Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendaki Dilaporkan Tersesat di Gunung Lemongan, Ternyata Cuma "Prank"

Baca di App
Lihat Foto
tangakapan layar akun Instagram @pendakilawas
Tinga pendaki yang tersesat di Gunung Lemongan disebut ngeprank petugas.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Enam pendaki yang sebelumnya dilaporkan hilang di Gunung Lemongan, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (27/1/2023) ternyata tidak benar. 

Seperti diberitakan Kompas.com, keenam pendaki yakni Diaz asal Kelurahan Tompokersan, Alfan asal Desa Purworejo, Elisa asal Desa Labruk, Chein asal Desa Kutorenon, Brian asal Jalan Swandak, dan Miftah asal Desa Yosowilangun sebelumnya dilaporkan hilang. 

Namun belakangan diketahui, informasi soal 6 pendaki yang hilang itu hanya prank atau lelucon. 

Baca juga: 6 Pendaki Dilaporkan Hilang di Gunung Lemongan, BPBD Lumajang: Koordinat Mereka Sudah Diketahui

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

 

Kronologi kejadian

Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengatakan, awalnya keenam pendaki mulai melakukan perjalanan menuju puncak Gunung Lemongan lewat Pos Mbah Citro pada Kamis (26/1/2023) pukul 17.00 WIB.

Sehari berikutnya, Jumat (27/1/2023) pagi, pihak BPBD Lumajang menerima laporan bahwa keenam pendaki tersebut hilang.

"Jam 01.00 dini hari, rombongan pendaki mengubungi temannya di Lumajang, kami terima laporan itu pagi harinya, dan kita lacak masih ada di puncak gunung," kata Patra, diberitakan oleh Kompas.com (27/1/2023).

Mendengar informasi tersebut, pihaknya segera menerjunkan tim reaksi cepat (TRC) BPBD Lumajang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Baca juga: Viral, Video Sebut Macan Jawa Terkam Pendaki di Merapi, Benarkah? Ini Kata TNGM

Pendaki keluar dari jalur

Patra sempat memastikan bahwa keenam pendaki Gunung Lemongan itu memang tersesat.

"Mereka (6 pendaki) itu kan malam berangkat ke puncak, memang mereka terlepas dari jalur. Jadi boleh dibilang tersesat," kata Patria, saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/1/2023).

Kemudian salah satu dari keenam pendaki menghubungi rekannya yang masih berada di bawah.

"Mereka menghubungi temannya di bawah dan bilang bilang bahwa mereka tidak menemukan jalur sampai ke puncak alias tersesat," terang Patra.

Mendengar kabar tersebut, rekan dari salah satu pendaki itu melaporkannya kepada petugas.

Baca juga: 5 Gunung untuk Rayakan HUT RI, Cocok bagi Pendaki Pemula

Kondisi baik-baik saja

Mendengar laporan tersebut, Patra dan tim segera mencari keenam pendaki ke titik lokasi.

"Kita langsung ke sana, ke lokasi mau menjangkau mereka. Cuma karena ternyata kondisi mereka baik-baik saja, kemudian hari kedua kita serahkan kepada Perhutani," jelas Patra.

Patra menyebutkan, meskipun tersesat keenam pendaki tersebut masih dalam kondisi baik-baik saja. Semua pandaki dilaporkan membuka tenda sambil menunggu temannya.

Koordinasi dengan pendaki dan keluarganya

Terkait dengan informasi viral yang beredar, Patra mewakili BPBD Lumajang sudah melakukan pertemuan bersama dengan pendaki dan keluarga mereka.

Dalam bertemuan itu, BPBD turun ke lapangan untuk melakukan evakuasi karena ada dua hal mendasar.

"Dasarnya itu laporan masyarakat atau kondisi darurat," kata Patra.

"Yang pertama itu kita naik karena berdasarkan laporan. Kemudian setelah kondisi darurat kita nyatakan aman, clear, tidak ada sesuatu yang emergency, makanya kita serahkan kepada pihak Perhutani," tandas Patra.

Pada Senin (30/1/2023), Patra memastikan bahwa keenam pendaki tersebut sudah kembali dan pulang dengan selamat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi