KOMPAS.com - Unggahan video yang mengungkapkan kondisi seseorang mengalami rasa takut saat berbicara di depan umun, ramai di media sosial Tiktok.
Unggahan tersebut dibuat oleh akun ini pada Sabtu (18/2/2023).
Unggahan itu disertai dengan keterangan,"Siapa disini yg Keringat dingin ketika disuruh maju kedepan kelas buat ngomong?".
"Kenapa sih lo tuh takut disuruh maju ke depan buat ngomong. Klo lu salah jg gak ada yang marahin, kita disini sama-sama belajar kok!!," tulis penunggah.
"Seandainya gw gak glossophobia," tambahnya.
Hingga Jumat (24/2/2023), unggahan video tersebut telah ditonton sebanyak 3 juta kali dan disukai sebanyak 514.500.
Respon warganet
Unggahan video tersebut juga berhasil menarik perhatian dan komentar warganet.
Beberapa di antaranya bahkan baru mengetahui bahwa hal kondisi itu disebut glossophobia.
"Ohhh jadi aku selama ini glossophobia ya, tau besok nya bakalan presentasi aja mlm nya udah kepikiran sampe kebawa mimpi ????," tulis akun @bubblefluffyz.
"Baru tau ternyata aku glossophobia," kata akun @peripengrajin.
"Gw ngedenger kata presentasi kedepan aja udh keringatan padahal bukan gw yang dipanggil," ungkap akun @bocilshorcut.
Lantas, apa itu glossophobia dan apa penyebabnya?
Baca juga: 7 Fobia Paling Aneh di Dunia, Takut terhadap Pisang hingga Pakaian
Apa itu glossophobia?
Dikutip dari psycom, glossophobia atau ketakutan berbicara di depan umum adalah fobia yang sangat umum dan diyakini memengaruhi hingga 75 persen populasi.
Beberapa orang mungkin merasa sedikit gugup saat memikirkan berbicara di depan umum, sementara yang lain mengalami kepanikan dan ketakutan penuh.
Baca juga: Ramai soal Emetophobia, Fobia Apa Itu?
Glossophobia merupakan gangguan kecemasan
Psikolog sekaligus dosen Fakultas Psikologi Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo mengatakan, glossophobia merupakan istilah yang menunjukkan adanya perasaan takut berbicara di depan umum.
Glossophobia dapat digolongkan dalam fobia sosial atau gangguan kecemasan sosial.
"Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang merasa ketakutan yang tidak terkendali dan tak mampu dikuasai dirinya," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/2/2023)
Akibatnya, muncul gejala fisik tersebut. Bahkan, hingga seharusnya ia sudah kembali normal saat sesi berbicara selesai, gejala itu belum juga menghilang.
"Glossophobia memiliki efek panjang dan berulang serta dapat menjadi gangguan serius," ujarnya.
Ratna menyampaikan, gangguan kecemasan ini bisa memburuk dari waktu ke waktu.
Selain itu, kondisi ini juga dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani aktivitasnya sehari-hari.
Baca juga: Punya Gangguan Kecemasan? Lakukan Hal Ini untuk Meringankan Gejalanya
Apa penyebab glossophobia?
Ratna mengungkapkan, sebagian besar fobia tampaknya muncul tiba-tiba. Seringkali dimulai pada masa kanak-kanak atau dewasa awal.
Fobia dapat muncul karena kombinasi kecenderungan genetik dan faktor lingkungan, biologis, dan psikologis lainnya.
Orang yang takut berbicara di depan umum mungkin benar-benar takut akan dipermalukan atau ditolak.
Glossophobia mungkin juga bisa berhubungan dengan pengalaman seseorang sebelumnya.
“Seseorang yang memiliki pengalaman buruk saat berbicara di depan umum mungkin akan merasa takut jika pengalaman itu terulang kembali,” kata Ratna.
Selain itu, glossophobia juga bisa terjadi ketika seseorang diminta untuk berbicara di depan umum, namun tidak memiliki waktu untuk melakukan persiapan terlebih dahulu.
Baca juga: Kenali Gejala Cacophobia, Fobia Orang Jelek
Jeffrey R Strawn, profesor psikiatri dan pediatri sekaligus Direktur Program Penelitian Gangguan Kecemasan di Departemen Psikiatri & Ilmu Saraf Perilaku di Universitas Cincinnati, AS mengatakan, ketakutan berbicara di depan umum, biasanya terjadi kepada seseorang yang lebih muda dibandingkan dengan yang orang yang lebih tua.
"Dan juga mungkin lebih umum terjadi pada wanita dibandingkan pria,” lanjutnya.
Menurut Strawn, beberapa individu cenderung memiliki lebih banyak kecemasan terkait dengan keadaan tertentu, di mana mungkin ada rasa takut akan penilaian dan rasa malu.
Ia juga menyampaikan, ketakutan berbicara di depan umum sering muncul pada individu dengan gangguan kecemasan sosial.
Baca juga: Mengenal Chrometophobia, Fobia pada Uang, Gejala dan Penyebabnya
Gangguan kecemasan sosial ini dapat memengaruhi 5 hingga 9 persen orang Amerika.
“Namun, penting untuk menunjukkan bahwa tidak semua individu yang takut berbicara di depan umum memiliki gangguan kecemasan sosial atau gangguan kejiwaan lainnya,” jelasnya.
Dilansir dari Healthline, pengujian yang dilakukan oleh National Institute of Mental Health menemukan bahwa otak orang dengan kecemasan sosial memiliki respon yang tinggi ketika komentar negatif dibacakan kepada mereka.
Area yang terpengaruh adalah mereka yang bertanggung jawab untuk evaluasi diri dan pemrosesan emosional.
Respons yang meningkat ini tidak terlihat pada orang tanpa gangguan tersebut.
Baca juga: 5 Latihan Pernapasan untuk Meredakan Rasa Cemas
Gejala glossophobia
Saat dihadapkan pada keharusan untuk memberikan presentasi, banyak orang mengalami respons fight-or-flight klasik.
Ini adalah cara tubuh bersiap untuk mempertahankan diri dari ancaman yang dirasakan.
Saat terancam, otak akan memicu pelepasan adrenalin dan steroid. Ini menyebabkan kadar gula darah Anda, atau tingkat energi meningkat.
Selain itu, tekanan darah dan detak jantung juga bisa meningkat yang kemudian akan mengirimkan lebih banyak aliran darah ke otot Anda.
Gejala umum meliputi:
- Detak jantung yang cepat.
- Gemetaran.
- Berkeringat.
- Mual atau muntah.
- Sesak napas atau hiperventilasi.
- Pusing.
- Ketegangan otot.
- Mendesak untuk menjauh.
Pengobatan untuk glossophobia
Masih dilansir dari sumber yang sama, saat mengalami ketakutan untuk berbicara di depan umum sudah berada di tahap parah atau mengganggu kehidupan sehari-hari, maka Anda perlu mengunjungi dokter.
Beberapa pilihan untuk rencana perawatan meliputi:
- Psikoterapi: Banyak orang dapat mengatasi glossophobia mereka dengan terapi perilaku kognitif. Bekerja dengan terapis dapat membantu Anda mengidentifikasi akar penyebab kecemasan Anda.
- Obat-obatan: Jika terapi tidak meredakan gejala, dokter mungkin akan meresepkan salah satu dari beberapa obat yang digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan. Beta-blocker dapat membantu dalam mengendalikan gejala fisik glossophobia. Selain itu, antidepresan juga efektif dalam mengendalikan kecemasan sosial. Jika kecemasan Anda parah dan memengaruhi kehidupan sehari-hari, dokter mungkin akan meresepkan benzodiazepin seperti Ativan atau Xanax.
Baca juga: Mengenal Heliophobia, Fobia pada Matahari, Gejala dan Penyebabnya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.