Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabah Virus Marburg Muncul di Afrika, 200 Orang Dikarantina, Kematian Capai 88 Persen

Baca di App
Lihat Foto
dreamerb/Shutterstock
Ilustrasi virus.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Virus Marburg, penyakit yang sangat menular dan mematikan mirip dengan Ebola dilaporkan muncul di Guinea Ekuatorial, negara di Afrika bagian tengah. 

Virus Marburg ini ditemukan setelah pemerintah setempat melakukan tes terkait adanya kematian sembilan orang di Provinsi Kie Ntem, dikutip dari Reuters.

Negara kecil di Afrika tengah itu mengarantina lebih dari 200 orang dan membatasi pergerakan penduduk setempat minggu lalu.

Gejala virus Marburg

 

Sejumlah orang yang diduga terinfeksi mengalami demam berdarah misterius. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara tetangga Kamerun itu juga membatasi pergerakan di sepanjang perbatasannya karena kekhawatiran tentang penularan.

Secara total, sudah ada sembilan kematian dan 16 kasus suspek virus Marburg.

Para penderita menunjukkan gejala termasuk demam, kelelahan, dan muntah berlumuran darah serta diare. 

Baca juga: Kemenkes Bilang Sudah Berkomunikasi dengan WHO Terkait Transisi Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi

Tingkat kematian 88 persen

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Marburg dapat memiliki tingkat kematian hingga 88 persen.

Namun, hingga kini belum ada vaksin atau perawatan antivirus yang disetujui untuk mengobatinya.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Guinea Khatulistiwa Mitoha Ondo'o Ayekaba mengatakan, kematian tersebut dikaitkan dengan upacara pemakaman di distrik Nsok Nsomo, Provinsi Kie-Ntem. 

Otoritas kesehatan setempat awalnya melaporkan penyakit yang tidak diketahui yang menyebabkan kasus demam berdarah pada 7 Februari 2023.

Mereka kemudian mengirim sampel ke laboratorium referensi Institut Pasteur di Senegal dengan dukungan dari WHO.

Baca juga: Virus Marburg: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegah

 

Gejala dan penularan virus Marburg

Dari delapan sampel yang diuji di Institut Pasteur, satu ternyata positif virus Marburg, dikutip dari laman resmi WHO.

Penyakit yang disebabkan oleh virus Marburg dimulai secara tiba-tiba, dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan rasa tidak enak badan yang parah.

Banyak pasien mengalami gejala hemoragik parah dalam waktu tujuh hari.

Virus ini diduga ditularkan ke manusia dari kelelawar buah, kemudian menyebar di antara manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi, permukaan dan bahan.

Meski belum ada vaksin atau antivirus, perawatan suportif seperti rehidrasi dengan cairan oral atau intravena dan pengobatan gejala spesifik, dapat meningkatkan kelangsungan hidup.

Berbagai perawatan potensial, termasuk produk darah, terapi imun dan terapi obat, serta calon vaksin dengan data fase 1 sedang dievaluasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi