KOMPAS.com - Setiap orang wajib mewaspadai potensi terkena kanker kelenjar getah bening karena penyakit ini bisa dialami remaja hingga lansia.
Kanker kelenjar getah bening yang disebut juga limfoma adalah istilah umum yang merujuk pada berbagai tipe kanker darah.
Kanker tersebut muncul pada sistem limfatik yang berisiko menimbulkan kelenjar getah bening membesar.
Baca juga: Apa Itu Kanker Getah Bening dan Penyebabnya
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, kanker kelenjar getah bening terdiri dari dua jenis, yakni limfoma nom hodgkin dan limfoma hodgkin.
Limfoma non hodgkin merujuk pada mutasi sel B pada sistem limfatik dengan kemunculan sel abnormal reed-stenberg dalam sel kanker.
Sementara itu, limfoma hodgkin merujuk pada mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.
Baca juga: Apa Itu Kanker Limfoma Seperti yang Pernah Diderita Ari Lasso?
Lantas, apa saja gejala dan penyebab kanker kelenjar getah bening yang perlu diwaspadai?
Gejala kanker kelenjar getah bening
Dilansir dari Cleveland Clinic, sistem limfatik mempunyai peran untuk menjaga kekebalan tubuh ketika menghadapi penyakit dan infeksi.
Kelenjar getah bening yang terdapat pada sistem tersebut berfungsi sebagai garis pertahanan depan saat infeksi datang.
Organ tersebut juga menyimpan sel darah putih atau limfosit untuk menghadapi infeksi yang datang.
Di dalamnya terdapat sel T untuk menghancurkan dan mengenali sel yang berisiko terinfeksi dan sel B untuk membuat antibodi.
Bila kelenjar getah bening terserang kanker, orang yang mengalaminya dapat merasakan beberapa gejala, seperti:
- Kulit terasa gatal
- Tubuh merasa lelah secara terus-menerus
- Berat badan mengalami penurunan secara tidak masuk akal
- Muncul banyak keringat ketika malam hari
- Merasakan sesak napas
- Mengalami demam yang tidak masuk akal.
Baca juga: Ada Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Usai Vaksin Covid-19, Jangan Panik
Lihat Foto
ilustrasi pengobatan pembengkakan kelenjar getah bening
Penyebab kanker kelenjar getah bening
Selain mengetahui gejalanya, memahami penyebab kanker kelenjar getah bening membantu setiap orang untuk mengurangi risiko terkena penyakit ini.
Menurut penjelasan Mayo Clinic, kanker kelenjar getah bening bermula dari sel darah putih yang melawan penyakit atau disebut limfosit mulai mengembangkan mutasi genetik.
Kondisi tersebut menyebabkan sel berkembang secara lebih cepat sehingga jumlah limfosit yang tidak sehat menjadi bertambah.
Baca juga: Mengenal Kanker Getah Bening, Penyakit yang Diderita Randi Bachtiar, Suami Tasya Kamila
Di sisi lain, sel tidak sehat akan terus hidup ketika sel normal lainnya sudah mati.
Pada gilirannya, jumlah limfosit yang sakit bertambah banyak dan menyebabkan hati, limpa, termasuk kelenjar getah bening membengkak.
Sementara itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan risiko terkena kanker kelenjar getah bening meningkat. Berikut daftarnya:
- Terserang infeksi: orang dapat terkena kanker kelenjar getah bening karena infeksi tertentu, seperti infeksi Helicobater pylori dan Epstein-Barr.
- Usia: risiko mengidap kanker kelenjar getah bening dapa meningkat setelah usia 55 tahun ke atas. Tetapi, penyakit ini juga dapat dialami oleh remaja.
- Gangguan pada sistem kekebalan tubuh: penyakit pada sistem kekebalan tubuh sering kali memicu kanker kelenjar getah bening. Sementara itu, risiko yang sama juga dialami oleh mereka yang meminum obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh.
- Jenis kelamin: kabar baik untuk perempuan karena risiko mereka terkena kanker kelenjar getah bening tidak setinggi laki-laki.
Baca juga: Ria Irawan Meninggal, Apa Itu Kanker Kelenjar Getah Bening?
Cara mencegah kanker kelenjar getah bening
Supaya terhindar dari kanker kelenjar getah bening, ada beberapa cara untuk mencegah penyakit ganas ini.
Dilansir dari Banner Health, berikut cara mencegah kanker kelenjar getah bening:
- Menjaga berat badan secara sehat
- Rutin memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter
- Menghindari faktor risiko hepatitis C
- Menghindari faktor risiko HIV/ AIDS
- Menghentikan kebiasaan merokok.
Baca juga: Penyakit Kelenjar Getah Bening, Menularkah?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.