disertai pengawalan polisi, polisi yang mengawal bisa melakukan rekayasa lalu lintas untuk menjaga arus lalu lintas agar tidak terganggu.

Baca juga: Viral, Video Konvoi Pengendara Motor di Sragen Sambil Ayunkan Sajam, Ini Penjelasan Polisi

 

Rekayasa lalu lintas konvoi

Rekayasa lalu lintas ini bisa mengatur kecepatan kendaraan yang ada, baik anggota konvoi maupun pengguna jalan yang lain.

Misalnya, instruksi dari polisi kepada pengguna jalan untuk terus berjalan walaupun ada rambu berhenti, agar arus lalu lintas bisa tetap berjalan.

"Bahkan, bagi peserta konvoi pun, kalau dia mempertimbangkan peserta konvoi yang bergerak, dia akan bergerak. Dan itu juga berlaku kepada masyarakat. Tergantung penilaian dari polisi. Karena, polisi melakukan itu ada dasar hukumnya," kata Jusri.

Dengan pendampingan polisi, konvoi diharapkan bisa meminimalisir dan menghindari terjadinya gangguan terhadap pengguna jalan yang lain.

Sementara itu, konvoi bisa menjadi sebuah pelanggaran lalu lintas yakni dengan menguasai jalan, melanggar gerakan lalu lintas, kecepatan dan sebagainya yang merupakan pelanggaran lalu lintas.  

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi