Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Siniar KG Media
Bergabung sejak: 15 Okt 2021

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Pentingnya Pemberdayaan Petani di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Pemberdayaan petani di Indonesia perlu dimaksimalkan kembali.
Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Beragam komoditas inilah yang menjadi tombak perekonomian Indonesia. Itu sebabnya, diperlukan pemberdayaan bagi para petani yang menjadi tombak pengelolaan produk tersebut.

Inilah yang dilakukan Stevie Jeremia Hermawan, Founder Narakopi Roastery. Ia mengungkapkan pengalamannya berbisnis kopi hingga membangun social entrepreneurship yang membantu memberdayakan para petani dalam siniar CUAN episode “Berbisnis Sambil Menyejahterakan Ekonomi Petani” dengan tautan akses dik.si/CUANKopi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Pendidikan di Industri Kopi

Ketertarikannya pada kopi berawal dari tugas semasa kuliah. Saat itu, ia ditugaskan di daerah Sulawesi dengan rentang waktu yang cukup lama. Ia pun akhirnya tinggal di rumah warga yang mayoritas pekerjaannya adalah petani kopi.

Setelah menyelesaikan tugas itu, ia pun berpikir untuk melanjutkan perjuangan agar kopi dari Sulawesi semakin banyak di kenal masyarakat. Akhirnya, ia pun mulai melakukan perencanaan pada 2015 dan mengeksekusinya satu tahun kemudian.

Saat itu, ia berbisnis tanpa terlalu mementingkan keuntungan. Namun, Stevie tetap melakukan brainstorming, prototyping, dan product market fit seperti yang dilakukan pelaku bisnis lainnya. Namun, akhirnya ia sadar kalau, “Tapi, dari situ social business is business.”

Akhirnya, Stevie membuat perhitungan yang lebih matang agar orang-orang yang bekerja sama dengannya mendapatkan upah yang sesuai. Pasalnya, kopi yang berkualitas harus melewati proses yang tak sebentar dan penuh kekonsistenan.

Baca juga: 7 Manfaat Networking dalam Dunia Bisnis

“Karena, terlalu banyak varian dan ketidakkonsistenan. Padahal, ketika menyajikan kopi, kita butuh kopi yang konsisten. Supaya sama-sama jalan. Karena kalau kitanya gak jalan, social impact-nya gak jalan juga. Lebih ke efisiensi aja sih,” jelasnya.

Meskipun melakukan perombakan, Stevie tetap mempertahankan visi misinya, yaitu dampak sosial yang berjalan lurus dengan kualitas produk yang dihasilkan. Visinya ini pun mengacu pada Sustainability Development Goals.

Selain berbisnis, Stevie menginginkan petani dan masyarakat di sekitarnya memiliki pengetahuan yang sama seputar dunia bisnis, khususnya finansial. Pasalnya, petani sering kali ditipu dan dibohongi oleh agen karena kurangnya pemahaman terhadap harga pasar.

Bersama dengan anggota timnya, mereka telah berkelana di berbagai wilayah Indonesia dalam memberikan pengetahuan kepada para petani. Awalnya, ia hanya bergerak di Mamasa, Sulawesi Barat, yang merupakan provinsi baru.

Di sana, ia mengajarkan cara agar masyarakatnya bisa menentukan harga yang disesuaikan dengan kualitas produk. Stevie merasa ia tak perlu lagi mengajarkan cara bercocok tanam yang tepat karena ilmu itu pun telah mereka dapat dari nenek moyangnya.

Selain itu, ia juga melihat peluang bisnis lainnya, seperti kerajinan kain tenun dan produk pertanian lainnya (terong belanda, beras merah, dan beras putih). Di Blitar, Jawa Timur, Stevie pun mengajarkan mengolah sisa limbah sebagai kompos yang bisa menurunkan biaya perawatan.

Mengapa Pemberdayaan Petani Penting?

Pemberdayaan terhadap petani penting dilakukan sebab menurut Laily, dkk. (2014) pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Terlebih lagi, Indonesia adalah negara agraris yang mayorita penduduknya berprofesi sebagai petani.

Sayangnya, kesejahteraan petani masih belum makmur dan sejahtera. Biasanya, hal ini disebabkan harga jual tak atau keuntungan tak seimbang dengan modal kerja yang dikeluarkan. Selain itu, keterampilan dan pengetahuan petani juga dirasa masih kurang.

Baca juga: Ingin Karier Lancar? Perhatikan 3 Hal Ini!

Dalam pemberdayaan petani, diperlukan keterlibatan dari berbagai elemen masyarakat agar mampu mengkaji masalah, merencanakan, melaksanakan, dan melakukan evaluasi pada program yang direncanakan.

Itu sebabnya, mengutip situs Pemerintah Kota Magelang ada beberapa upaya pemberdayaan yang dapat dilakukan melalui tiga arah, yaitu

1. Menciptakan iklim bagi masyarakat untuk berkembang (enabling)

Artinya, setiap individu dan masyarakat perlu sadar kalau mereka memiliki potensi. Pasalnya, tidak ada masyarakat yang tidak memiliki potensi. Dalam pelaksanaannya, kita perlu mendorong dan menumbuhkan motivasi masyarakat setempat agar mau mengelolanya.

2. Memperkuat potensi yang dimiliki masyarakat (empowering)

Pemberdayaan tak bisa berhenti di kesadaran saja sebab ia perlu diupayakan melalui aksi nyata, seperti pendidikan, pelatihan, peningkatan kesehatan, pemberian modal, lapangan pekerjaan, serta membuka akses yang mampu membuat masyarakat lebih berdaya.

Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan individu anggota masyarakat, melainkan juga fasilitas dan kondisi lingkungan sekitar.

3. Melindungi masyarakat (proteksi)

Dalam pemberdayaan masyarakat, perlu adanya upaya yang dapat mencegah persaingan tak sehat maupun praktik eksploitasi oleh pihak yang lebih kuat. Hal ini bisa dilakukan dengan mulai membuat aturan yang harus ditaati oleh semua elemen pemberdayaan.

Lantas, bagaimana pandangan Stevie terhadap kondisi atau situasi pertanian di Indonesia? Dengarkan jawaban lengkapnya siniar CUAN edisi Cerita Bisnis episode “Berbisnis Sambil Menyejahterakan Ekonomi Petani” dengan tautan akses dik.si/CUANKopi.

Akses juga episode lainnya melalui playlist CUAN di YouTube Medio by KG Media.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi