Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Paus Menyusui Anaknya?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Craig Lambert Photography
Ilustrasi paus bungkuk, salah satu hewan laut terbesar di Bumi. Sama seperti hewan di darat, satwa laut seperti paus juga berkemih yakni buang air kecil, namun dengan cara yang berbeda.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan momen saat paus menyusui anak-anaknya ramai dibicarakan di media sosial Twitter.

Pada Selasa (4/4/2023) akun Twitter @jellypastaa membagikan unggahan tersebut. Dalam videonya, terlihat induk paus tengah menyusui anaknya sambil berenang di lautan.

"Paus kan mamalia, nyusunya gimana?" tulis akun tersebut.

Ia pun menuliskan, susu paus mengandung sekitar 35-50 lemak. Ini membuat cairan susu tidak akan larut bersama air. Bayi paus juga bisa minum hingga 150 galon susu setiap hari.

Hingga Jumat (5/4/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 258.600 kali, disukai 1.592 akun Twitter, dan dibagikan 416 kali.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, bagaimana paus menyusui anaknya di bawah air?

Baca juga: Kisah Kiska, Paus Orca Paling Kesepian di Dunia yang Mati di Penangkaran


Paus menyusui sambil berenang

Peneliti mamalia laut di Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI), Sekar Mira menjelaskan, paus memiliki puting susu di bagian abdomen atau perut bagian bawah dekat celah kelaminnya.

"Jadi dia menyusui di situ. Puting susu masuk ke dalam jadi anaknya harus mendekati ibunya kalau mau menyusu," jelasnya kepada Kompas.com, Rabu (5/4/2023).

"Kalau dari jauh, kita melihat anaknya seperti mengejar-ngejar ibunya di bagian bawah. Itu kadang berarti sedang menyusui," tambahnya.

Sekar menjelaskan, paus memiliki dua puting susu. Kondisi ini menyesuaikan dengan jumlah anak yang diproduksi. Paus umumnya mampu melahirkan satu bayi dalam satu masa reproduksi.

Saat menyusui, induk paus akan tetap berenang dan tidak diam saja. Ketika sang anak menyedot susu dari puting ibunya, mereka kemudian berenang bersamaan.

"Susu paus mungkin bentuknya biasa seperti ASI manusia dan kucing. Rasanya tawar atau sedikit gurih," tambahnya.

Sekar mengatakan, induk paus akan menyusui anaknya kurang lebih selama dua tahun.

Baca juga: Mengenal Paus Biru Antartika, Hewan Terbesar di Bumi

Masa reproduksi lama

Sekar mengungkapkan, paus memiliki masa reproduksi yang panjang padahal hanya mampu melahirkan satu ekor anak.

"Masa menyusuinya panjang. Hamilnya juga hampir satu setengah tahun. Ketemu bapaknya juga lama," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa bayi paus membutuhkan waktu lama hingga menjadi dewasa, sekitar tujuh sampai sepuluh tahun. Setelah itu, mereka baru sanggup berkembang biak.

Menurutnya, paus pejantan cenderung berenang sendiri sementara betina akan hidup dalam satu kelompok. Kondisi ini akan menyulitkan mereka bertemu.

Ada sepasang paus jantan dan betina yang akan kawin hanya dengan pasangannya. Ada juga satu jantan yang mengawini beberapa betina.

"Kalau pejantan yang sendirian, setelah kawin akan kembali memisahkan diri dari betina dan anaknya. Sementara paus betina akan bersama anaknya," tambahnya.

Oleh karena masa reproduksinya panjang, Sekar menekankan perlu ada langkah antisipasi untuk menjaga populasi paus mengingat proses reproduksinya tidak sebentar.

"Pertahanan hidup bayinya sangat berharga karena dalam beberapa tahun, hanya berhasil mereproduksi satu individu," lanjut Sekar.

Sekar menegaskan, populasi paus yang terbatas akan semakin terancam berkat adanya perburuan dari manusia. Sebagai contoh, jika dalam satu tahun ada satu paus yang ditangkap, belum tentu ada bayi paus yang akan lahir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi