KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah meninggal dunia saat mendaki di Gunung Slamet, Minggu (26/2/2023) karena mengalami hipotermia.
Dikutip dari Kompas.com (27/2/2023), korban bernama Sadewa Natha Radya asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Ia merupakan mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Unsoed.
Sadewa meninggal saat menjalani pendakian bersama Unit Pandu Lingkungan (UPL) Unsoed ke Gunung Slamet. Pendakian ini dijadwalkan berlangsung mulai Jumat (24/2/2023) hingga Minggu (26/2/2023) melalui jalur Permadi Guci, Tegal.
Cuaca buruk yang melanda selama pendakian Gunung Slamet mengakibatkan korban mengalami hipotermia dan nyawanya tidak dapat tertolong.
Apa itu hipotermia yang menyebabkan mahasiswa Unsoed itu meninggal dunia?
Baca juga: Tanda-tanda Alergi Dingin yang Muncul Saat Musim Hujan
Apa itu hipotermia
Dilansir dari CDC Amerika Serikat, hipotermia adalah kondisi yang terjadi saat seseorang terlalu lama berada dalam suhu yang sangat dingin.
Saat terkena suhu dingin, energi panas dalam tubuh seseorang akan lebih cepat hilang daripada yang diproduksi. Paparan suhu dingin yang terlalu lama lalu akan menghabiskan energi yang disimpan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan suhu tubuh menurun drastis.
Suhu tubuh yang terlalu rendah dapat mempengaruhi otak. Korban menjadi tidak bisa berpikir jernih atau bergerak dengan normal. Kondisi ini sangat berbahaya karena seseorang bisa saja tidak sadar saat mengalami hipotermia.
Hipotermia dapat mulai terjadi di suhu dingin sekitar 4 derajat Celsius ataupun saat kedinginan karena hujan, keringat, atau berendam di air dingin.
Baca juga: Kapan Bayi Bisa Mulai Mandi dengan Air Dingin? Ini Penjelasan Dokter
Tanda-tanda mengalami hipotermia
Berikut ini tanda-tanda seseorang mengalami hipotermia:
Orang dewasa:
- Gemetaran
- Kelelahan atau merasa sangat lelah
- Kebingungan
- Tangan meraba-raba
- Hilang ingatan
- Bicara cadel
- Mengantuk
Bayi:
- Kulitnya berwarna merah cerah
- Kulit terasa dingin
- Energi sangat rendah
Baca juga: Setelah Berolahraga, Sebaiknya Mandi Air Dingin atau Air Panas?
Penyebab hipotermia
Menurut Mayo Clinic, penyebab utama hipotermia adalah paparan kondisi cuaca dingin, air dingin, atau terlalu lama berada di lingkungan yang lebih dingin dari suhu normal.
Berikut kondisi yang menyebabkan hipotermia:
- Mengenakan pakaian yang kurang sesuai dalam kondisi cuaca dingin
- Berada di luar ruangan saat cuaca dingin terlalu lama
- Jatuh ke air atau emakai pakaian basah
- Tidak dapat pindah ke lokasi yang hangat dan kering
- Berada di gedung yang suhunya terlalu dingin.
Cara mencegah hipotermia
Ada sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi hipotermia, yaitu
- Pastikan tubuh tetap hangat di tengah cuaca dingin.
- Memakai pakaian tertutup untuk mencegah panas keluar dari tubuh.
- Memakai pakaian berlapis yang longgar, bahannya ringan, anti air, serta terbuat dari wol, sutra, atau polipropilen untuk menahan panas tubuh.
- Pastikan tubuh tetap kering.
- Pastikan anak bermain di luar dengan pakaian hangat dan segera masuk ke rumah saat mereka mulai kedinginan.
- Beritahu tujuan dan waktu perjalanan ke orang terdekat sebagai antisipasi terjebak dalam kondisi hipotermia di dalam kendaraan.
- Simpan persediaan darurat di dalam mobil, misal selimut, korek api, kotak P3K, atau makanan instan.
- Jangan lepas pakaian di air dan segera ganti baju setelahnya.
- Hindari alkohol.
- Tetaplah berada dalam kerumunan orang dan berlindung dari udara dingin.
Baca juga: Kaki Dingin Bisa Jadi Tanda Gejala Penyakit Serius, Apa Saja?
Tindakan darurat yang bisa dilakukan
Saat seseorang mengalami tanda-tanda hipotermia, berikut tindakan yang dapat segera dilakukan kepadanya:
- Bawa korban ke ruangan atau tempat berlindung yang hangat.
- Lepaskan semua pakaian basah yang dikenakan orang tersebut.
- Hangatkan bagian tubuh orang tersebut, dada, leher, kepala, dan selangkangan, dengan selimut, pakaian, handuk, atau seprai yang longgar dan kering.
- Beri minuman hangat kepada orang hipotermia yang sadar untuk meningkatkan suhu tubuh tapi jangan alkohol.
- Setelah suhu tubuh meningkat, jaga agar orang tersebut tetap kering dan tutupi tubuhnya dengan selimut hangat.
- Segera berikan bantuan medis.
- Lakukan CPR jika orang tersebut pingsan, kehilangan denyut nadi, sulit bernapas, atau tampak mati.
Perawatan di rumah sakit
Orang yang mengalami hipotermia parah membutuhkan bantuan ahli media profesional di rumah sakit.
Dilansir dari NHS, dokter akan memantau detak jantung pasien dan mungkin akan memberikan bantuan oksigen untuk membantu bernapas.
Pasien juga akan diberikan cairan hangat langsung ke pembuluh darah untuk membantu tubuh melakukan pemanasan.
Dalam kondisi serius, perawatan dalam perawatan intensif mungkin diperlukan pasien yang mengalami hipotermia.