Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Cap Go Meh dan Ragam Tradisi yang Mengiringinya...

Baca di App
Lihat Foto
MUHAMAD SYAHRI ROMDHON
Yulia Hianto, Pembina Wihara Dewi Welas Asih Kecamatan Lemahwungkuk Kota Cirebon Jawa Barat, menghias Joli, Sabtu (4/2/2023). Proses hias Joli juga dilakukan oleh sejumlah warga Tionghoa lainnya untuk menyemarakan Cap Go Meh yang berlangsung besok, Minggu (4/2/2023)
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Cap Go Meh merupakan perayaan yang dilakukan pada malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek menurut penanggalan China. 

Cap Go Meh 2023 akan jatuh pada hari ini, Minggu (5/2/2023).

Masyarakat China biasanya akan berdoa dan menjalankan tradisi turun temurun yang diyakini membawa berkah sepanjang tahun. Cap Go Meh biasanya untuk menadai hari penutup pada Tahun Baru Imlek.

Selain di Indonesia, perayaan Cap Go Meh atau perayaan lampion juga dirayakan di Malaysia dan Singapura. Di China, Festival Cap Go Meh dikenal sebagai Festival Yuanxiao atau Festival Shangyuan.

Baca juga: 7 Tradisi Imlek Populer yang Banyak Dipercayai dan Penuh Makna, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa itu Cap Go Meh dan bagaimana sejarahnya?

Sejarah Cap Go Meh

Istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang secara harfiah berarti 15 malam atau hari setelah Tahun Baru Imlek. Secara per kata, Cap artinya sepuluh, Go artinya lima, dan Meh artinya malam, seperti dilansir dari voi.

Perayaan ini  dilakukan untuk menghormati Dewa Thai Yi yang dianggap sebagai dewa tertinggi di langit pada masa pemerintahan Dinasti Han (206 SM-221 M).

Sebelumnya, Cap Go Meh hanya dilakukan khusus untuk kalangan istana dan tidak diperuntukkan bagi orang biasa.

Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh? Ini Arti, Sejarah, dan Perayaannya


Festival ini diadakan pada malam hari dan sangat identik dengan upacara pelepasan lampion ke udara.

Ritual ini diyakini sebagai simbol melepaskan nasib buruk dan menyambut nasib baik di masa depan. Perayaan ini akhirnya mulai dikenal luas oleh masyarakat setelah berakhirnya Dinasti Han.

Berbeda dengan perayaan Imlek yang dirayakan dengan mengunjungi kelenteng untuk berdoa, pada saat Cap Go Meh, masyarakat China datang ke kelenteng dengan membawa sesaji berupa kue keranjang khas China dan berdoa sebagai rasa syukur dan memohon keselamatan.

Baca juga: Sejarah Cap Go Meh dan Kumpulan Link Twibbonnya

Kegiatan yang biasa dilakukan saat perayaan Cap Go Meh

Meskipun di beberapa tempat tradisi Cap Go Meh dirayakan dengan cara yang berbeda, setidaknya ada beberapa tradisi wajib yang tidak boleh ketinggalan. Berikut di antaranya:

1. Memasang lampion

Menyalakan lampion merupakan inti dari perayaan Cap Go Meh.

Masyarakat China akan berdoa sambil menyalakan lampion dengan harapan menemui masa depan yang cerah dan diberkahi dengan keberuntungan.

Para perempuan yang menginginkan anak juga disarankan untuk berjalan di bawah lampion sambil berdoa agar harapannya itu dikabulkan.

Baca juga: Sejarah dan Makna Lampion pada Perayaan Imlek

2. Teka-teki lampion

Pemilik lampion akan memberikan teka-teki pada para tamu lalu menuliskan jawabannya di secarik kertas yang kemudian diletakkan di dalam lampion yang digantung.

Setelah itu, orang-orang kemudian mencoba menebak jawaban dari teka-teki itu.

Jika mereka yakin jawabannya benar, mereka bisa menarik kertas berisi teka-teki dan membawanya ke pemilik lampion untuk memastikan jawaban mereka.

Jika jawabannya benar, pemilik lampion akan memberikan bingkisan kecil sebagai hadiah.

Baca juga: Cerita di Balik Lampion, Tebu dan Terong Susu yang Mewarnai Imlek

3. Pertunjukan Barongsai dan Liong

Selanjutnya ada pertunjukan tarian Barongsai dan Liong yang merupakan tarian tradisional China yang diwariskan secara turun temurun dari zaman kerajaan kuno.

Atraksi Barongsai wajib dilakukan sambil menyalakan petasan karena petasan dipercaya dapat mengusir energi negatif dan akan membersihkan seluruh lokasi yang dilalui Barongsai.

Barongsai adalah simbol kebahagiaan, kegembiraan, dan kesejahteraan. Sedangkan Liong atau naga dianggap sebagai lambang kekuasaan atau kekuatan.

Menurut kepercayaan masyarakat China, keluarga mereka akan diperpanjang jika anaknya lahir di Tahun Naga.

Oleh sebab itu, pertunjukan Barongsai dan Liong selalu dilakukan di setiap acara penting, terutama Imlek dan Cap Go Meh, karena dipercaya bisa mendatangkan nasib baik dan keberuntungan.

Baca juga: Mengapa Lampion Identik dengan Imlek? Berikut Makna dan Sejarahnya

4. Melepas lampion

Setelah melalui rangkaian tradisi Cap Go Meh, selanjutnya pada malam hari festival akan diakhiri dengan berkumpul di rumah bersama keluarga untuk melepas lampion.

Namun jika ingin lebih khusyuk bisa juga dengan berkunjung ke vihara untuk melakukan prosesi pelepasan lampion ini sambil dipimpin oleh seorang biksu atau Xue Shi (Khonghucu). Pendeta).

KOMPAS.com/MAULANA MICKAEL 8 hal yang dianggap tabu saat imlek

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi