Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Kostrad TNI AD, Berawal dari Gagasan AH Nasution

Baca di App
Lihat Foto
((Penerangan Kostrad))
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Maruli Simanjuntak bersama para prajurit di Pelabuhan Pelni, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (19/8/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) berdiri sejak 6 Maret 1961.

Ini artinya, satuan militer yang saat ini dipimpin oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sudah berusia 62 tahun.

Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-62, Kostrad mengangkat tema "Disiplin, Profesional, dan Dicintai Rakyat".

Tema tersebut diangkat supaya Kostrad selalu memberikan sumbangsih yang nyata dan baik, serta satuan ini lebih dicintai rakyat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana sejarah lahirnya Kostrad?

Baca juga: Kodal Pasukan Pemukul Reaksi Cepat TNI Beralih ke Divisi 2 Kostrad, Panglima Yudo Tekankan Sinergi 3 Matra

Bermula dari Cadangan Umum AD

Dilansir dari laman resmi Kostrad, lahirnya satuan militer ini tidak bisa dilepaskan dari sosok mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal AH Nasution.

Indonesia yang telah memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 menghadapi berbagai ancaman.

Gangguan keamanan datang dari pemberontakan di dalam negeri, seperti pengkhianatan PKI Muso pada tahun 1948 di Madiun.

Tak hanya itu, Westerling yang berstatus sebagai mantan komandan pasukan Belanda juga menginisiasi pemberontakan APRA pada tahun 1950.

Berkaca dari beberapa pemberontakan yang terjadi, TNI Angkatan Darat (AD) menilai pembentukan satuan militer yang sifatnya mobile dengan kemampuan yang diperlukan.

TNI AD juga merasa perlu mendirikan satuan militer yang siap tempur dan dapat ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia sehingga dibentuklah Cadangan Umum AD (Caduad).

Berangkat dari alasan itulah AH Nasution mengeluarkan Surat Keputusan Nomor KPTS.1067/12/1960 tanggal 27 Desember 1960.

Isi surat keputusan tersebut ditindaklanjuti dengan pembentukan kelompok kerja yang dikepalai Deputi I Kasad Brigjen TNI Soeharto.

Caduad lantas diresmikan pada 6 Maret 1961 dan tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Lahir Kostrad.

Baca juga: Mengenal Renang Militer, Kemampuan yang Wajib Dimiliki Prajurit Kostrad

 

Laksanakan Operasi Trikora

Sejak diresmikan pada 6 Maret 1961, Soeharto didapuk sebagai sebagai Korra I Caduad dengan dibantu Brigjen TNI Ahmad Wiranata Kusuma sebagai kepala staf.

Prajurit Caduad pada saat itu berasal dari Komando Daerah Miluter (Kodam) dari pendidkkan dasar masing-masing kecabangan.

Kemudian, Korra I Caduad mendapat mandat untuk melaksanakan operasi pembebasan Irian Barat dari Belanda.

Hal tersebut adalah tindak lanjut dari dicetuskannya Tri Komando Rakyat (Trikora) oleh Presiden Soekarno pada 19 Desember 1961.

Isi Trikora, yakni menggagalkan pembentukan negara Papua di Irian Barat, mengibarkan bendera Merah Putih di Irian Barat, dan mengadakan mobilisasi umum.

Mandat yang diberikan Soekarno lantas ditindaklanjuti dengan Komando Mandala di wilayah timur Indonesia.

Markas besarnya berada di Ujung Pandang dan Soeharto berposisi sebagai Panglima Mandala.

Operasi tersebut juga mellibatkan AD, AU, dan AL beserta sukarelawan dan masa rakyat yang diberi nama Operasi Jayawijaya.

Tujuan dari Operasi Jayawijaya adalah membebaskan Irian Barat dari cengkeraman Belanda dan melakukan perang secara terbuka apabila perundingan damai dengan Belanda di New York, AS tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Spesifikasi Rantis Komodo Kostrad yang Lindas Ibu di Purwakarta, Beratnya Capai 5,8 Ton

Berubah nama menjadi Kostrad

Setelah melaksanakan operasi di Irian Jaya, Korra I Caduad yang awalnya dipimpin oleh Seoharto berubah nama menjadi Kostrad.

Hal tersebut merupakan tindaklanjut dari dikeluarkannya Surat Keputusan Kasad Nomor KPTS 178/2/1963 tgl 19 Feb.1963.

Tugas pokok Kostrad adalah melaksanakan operasi militer secara mandiri maupun bagian dalam suatu operasi gabungan untuk mempertahankan NKRI.

Adapun, kedudukan Kostrad sebagai kotama dan berada di bawah Kasad dari segi pembinaan.

Tetapi, Kostrad berada di bawah Panglima TNI dalam segi operasionalnya.

Dilansir dari laman resmi Kostrad, satuan militer ini mempunyai motto atau sesanti, yaitu Yudha Nirbaya Bhakti.

Kata Yudha memiliki arti perang, kata Nirbaya memiliki arti mara bahaya, dan kata Bhakti memiliki arti pengabdian dan amal kebajikan.

Gabungan dari ketiga kata tersebut mempunyai makna bahwa prajurit Kostrad memiliki tugas untuk melenyapkan nafsu angkara murkara seluruh musuh, baik dari dalam maupun luar negeri.

Prajurit Kostrad juga diberi tugas untuk mewujudkan cita-cita rakyat, bangsa, dan negara yang adil dan maksud sesuai Pancasila.

Baca juga: KSAD Pastikan Mental Prajurit Kostrad yang Diduga Diperkosa Oknum Paspampres Dipulihkan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi