KOMPAS.com - Asam lambung terjadi ketika isi dalam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menyebabkan mulas dan sensasi panas di dada.
Siapa pun bisa mengalami asam lambung dalam kondisi ringan, dan ini umumnya tidak akan menyebabkan komplikasi serius.
Namun, ketika sudah sampai ke tahap asam lambung kronis, yakni gastroesophageal reflux disease (GERD), maka dapat menyebabkan sejumlah komplikasi atau masalah kesehatan lain.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Asam Lambung, GERD, dan Sakit Maag
Penyebab GERD
Dilansir dari Mayo Clinic, GERD adalah kondisi yang disebabkan oleh asam lambung kronis maupun akibat kandungan non-asam yang naik dari lambung ke kerongkongan.
Saat Anda menelan, sfingter atau pita otot melingkar pada bagian bawah kerongkongan mengendur untuk memungkinkan makanan dan cairan masuk ke perut, kemudian menutup kembali.
Asam lambung dan GERD terjadi ketika sfingter melemah atau tidak rileks sebagaimana mestinya, sehingga menyebabkan asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan.
Naiknya asam lambung yang konstan tersebut dapat mengiritasi lapisan kerongkongan dan sering menyebabkannya radang.
Meskipun GERD bukanlah kondisi yang mengancam jiwa, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius jika tidak ditangani.
Baca juga: Mengenal Silent reflux, Kondisi Asam Lambung yang Naik Diam-diam
Komplikasi kesehatan akibat GERD
Dalam beberapa kasus, GERD dapat menyebabkan komplikasi yang di antaranya bisa serius jika tidak ditangani. Sejumlah komplikasi juga bisa terkait satu sama lain.
Dilansir dari Healthline, berikut adalah beberapa masalah kesehatan serius yang dapat timbul akibat GERD:
1. Pneumonia aspirasiPneumonia aspirasi adalah infeksi paru-paru akibat asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut, kemudian terhirup ke dalam paru-paru.
Komplikasi ini dapat menjadi serius dan bahkan fatal jika tidak ditangani. Pneumonia aspirasi adalah salah satu yang dapat menyebabkan risiko kematian.
Gejala atau akibat yang ditimbulkan antara lain:
- Demam
- Batuk yang dalam
- Nyeri dada dan sesak napas
- Mengi
- Kelelahan
- Perubahan warna biru pada kulit
- Kematian.
Perawatan biasanya melibatkan antibiotik dan, dalam kasus yang lebih parah, rawat inap dan perawatan suportif untuk pernapasan.
Baca juga: Benarkah Cemas Berlebihan dapat Memicu Asam Lambung? Berikut Penjelasannya
Esofagitis adalah kondisi peradangan pada tenggorokan yang dipicu oleh asam lambung.
Kondisi ini membuat Anda sulit menelan dan terkadang menyakitkan.
Gejala lain esofagitis antara lain seperti sakit tenggorokan, suara menjadi serak, dan sakit maag atau mulas.
Esofagitis kronis yang tidak diobati dapat menyebabkan ulkus dan striktur esofagus. Ini juga dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan.
Baca juga: Tips Mencegah Asam Lambung dengan Yoga
3. Ulkus esofagus
Ulkus esofagus adalah luka pada dinding yang melapisi kerongkongan. Ini dapat disebabkan oleh asam lambung yang merusak lapisan kerongkongan, menyebabkan luka yang menyakitkan.
Beberapa gejala yang ditimbulkan seperti sakit maag, gangguan pencernaan, nyeri saat menelan, hingga tinja berdarah.
Jika tidak diobati, tukak esofagus dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti perforasi esofagus (lubang di kerongkongan) atau tukak berdarah.
Baca juga: Benarkah Asam Lambung Menyebabkan Bau Mulut? Berikut Penjelasannya
4. Striktur esofagusKetika GERD tidak diobati, dapat memicu peradangan, jaringan parut, atau pertumbuhan jaringan abnormal (neoplasia) di kerongkongan.
Akibatnya, kerongkongan menjadi lebih sempit dan kencang. Kondisi ini dikenal sebagai striktur esofagus, yang sering kali membuat sulit atau nyeri saat menelan.
Kondisi komplikasi ini juga dapat menyebabkan pernapasan bisa terasa menyempit, serta mempersulit makanan dan cairan untuk mengalir dari kerongkongan ke perut.
Dalam beberapa kasus, makanan padat atau padat bisa tersangkut di kerongkongan, dan dapat meningkatkan risiko tersedak.
Baca juga: Pentingnya Menurunkan Berat Badan bagi Penderita Asam Lambung
5. Barrett’s esophagus
Barrett’s esophagus adalah kerusakan berkelanjutan pada kerongkongan yang disebabkan oleh asam lambung, yang memicu perubahan sel pada lapisan kerongkongan.
Dengan barrett’s esophagus, sel skuamosa yang melapisi esofagus bagian bawah digantikan oleh sel kelenjar.
Komplikasi ini dialami oleh 10 sampai 15 persen orang yang menderita GERD. Ada sedikit risiko sel kelenjar ini bisa menjadi kanker dan menyebabkan kanker kerongkongan.
Orang yang menderita GERD berisiko sedikit lebih tinggi terhadap jenis kanker esofagus tertentu yang dikenal sebagai adenokarsinoma esofagus.
Kanker ini mempengaruhi bagian bawah kerongkongan dan sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Anda baru bisa melihat gejala setelah kanker mencapai stadium yang lebih lanjut.
Beberapa gejala kanker esofagus antara lain:
- Kesulitan menelan
- Penurunan berat badan
- Nyeri dada
- Batuk
- Gangguan pencernaan yang parah
- Sensasi rasa mulas yang parah
Penting untuk mendapatkan pengobatan asam lambung untuk membantu mengurangi kemungkinan berkembangnya komplikasi serius atau yang mengancam jiwa.
Terutama ketika Anda mengalami kondisi asam lambung kronis atau GERD.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.