KOMPAS.com - Sebuah foto benda mirip rudal yang disebut sebagai sumber ledakan di Blitar, Jawa Timur, beredar di media sosial, Senin (20/2/2023).
Dalam foto itu, tampak benda mirip rudal yang diduga terbuat dari tong besar yang disambung menggunakan las. Pada bagian atas benda tersebut berujung runcing.
"Iki lho cah sing marakne suara banter dek wingi (ini lho yang membuat suara keras kemarin)," ujar seseorang dalam video tersebut.
"Sedeng Ponggok Meletus," tulis keterangan dalam video ini.
Sebelumnya ledakan besar terjadi di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang menewaskan 4 orang.
Lantas, benarkah benda mirip rudal tersebut sumber ledakan keras di Blitar?
Penjelasan polisi
Kapolres Blitar AKBP Argowiyono mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kebenaran benda tersebut sebagai sumber ledakan di Sadeng.
Menurutnya, pihak kepolisian akan mendalami kebenaran informasi tersebut
"Masih belum bisa konfirmasi, nanti akan kita dalami dulu ya," kata Argowiyono saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (21/2/2023).
Argowiyono mengatakan, kesaksian warga di sekitar lokasi kejadian juga belum ada yang mengungkapkan keberadaan benda tersebut.
Korban ledakan 4 orang tewas
Diberitakan sebelumnya, ledakan keras di Blitar diduga bersumber dari bahan petasan atau mercon yang ada di selah satu rumah warga bernama Darmian pada Minggu (19/2/2023).
Kondisi rumah Darmian pun telah hancur dan rata dengan tanah.
Akibat insiden itu, 4 orang meninggal dunia dan 24 korban lainnya mengalami luka-luka, termasuk seorang bayi berusia 4 bulan yang mengakami gegar otak ringan.
Baca juga: Suara Ledakan di Blitar Terdengar hingga Kediri, Warga: Kaca Rumah Bergetar
Korban meninggal dunia adalah Darman (65), dua anaknya yakni Aripin dan Widodo serta keponakan Darman yakni Wawa.
Menurut kesaksian warga, keluarga tersebut memang dikenal sebagai peracik bahan peledak petasan.
Dari 4 korban meninggal dunia, hanya jasad Darman yang relatif masih utuh, sementara tiga korban lainnya dalam kondisi hancur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.